China dan AS Kerja Sama Ilmiah di Tengah Ketegangan Perang Dagang
Courtesy of CNBCIndonesia

China dan AS Kerja Sama Ilmiah di Tengah Ketegangan Perang Dagang

Menginformasikan tentang kerja sama ilmiah antara China dan AS dalam mempelajari sampel batuan Bulan di tengah ketegangan perang dagang.

26 Apr 2025, 22.00 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kerja sama internasional dalam penelitian luar angkasa dapat terjadi meskipun ada ketegangan politik.
  • Sampel batuan Bulan dari misi Chang'e-5 memberikan wawasan baru tentang aktivitas vulkanik di Bulan.
  • Perang dagang antara China dan AS tidak menghalangi kolaborasi ilmiah di bidang luar angkasa.
Jakarta, Indonesia - Di tengah ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), kedua negara menunjukkan sikap lebih bersahabat di bidang ilmu pengetahuan luar angkasa. China mengumumkan bahwa ilmuwan dari enam negara, termasuk AS, akan diizinkan mempelajari batuan Bulan yang dibawa pulang oleh misi Chang'e-5 pada tahun 2020. Dua lembaga AS yang didukung NASA telah dipilih untuk mengakses sampel tersebut, meskipun peneliti China sendiri masih tidak bisa mengakses sampel Bulan milik NASA karena aturan ketat dari Kongres AS.
John Logsdon, mantan direktur Space Policy Institute di George Washington University, menegaskan bahwa kerja sama ini murni bersifat ilmiah dan tidak ada kaitannya dengan politik. Ia juga menambahkan bahwa memeriksa batuan Bulan ini tidak memiliki signifikansi militer. Sementara itu, perang dagang antara kedua negara tetap membara dengan AS menaikkan tarif impor barang-barang China hingga 245% dan China membalas dengan tarif sebesar 125%.
Pada tahun 2023, CNSA mengundang berbagai lembaga untuk mengajukan permohonan guna mempelajari sampel Chang'e-5. Selain dua universitas dari AS, lembaga dari Prancis, Jerman, Jepang, Pakistan, dan Inggris juga memenangkan akses. Shan Zhongde dari CNSA menegaskan bahwa China akan terus mempertahankan sikap yang semakin aktif dan terbuka dalam kerja sama luar angkasa internasional, termasuk lewat proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diumumkan oleh China terkait sampel Bulan?
A
China mengumumkan bahwa ilmuwan dari enam negara, termasuk AS, akan diizinkan mempelajari batuan Bulan dari misi Chang'e-5.
Q
Mengapa peneliti China tidak dapat mengakses sampel Bulan milik NASA?
A
Peneliti China tidak dapat mengakses sampel Bulan milik NASA karena aturan ketat dari Kongres AS yang melarang kerja sama tanpa izin khusus.
Q
Apa yang dikatakan John Logsdon tentang kerja sama ini?
A
John Logsdon menyatakan bahwa kerja sama ini bersifat ilmiah dan tidak ada kaitannya dengan politik.
Q
Apa yang menjadi fokus utama dari misi Chang'e-5?
A
Fokus utama dari misi Chang'e-5 adalah mengumpulkan dan membawa kembali sampel batuan dari Bulan untuk penelitian.
Q
Siapa saja lembaga yang mendapatkan akses untuk mempelajari sampel Chang'e-5?
A
Lembaga yang mendapatkan akses untuk mempelajari sampel Chang'e-5 termasuk Universitas Brown dan Universitas Stony Brook dari AS, serta lembaga dari Prancis, Jerman, Jepang, Pakistan, dan Inggris.

Artikel Serupa

China Luncurkan Jaringan Satelit Komputasi Canggih Saingi Amerika di Luar AngkasaCNBCIndonesia
Sains
29 hari lalu
123 dibaca

China Luncurkan Jaringan Satelit Komputasi Canggih Saingi Amerika di Luar Angkasa

China Berhasil Tembakkan dan Deteksi Laser ke Satelit Bulan di Siang HariCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
93 dibaca

China Berhasil Tembakkan dan Deteksi Laser ke Satelit Bulan di Siang Hari

Ilmuwan Amerika Akan Pelajari Sampel Bulan China Tanpa Dana NASASCMP
Sains
1 bulan lalu
136 dibaca

Ilmuwan Amerika Akan Pelajari Sampel Bulan China Tanpa Dana NASA

Kolaborasi Luar Angkasa China-Pakistan: Langkah Baru di Stasiun TiangongCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
50 dibaca

Kolaborasi Luar Angkasa China-Pakistan: Langkah Baru di Stasiun Tiangong

China Luncurkan Misi Shenzhou 20: Ambisi Besar ke Bulan dan MarsCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
51 dibaca

China Luncurkan Misi Shenzhou 20: Ambisi Besar ke Bulan dan Mars

Misi Enam Bulan Astronaut China di Stasiun Antariksa TiangongCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
88 dibaca

Misi Enam Bulan Astronaut China di Stasiun Antariksa Tiangong