Courtesy of InterestingEngineering

Kerusakan Satelit Rahasia Rusia Jadi Hambatan Besar Ambisi Militer Luar Angkasa

Menginformasikan tentang kerusakan satelit Cosmos 2553 dan dampaknya terhadap ambisi militer ruang angkasa Rusia.

26 Apr 2025, 06.36 WIB

44 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kosmos 2553 mengalami masalah yang dapat mempengaruhi program militer Rusia.
U.S. Space Command dan organisasi lain terus memantau aktivitas satelit untuk mengidentifikasi potensi ancaman.
Kompetisi ruang angkasa antara negara-negara besar semakin intensif, dengan risiko eskalasi yang meningkat.

Rusia - Ambisi Rusia untuk mempersenjatai ruang angkasa mungkin mengalami kemunduran besar dengan kerusakan satelit rahasia Cosmos 2553. Satelit ini diluncurkan beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022 dan dicurigai mendukung pengembangan senjata anti-satelit nuklir Moskow. Data pelacakan baru menunjukkan bahwa satelit mungkin tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, menimbulkan pertanyaan tentang status program ruang angkasa militer Rusia.

Cosmos 2553 ditempatkan di orbit radiasi tinggi sekitar 2.000 kilometer di atas Bumi, sebuah zona yang biasanya dihindari oleh satelit komunikasi dan pengamatan Bumi. LeoLabs mendeteksi anomali dalam perilaku satelit menggunakan radar Doppler pada bulan November, dan pada bulan Desember, mereka meningkatkan penilaiannya menjadi 'kepercayaan tinggi' bahwa Cosmos 2553 berputar. U.S. Space Command mengkonfirmasi perubahan ketinggian satelit tetapi menolak memberikan penilaian rinci tentang status saat ini.

Pada Mei 2024, Slingshot Aerospace melaporkan aktivitas tidak biasa dari satelit, menunjukkan bahwa satelit mungkin telah stabil. Namun, masih belum jelas apakah Cosmos 2553 masih berfungsi atau telah mengalami kerusakan kritis. Insiden ini menandai kemunduran potensial dalam upaya Rusia untuk memperkuat kemampuan militer berbasis ruang angkasa dan menyoroti tantangan yang semakin besar dalam keamanan ruang angkasa.

--------------------

Analisis Kami: Kerusakan ini adalah pukulan serius untuk program ruang angkasa militer Rusia yang sudah penuh kontroversi, menimbulkan pertanyaan besar mengenai kesiapan teknologi mereka. Situasi ini juga menyoroti betapa rentannya aset-aset militer di orbit yang dapat berdampak besar pada dominasi strategis di masa depan.

--------------------

Analisis Ahli:

Darren McKnight: Konfirmasi lewat radar dan citra menunjukkan satelit Rusia kehilangan operasionalitas, mengindikasikan gagal fungsi yang signifikan.

Belinda Marchand: Pengamatan terbaru menunjukkan potensi stabilisasi satelit tapi fungsionalitas sebenarnya tetap diragukan.

--------------------

What's Next: Kerusakan satelit Cosmos 2553 kemungkinan akan memperlambat kemajuan teknologi militer luar angkasa Rusia dan dapat memicu peningkatan pengawasan dan persaingan teknologi di orbit antara Amerika Serikat, Rusia, dan China.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/russian-space-weapon-satellite-failure

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi dengan satelit Kosmos 2553?

Satelit Kosmos 2553 mengalami masalah dan menunjukkan tanda-tanda berputar tidak teratur, yang mengindikasikan bahwa ia mungkin tidak berfungsi seperti yang diharapkan.

Mengapa Kosmos 2553 menjadi perhatian bagi AS?

Kosmos 2553 menjadi perhatian bagi AS karena diduga mendukung pengembangan senjata anti-satelit nuklir Rusia dan berpotensi mengancam satelit-satelit penting seperti Starlink.

Apa peran U.S. Space Command dalam konteks artikel ini?

U.S. Space Command memantau perubahan dalam perilaku Kosmos 2553 dan memberikan penilaian tentang status operasionalnya, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Apa yang dilaporkan oleh LeoLabs mengenai Kosmos 2553?

LeoLabs melaporkan bahwa mereka mendeteksi anomali dalam perilaku Kosmos 2553 dan mengkonfirmasi bahwa satelit tersebut tampaknya tidak lagi beroperasi.

Apa dampak dari masalah yang dialami Kosmos 2553 terhadap ambisi militer Rusia?

Masalah yang dialami Kosmos 2553 dapat menjadi kemunduran strategis bagi ambisi militer Rusia dalam memperkuat kemampuan ruang angkasa mereka.