2 Tentara China Dipaksa Bergabung di Perang Rusia, Kisah Pilu dan Ancaman Propaganda
Courtesy of CNBCIndonesia

2 Tentara China Dipaksa Bergabung di Perang Rusia, Kisah Pilu dan Ancaman Propaganda

Mengungkapkan pengalaman dua tentara asal China yang bergabung dengan militer Rusia dan memperingatkan warga China lainnya untuk tidak terlibat dalam perang.

15 Apr 2025, 19.40 WIB
47 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Rekrutmen tentara asing oleh Rusia menunjukkan dampak perang yang meluas.
  • Pengalaman buruk yang dialami oleh tentara China menyoroti realitas perang yang berbeda dari yang dibayangkan.
  • Pentingnya menyebarkan informasi yang akurat untuk mencegah warga dari terjebak dalam propaganda.
Rostov-on-Don, Rusia - Pemerintahan Vladimir Putin secara aktif merekrut pria China untuk menjadi tentara Rusia dalam perang melawan Ukraina. Beijing telah membantah keterlibatan warga negaranya, namun dua tentara asal China yang ditangkap oleh Ukraina menceritakan pengalaman mereka. Mereka menyebut pemerintah China tidak tahu apa-apa tentang keterlibatan mereka karena kontrak mereka ditangani oleh middleman.
Wang Guangjun dan Zhang Renbo, dua tentara asal China yang ditangkap oleh pasukan Ukraina, berbagi pengalaman pahit mereka. Wang tergiur dengan iming-iming bayaran besar melalui iklan TikTok dan kehilangan pekerjaan di China saat pandemi Covid-19. Namun, kondisi camp militer Rusia sangat tidak manusiawi dan mereka diawasi ketat sehingga tidak bisa kabur.
Wang dan Zhang menyesali keputusan mereka bergabung dengan militer Rusia dan memperingatkan warga China lainnya untuk tidak terlibat dalam perang. Mereka mengkritisi propaganda Moskow terhadap populasi China dan menegaskan bahwa semua yang dikatakan Rusia adalah kebohongan. Mereka berharap bisa segera pulang ke rumah dan akan berkooperasi dengan otoritas Ukraina.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250415144815-37-626171/putin-rekrut-pengangguran-china-jadi-tentara-rusia-lewat-tiktok

Analisis Kami

"Langkah rekrutmen tentara asing, khususnya dari China, oleh Rusia menunjukkan desperation Kremlin dalam mempertahankan kekuatan militernya di Ukraina, yang sayangnya disertai dengan kondisi pelatihan dan perlakuan tidak manusiawi. Ini juga membuka pintu sejumlah masalah geopolitik yang kompleks antara China, Rusia, dan Ukraina yang akan sulit dikelola tanpa eskalasi konflik lebih lanjut."

Analisis Ahli

Dr. Thomas R. Mockaitis (pakar hubungan internasional)
"Rekrutmen tentara asing oleh Rusia menunjukkan kelemahan militer Rusia dan dapat memperburuk hubungan bilateral dengan China jika pemerintah Beijing merasa terganggu atau terkejut atas aksi ini."

Prediksi Kami

Jika rekrutmen tentara asing dari China ini terus terjadi dan mendapat pengawasan ketat dari pemerintah China, kemungkinan akan terjadi ketegangan diplomatik yang lebih besar antara China dan Rusia serta meningkatnya kritik internasional terhadap Rusia terkait metode perekrutan pasukannya.

Artikel Serupa

Trump Marah Putin, Ancaman Tarif Minyak Rusia untuk Damai UkrainaCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
82 dibaca

Trump Marah Putin, Ancaman Tarif Minyak Rusia untuk Damai Ukraina

Krisis Kelaparan Memaksa Tentara Korea Utara Jual Perlengkapan MiliterCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
283 dibaca

Krisis Kelaparan Memaksa Tentara Korea Utara Jual Perlengkapan Militer

Rusia Jual Aset Sitaan Demi Atasi Krisis Keuangan Akibat PerangCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
106 dibaca

Rusia Jual Aset Sitaan Demi Atasi Krisis Keuangan Akibat Perang

Diplomasi dan Ketegangan Meningkat di Perang Rusia-Ukraina 2025CNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
181 dibaca

Diplomasi dan Ketegangan Meningkat di Perang Rusia-Ukraina 2025

Ukraina Dukung Gencatan Senjata 30 Hari, Trump dan Putin Jadi Fokus NegosiasiCNBCIndonesia
Bisnis
6 bulan lalu
155 dibaca

Ukraina Dukung Gencatan Senjata 30 Hari, Trump dan Putin Jadi Fokus Negosiasi

Respons Rusia atas Gencatan Senjata Ukraina-AS: Sikap Hati-hati dan Negosiasi LanjutanCNBCIndonesia
Bisnis
6 bulan lalu
183 dibaca

Respons Rusia atas Gencatan Senjata Ukraina-AS: Sikap Hati-hati dan Negosiasi Lanjutan