Courtesy of Reuters
Peringatan Ancaman Malware China Memata-matai Aktivis di Taiwan dan Tibet
09 Apr 2025, 06.30 WIB
76 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tiongkok menggunakan aplikasi berbahaya untuk memantau aktivis dan kelompok yang dianggap berlawanan.
- Peringatan ini dikeluarkan oleh badan intelijen dari beberapa negara Barat untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman siber.
- Dua paket malware yang digunakan dapat mengakses informasi sensitif dan perangkat pengguna secara jarak jauh.
Pada tanggal 8 April 2023, badan intelijen Barat mengeluarkan peringatan tentang ancaman yang semakin meningkat dari layanan keamanan Beijing yang menggunakan aplikasi ponsel berbahaya untuk memantau aktivis pro-kemerdekaan Taiwan, pembela hak asasi manusia Tibet, dan kelompok lain yang dianggap menentang pemerintah China. Peringatan ini ditandatangani oleh lembaga keamanan siber dari Inggris, AS, Kanada, Selandia Baru, Australia, dan Jerman. Mereka mengungkapkan bahwa orang-orang yang berisiko termasuk aktivis yang mendukung kemerdekaan Taiwan, hak-hak minoritas Uyghur, dan gerakan Falun Gong.
Baca juga: Serangan Siber Berkepanjangan Terhadap Industri Semikonduktor Taiwan oleh Kelompok Terkait China
Peringatan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat di sekitar Taiwan, termasuk latihan militer China di sekitar pulau tersebut. Sebuah perusahaan kontraktor yang berbasis di Chengdu, Sichuan Dianke Network Security Technology Co., Ltd., diduga terlibat dalam penyebaran malware yang dapat mencuri informasi sensitif dari perangkat seluler dan memberikan akses jarak jauh ke kamera dan mikrofon perangkat. Pihak berwenang China membantah tuduhan ini dan meminta agar semua pihak bersikap profesional dalam menanggapi insiden siber.
--------------------
Analisis Kami: Serangan siber menggunakan malware yang menyamar sebagai aplikasi umum menunjukkan betapa canggih dan berbahayanya ancaman siber yang berasal dari aktor negara seperti China saat ini. Kewaspadaan dan kolaborasi internasional sangat diperlukan agar kelompok-kelompok aktivis tidak menjadi korban pelanggaran privasi dan potensi represi digital yang lebih luas.
--------------------
Analisis Ahli:
A.J. Vicens: Melaporkan dengan detail bagaimana malware tersebar dan dampaknya terhadap hak asasi manusia serta keamanan digital kelompok yang menjadi target.
Liu Pengyu: Menyatakan penolakan China terhadap tuduhan tanpa bukti, menyoroti kompleksitas pelacakan serangan siber.
--------------------
What's Next: Ancaman siber yang terkait dengan malware canggih dari kontraktor China ini kemungkinan akan terus meningkat, memaksa negara-negara dan organisasi untuk meningkatkan sistem keamanan dan kewaspadaan di ranah digital, khususnya bagi kelompok rentan yang menjadi target pengawasan.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/cybersecurity/western-intelligence-agencies-warn-spyware-threat-targeting-taiwan-tibetan-2025-04-08/
[1] https://www.reuters.com/technology/cybersecurity/western-intelligence-agencies-warn-spyware-threat-targeting-taiwan-tibetan-2025-04-08/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperingatkan oleh badan intelijen Barat terkait aplikasi ponsel?A
Badan intelijen Barat memperingatkan tentang ancaman yang meningkat dari layanan keamanan Tiongkok untuk menggunakan aplikasi ponsel berbahaya untuk memantau aktivis pro-kemerdekaan Taiwan dan advokat hak asasi manusia lainnya.Q
Siapa yang dianggap paling berisiko terhadap pengawasan ini?A
Orang-orang yang terhubung dengan kemerdekaan Taiwan, hak-hak Tibet, Muslim Uyghur, dan kelompok minoritas lainnya dianggap paling berisiko.Q
Apa nama dua paket malware yang disebutkan dalam artikel?A
Dua paket malware yang disebutkan adalah 'BADBAZAAR' dan 'MOONSHINE'.Q
Apa tanggapan Kedutaan Besar Tiongkok terhadap tuduhan ini?A
Kedutaan Besar Tiongkok menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa penelusuran serangan siber adalah hal yang kompleks.Q
Apa tujuan dari peringatan yang dikeluarkan oleh National Cyber Security Centre?A
Peringatan yang dikeluarkan oleh National Cyber Security Centre bertujuan untuk melindungi organisasi, jurnalis, dan individu yang mewakili kelompok yang berisiko.