Perplexity Ingin Jadi Raksasa Seperti Google dengan Browser Sendiri
Courtesy of TechCrunch

Perplexity Ingin Jadi Raksasa Seperti Google dengan Browser Sendiri

Menjelaskan ambisi Perplexity untuk bersaing dengan Google melalui pengumpulan data pengguna dan penjualan iklan premium.

25 Apr 2025, 05.09 WIB
181 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perplexity berencana untuk meluncurkan browser baru untuk mengumpulkan data pengguna dan meningkatkan iklan.
  • CEO Perplexity, Aravind Srinivas, percaya bahwa pengguna akan menerima pelacakan data jika iklan yang ditampilkan lebih relevan.
  • Perplexity berusaha untuk bersaing dengan Google dan perusahaan besar lainnya dalam industri teknologi dan periklanan.
Amerika Serikat - Perplexity berencana untuk bersaing dengan Google dengan membangun browser mereka sendiri yang disebut Comet. CEO Aravind Srinivas menyatakan bahwa tujuan utama dari browser ini adalah untuk mengumpulkan data pengguna di luar aplikasi mereka, sehingga dapat menjual iklan premium yang lebih relevan.
Browser Comet dijadwalkan untuk diluncurkan pada bulan Mei, meskipun mengalami beberapa kendala. Perplexity juga telah menandatangani kemitraan dengan Motorola untuk pre-install aplikasi mereka di seri Razr dan sedang dalam pembicaraan dengan Samsung.
Google saat ini sedang menghadapi gugatan dari Departemen Kehakiman AS terkait dugaan praktik monopoli. Jika Google dipaksa untuk menjual bisnis browser Chrome, baik OpenAI maupun Perplexity menyatakan minat untuk membelinya.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan Perplexity yang terang-terangan mengakui ingin mengumpulkan data di luar aplikasi mereka adalah langkah berani tapi berisiko tinggi dalam dunia yang semakin sadar privasi. Jika mereka tidak transparan dan memberikan kontrol yang jelas kepada pengguna, strategi ini bisa menimbulkan resistensi dan menurunkan kepercayaan konsumen.
--------------------
Analisis Ahli:
Shoshana Zuboff: Pendekatan agresif pengumpulan data oleh perusahaan seperti Perplexity memperkuat apa yang saya sebut sebagai 'kapitalisme pengawasan,' yang berpotensi merusak privasi dan kebebasan individu.
Tim Cook: Meski teknologi baru menjanjikan kemudahan, perusahaan harus menghormati privasi pengguna dan menyediakan opsi perlindungan data yang kuat.
--------------------
What's Next: Perplexity kemungkinan akan meluncurkan browser Comet tahun ini dan mulai mengumpulkan data pengguna lebih luas, yang dapat meningkatkan persaingan dalam pasar browser serta mengintensifkan pertarungan privasi antara pengguna dan perusahaan teknologi besar.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/24/perplexity-ceo-says-its-browser-will-track-everything-users-do-online-to-sell-hyper-personalized-ads/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama Perplexity dalam membangun browser baru?
A
Tujuan utama Perplexity dalam membangun browser baru adalah untuk mengumpulkan data pengguna yang lebih komprehensif untuk meningkatkan iklan yang relevan.
Q
Siapa Aravind Srinivas dan apa perannya di Perplexity?
A
Aravind Srinivas adalah CEO Perplexity yang menjelaskan ambisi perusahaan untuk bersaing dengan Google dan rencana pelacakan data pengguna.
Q
Mengapa Perplexity ingin mengumpulkan data pengguna di luar aplikasi mereka?
A
Perplexity ingin mengumpulkan data pengguna di luar aplikasi mereka untuk memahami perilaku dan preferensi pengguna dengan lebih baik.
Q
Apa yang sedang dilakukan Google terkait dengan gugatan dari Departemen Kehakiman AS?
A
Google sedang menghadapi gugatan dari Departemen Kehakiman AS yang menuduh praktik monopolistik dalam bisnis pencarian dan iklan online.
Q
Dengan siapa Perplexity menjalin kemitraan untuk aplikasi mereka?
A
Perplexity menjalin kemitraan dengan Motorola untuk menginstal aplikasi mereka di seri Razr dan sedang dalam pembicaraan dengan Samsung.

Artikel Serupa

Perplexity AI Tawar USRp 567.35 triliun ($34,5 Miliar)  Beli Browser Chrome Google di Tengah Tekanan AntitrustTheJakartaPost
Teknologi
4 hari lalu
97 dibaca

Perplexity AI Tawar USRp 567.35 triliun ($34,5 Miliar) Beli Browser Chrome Google di Tengah Tekanan Antitrust

Tawaran Besar Perplexity AI untuk Beli Browser Chrome Google Senilai USRp 567.35 triliun ($34,5 Miliar) SCMP
Bisnis
4 hari lalu
96 dibaca

Tawaran Besar Perplexity AI untuk Beli Browser Chrome Google Senilai USRp 567.35 triliun ($34,5 Miliar)

Perplexity AI Tawar Rp 567.35 triliun ($34,5 Miliar)  Beli Browser Chrome Google, Persaingan AI MenggilaInterestingEngineering
Bisnis
4 hari lalu
109 dibaca

Perplexity AI Tawar Rp 567.35 triliun ($34,5 Miliar) Beli Browser Chrome Google, Persaingan AI Menggila

Perplexity Tawarkan Rp 567.35 triliun ($34,5 Miliar)  Untuk Beli Chrome dari Google, Langkah Besar AITechCrunch
Bisnis
4 hari lalu
33 dibaca

Perplexity Tawarkan Rp 567.35 triliun ($34,5 Miliar) Untuk Beli Chrome dari Google, Langkah Besar AI

Startup AI Perplexity Tawar 34,5 Miliar Dollar untuk Beli Google ChromeTheVerge
Bisnis
4 hari lalu
66 dibaca

Startup AI Perplexity Tawar 34,5 Miliar Dollar untuk Beli Google Chrome

Perplexity Bertekad Tetap Independen, Tantang Raksasa AI Seperti GoogleYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
92 dibaca

Perplexity Bertekad Tetap Independen, Tantang Raksasa AI Seperti Google

CEO Perplexity Beri Nasihat: Startup Harus Siap Ide Disalin Perusahaan RaksasaYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
26 dibaca

CEO Perplexity Beri Nasihat: Startup Harus Siap Ide Disalin Perusahaan Raksasa