Courtesy of YahooFinance
Tawaran Gagal Zuckerberg untuk Snapchat Jadi Bukti Dominasi Meta di Persidangan Antitrust
To discuss the implications of Meta's past acquisition attempts and its current antitrust trial.
16 Apr 2025, 03.04 WIB
154 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mark Zuckerberg masih merasa bahwa akuisisi Snapchat bisa mempercepat pertumbuhannya.
- Kasus antitrust terhadap Meta berfokus pada strategi akuisisi untuk mempertahankan dominasi pasar.
- Snapchat tetap menjadi pesaing yang signifikan meskipun ada upaya akuisisi dan peniruan fitur oleh Meta.
Washington, DC, United States - Mark Zuckerberg's failed attempt to acquire Snapchat has come back into the spotlight during Meta's ongoing antitrust trial. In 2013, Zuckerberg's Meta, then known as Facebook, offered Rp 98.67 ribu ($6) billion to buy Snapchat, but the offer was rejected. Zuckerberg testified that he believed acquiring Snapchat would have accelerated its growth, although this remains speculative.
Baca juga: Persidangan FTC vs Meta: Akankah Instagram dan WhatsApp Lepas dari Kendali Raksasa Teknologi?
The US government is using this failed bid to argue that Meta has tried to maintain its dominance in the social media market through acquisitions rather than competition. The FTC claims that Meta's acquisitions of Instagram and WhatsApp were part of a 'buy or bury' strategy to eliminate competitive threats. If the FTC wins the case, Meta could be forced to sell off Instagram and WhatsApp.
Snapchat has managed to remain a popular and viable competitor by continuing to innovate and build products that users find engaging. Meta, on the other hand, argues that it faces significant competition from other apps like TikTok and YouTube. The trial, which began on Monday, is expected to last up to eight weeks and could have significant implications for the future of social media competition.
--------------------
Analisis Kami: Strategi Meta yang berupaya membeli pesaing potensial seperti Snapchat menunjukkan betapa ketatnya persaingan di industri media sosial, sekaligus mengindikasikan risiko praktik bisnis yang menghambat inovasi. Jika hal ini tidak diawasi dengan ketat, pasar bisa menjadi tidak sehat dan merugikan pengguna serta pengembang aplikasi kecil.
--------------------
Analisis Ahli:
Kara Swisher: Strategi akuisisi Meta sangat jelas mengarah pada dominasi pasar dengan cara yang menghambat persaingan dan inovasi, yang akhirnya berdampak negatif pada konsumen.
Tim Wu (profesor hukum dan pengamat teknologi): Meta menggunakan model 'beli atau kubur' yang membuat pemain baru sulit tumbuh, sehingga regulasi ketat sangat diperlukan untuk menjaga persaingan yang sehat.
--------------------
What's Next: Jika hakim memutuskan mendukung FTC, Meta bisa dipaksa untuk menjual Instagram dan WhatsApp, serta mengubah cara mereka mendominasi pasar media sosial.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/mark-zuckerberg-sounds-salty-snapchat-200423407.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/mark-zuckerberg-sounds-salty-snapchat-200423407.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan tawaran akuisisi Snapchat oleh Mark Zuckerberg?A
Mark Zuckerberg menawarkan untuk mengakuisisi Snapchat seharga $6 miliar, tetapi tawaran tersebut ditolak.Q
Siapa yang menolak tawaran akuisisi dari Facebook?A
Evan Spiegel, co-founder dan CEO Snapchat, adalah orang yang menolak tawaran akuisisi dari Facebook.Q
Apa yang dikatakan Zuckerberg tentang pertumbuhan Snapchat?A
Zuckerberg percaya bahwa jika mereka mengakuisisi Snapchat, mereka dapat mempercepat pertumbuhannya.Q
Apa yang menjadi fokus utama dalam kasus antitrust terhadap Meta?A
Fokus utama dalam kasus antitrust adalah klaim bahwa Meta menggunakan akuisisi untuk mempertahankan dominasi pasar media sosial.Q
Apa yang bisa terjadi pada Instagram dan WhatsApp jika FTC menang dalam kasus ini?A
Jika FTC menang, Meta mungkin dipaksa untuk menjual Instagram dan WhatsApp.