Kenapa AI Saat Ini Hanya Pintar Pakai Trik, Bukan Berpikir Seperti Manusia
Courtesy of YahooFinance

Kenapa AI Saat Ini Hanya Pintar Pakai Trik, Bukan Berpikir Seperti Manusia

Mengungkapkan keterbatasan arsitektur AI saat ini dan bagaimana hal ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai kecerdasan umum buatan (AGI).

26 Apr 2025, 08.00 WIB
104 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AI saat ini beroperasi dengan menggunakan aturan praktis dan tidak memiliki pemodelan mental yang efisien.
  • Penelitian tentang interpretabilitas mekanistik membantu memahami bagaimana AI bekerja dan keterbatasannya.
  • Meskipun AI menunjukkan kemampuan yang mengesankan, mereka masih jauh dari mencapai kecerdasan umum yang setara manusia.
Manhattan, New York, Amerika Serikat - Para pemimpin di bidang kecerdasan buatan seperti OpenAI, Anthropic, dan Google memprediksi bahwa AI akan segera mencapai tingkat kecerdasan manusia. Namun, semakin banyak peneliti yang meragukan hal ini karena AI saat ini hanya mampu mensimulasikan kecerdasan dengan mempelajari sejumlah besar aturan praktis. AI tidak membangun model dunia yang efisien seperti manusia, melainkan mengandalkan 'kantong heuristik' atau aturan praktis untuk menyelesaikan tugas.
Penelitian menunjukkan bahwa AI saat ini adalah mesin Rube Goldberg yang rumit dengan solusi ad-hoc. Misalnya, AI yang dilatih dengan petunjuk arah di Manhattan mampu memberikan petunjuk dengan akurasi 99%, meskipun peta mentalnya tidak akurat. Ketika 1% jalan di Manhattan diblokir, kinerja AI menurun drastis, menunjukkan kurangnya fleksibilitas mental dibandingkan manusia.
Para peneliti juga menemukan bahwa AI memerlukan data dalam jumlah besar untuk mempelajari aturan praktis dan cenderung 'berpikir' dengan cara yang sama. Meskipun AI dari berbagai perusahaan mencapai tingkat kinerja yang sama, mereka masih jauh dari mencapai kecerdasan umum buatan (AGI). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami keterbatasan ini dan mengembangkan cara baru untuk melatih model AI agar lebih akurat, dapat dipercaya, dan dapat dikendalikan.
--------------------
Analisis Kami: Sangat penting kita realistis terhadap kemampuan AI saat ini karena ekspektasi berlebihan bisa menutupi kelemahan kritis yang ada. Menganggap AI sejajar dengan kecerdasan manusia terlalu dini malah bisa menghambat inovasi dalam menciptakan model yang benar-benar cerdas dan adaptif.
--------------------
Analisis Ahli:
Melanie Mitchell: Model AI saat ini lebih mirip kumpulan heuristik rumit daripada pemahaman dunia yang mendalam, sehingga klaim AGI terlalu dini.
Keyon Vafa: Penelitian saya menunjukkan peta mental AI sangat tidak intuitif dan tidak fleksibel, berbeda jauh dengan mental manusia.
Jacob Andreas: Memahami keterbatasan model bahasa besar membuka peluang untuk melatih AI yang lebih akurat dan dapat dipercaya.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, AI akan terus digunakan secara luas meski kecerdasan sejatinya tidak berkembang secara signifikan, dan penelitian baru akan lebih fokus pada mengatasi keterbatasan heuristik dengan mencari cara untuk membangun model dunia yang lebih fleksibel dan manusiawi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/now-know-ai-thinks-barely-010000603.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?
A
Artikel ini membahas tentang keterbatasan model kecerdasan buatan saat ini dan perdebatan mengenai kemampuan mereka untuk mencapai kecerdasan setara manusia.
Q
Mengapa para peneliti meragukan kemampuan AI saat ini untuk mencapai AGI?
A
Para peneliti berpendapat bahwa AI saat ini hanya menggunakan aturan praktis dan tidak memiliki pemodelan mental yang efisien seperti manusia.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'model dunia' dalam konteks AI?
A
Model dunia adalah representasi mental yang dibangun oleh manusia dan hewan untuk memahami sebab dan akibat dalam lingkungan mereka.
Q
Siapa Melanie Mitchell dan apa kontribusinya dalam penelitian AI?
A
Melanie Mitchell adalah profesor yang mempelajari AI dan berargumen bahwa banyak istilah antropomorfik yang digunakan untuk menggambarkan AI tidak tepat.
Q
Apa yang ditemukan oleh Keyon Vafa dalam penelitiannya tentang navigasi AI?
A
Keyon Vafa menemukan bahwa AI dapat memberikan petunjuk arah yang akurat meskipun peta mental yang dibangunnya tidak realistis.

Artikel Serupa

Bahaya Memasarkan AI Sebagai 'Rekan Kerja' di Tengah Risiko PengangguranTechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
56 dibaca

Bahaya Memasarkan AI Sebagai 'Rekan Kerja' di Tengah Risiko Pengangguran

Pembatasan Ekspor Chip Nvidia: Apakah Bisa Hentikan Kemajuan AI China?YahooFinance
Teknologi
3 bulan lalu
119 dibaca

Pembatasan Ekspor Chip Nvidia: Apakah Bisa Hentikan Kemajuan AI China?

Google DeepMind Tegaskan Pentingnya Keselamatan AI di Tengah Persaingan GlobalAxios
Teknologi
4 bulan lalu
141 dibaca

Google DeepMind Tegaskan Pentingnya Keselamatan AI di Tengah Persaingan Global

Debat Sengit: Apakah AI Bisa Capai Kecerdasan Manusia dalam Waktu Dekat?TechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
49 dibaca

Debat Sengit: Apakah AI Bisa Capai Kecerdasan Manusia dalam Waktu Dekat?

Janji Penuh AI di Gadget Gagal, Inovasi Terhenti Menunggu Teknologi SempurnaTheVerge
Teknologi
5 bulan lalu
283 dibaca

Janji Penuh AI di Gadget Gagal, Inovasi Terhenti Menunggu Teknologi Sempurna

Dua Jalur AI: Antara Pemrograman Matematika dan Seni Bahasa yang MenggodaAxios
Teknologi
5 bulan lalu
154 dibaca

Dua Jalur AI: Antara Pemrograman Matematika dan Seni Bahasa yang Menggoda