Penemuan Fosil Rahang Denisova di Taiwan Mengubah Sejarah Evolusi Manusia
Courtesy of SCMP

Penemuan Fosil Rahang Denisova di Taiwan Mengubah Sejarah Evolusi Manusia

Mengungkapkan penemuan fosil rahang Denisova yang memperluas pemahaman tentang penyebaran geografis mereka dan dampaknya terhadap evolusi manusia.

11 Apr 2025, 13.05 WIB
36 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan jawbone Denisovan di Taiwan menunjukkan bahwa mereka menjelajahi wilayah yang lebih luas dari yang diperkirakan.
  • Fosil ini memperkuat hubungan genetik antara Denisovan dan populasi modern di Asia.
  • Penemuan ini menantang narasi migrasi klasik dan memperluas pemahaman kita tentang evolusi manusia.
Penghu Channel, Taiwan, Taiwan - Penemuan fosil rahang manusia purba di dasar laut Selat Taiwan mengubah asumsi tentang batas geografis hominin Denisova. Fosil ini menunjukkan bahwa Denisova menjelajah jauh dari asal Siberia mereka, mencapai wilayah subtropis Asia Tenggara.
Fosil yang diberi nama Penghu 1 ini memperkuat hubungan genetik antara Denisova dan populasi Asia modern. Penemuan ini juga menunjukkan kemampuan adaptasi Denisova terhadap berbagai iklim, dari gua-gua dingin Siberia hingga pantai hangat Asia Tenggara.
Penemuan ini menantang narasi migrasi klasik manusia purba dan menunjukkan bagaimana Denisova berperan dalam membentuk cerita evolusi manusia. Svante Paabo, penerima Nobel 2022, menyebut Denisova hominin sebagai terobosan berikutnya dalam genomik manusia purba.
Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3306110/denisovans-first-discovered-russia-reached-taiwan-strait-fossil-gene-evidence-suggests?module=top_story&pgtype=subsection

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan di saluran Penghu di Taiwan?
A
Di saluran Penghu di Taiwan, ditemukan jawbone Denisovan yang berusia antara 130.000 hingga 190.000 tahun.
Q
Mengapa penemuan jawbone Denisovan ini penting?
A
Penemuan jawbone Denisovan ini penting karena memberikan bukti langsung keberadaan mereka di luar Siberia dan menunjukkan kemampuan adaptasi mereka.
Q
Siapa Svante Paabo dan apa kontribusinya?
A
Svante Paabo adalah seorang ilmuwan yang menerima Hadiah Nobel untuk penelitiannya tentang genom manusia purba, termasuk Denisovan.
Q
Apa yang menunjukkan bahwa Denisovan dapat beradaptasi dengan berbagai iklim?
A
Penemuan ini menunjukkan bahwa Denisovan dapat beradaptasi dengan berbagai iklim, dari Siberia yang dingin hingga pantai Asia Tenggara yang hangat.
Q
Bagaimana penemuan ini mengubah pemahaman kita tentang migrasi manusia purba?
A
Penemuan ini mengubah pemahaman kita tentang migrasi manusia purba dengan menunjukkan bahwa Denisovan menjelajahi wilayah yang lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya.

Artikel Serupa

Analisis DNA Ungkap Migrasi Terpanjang Manusia Purba dari Asia ke AmerikaSCMP
Sains
2 bulan lalu
58 dibaca

Analisis DNA Ungkap Migrasi Terpanjang Manusia Purba dari Asia ke Amerika

Migrasi Purba Terpanjang: Dari Asia ke Amerika Selatan Mengungkap Jejak GenetikInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
45 dibaca

Migrasi Purba Terpanjang: Dari Asia ke Amerika Selatan Mengungkap Jejak Genetik

Penemuan Fosil Rahang di Taiwan Ungkap Jangkauan DenisovanNatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
81 dibaca

Penemuan Fosil Rahang di Taiwan Ungkap Jangkauan Denisovan

Kerangka manusia tertua di Thailand yang berusia 29.000 tahun dapat mengubah sejarah.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
274 dibaca

Kerangka manusia tertua di Thailand yang berusia 29.000 tahun dapat mengubah sejarah.

Apakah iklim basah memicu munculnya kekaisaran pertama di China lebih dari 2.000 tahun yang lalu? Roket terakhir China tahun 2024 gagal, tetapi tetap menjadi tahun rekor untuk peluncuran. 'Keluar dari Afrika'? Tidak demikian, kata ilmuwan China yang menantang teori evolusi.SCMP
Sains
7 bulan lalu
280 dibaca

Apakah iklim basah memicu munculnya kekaisaran pertama di China lebih dari 2.000 tahun yang lalu? Roket terakhir China tahun 2024 gagal, tetapi tetap menjadi tahun rekor untuk peluncuran. 'Keluar dari Afrika'? Tidak demikian, kata ilmuwan China yang menantang teori evolusi.

‘Keluar dari Afrika’? Tidak demikian, kata ilmuwan Cina yang menantang teori evolusi.SCMP
Sains
7 bulan lalu
263 dibaca

‘Keluar dari Afrika’? Tidak demikian, kata ilmuwan Cina yang menantang teori evolusi.