Courtesy of InterestingEngineering

Inovasi Baterai Semi-Solid-State Stellantis Hadirkan Jarak dan Pengisian Super Cepat

Mengembangkan dan menguji baterai semi-solid-state yang dapat meningkatkan jangkauan, waktu pengisian, dan efisiensi kendaraan listrik.

28 Apr 2025, 20.00 WIB

132 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Baterai semi-solid-state menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan kinerja kendaraan listrik.
Kolaborasi antara Stellantis dan Factorial Energy menunjukkan potensi pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien.
Meskipun masih mahal, baterai ini dapat mengurangi berat kendaraan dan biaya produksi jika diproduksi secara massal.

Amerika Serikat - Stellantis bekerja sama dengan Factorial Energy untuk mengembangkan baterai semi-solid-state baru yang memiliki kepadatan energi tinggi dan waktu pengisian cepat. Baterai ini menggunakan bahan seperti gel yang stabil, berbeda dengan baterai lithium-ion biasa yang menggunakan cairan. Dengan kepadatan energi 375 Wh/kg, baterai ini memungkinkan kendaraan memiliki jangkauan lebih jauh tanpa menambah berat.

Baterai ini juga dapat diisi dari 15% hingga 90% dalam waktu sekitar 18 menit pada suhu ruangan dan memiliki tingkat keluaran daya tinggi dengan laju pengosongan hingga empat kali kapasitasnya per jam. Baterai ini telah diuji pada dua kendaraan, Dodge Charger Daytona untuk properti berbasis kinerja dan Mercedes-Benz EQS untuk jangkauan dan efisiensi.

Meskipun baterai semi-solid-state lebih mahal 10 hingga 30 kali lipat dibandingkan baterai lithium-ion standar, jika diproduksi massal, biayanya bisa turun secara signifikan. Baterai ini juga dapat mengurangi berat kendaraan hingga 200-2.000 pound, yang dapat menghemat biaya produksi sekitar Rp 41.11 ribu ($2.500) hingga Rp 164.45 ribu ($10.000) per kendaraan. Baterai ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah utama kendaraan listrik seperti jangkauan, waktu pengisian, berat, keamanan, dan kinerja di cuaca dingin.

--------------------

Analisis Kami: Teknologi baterai semi-solid-state adalah terobosan penting yang menggabungkan keunggulan baterai solid-state dengan tingkat kesiapan produksi yang lebih tinggi. Meskipun biayanya masih tinggi, potensi penghematan berat dan biaya produksi jangka panjang sangat menjanjikan untuk revolusi kendaraan listrik.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. John Goodenough: Semi-solid-state batteries could bridge the gap between current lithium-ion and true solid-state solutions, balancing safety and performance.

Prof. Linda Nazar: The polymer-based semi-solid electrolyte offers a practical compromise but scaling manufacturing remains the critical challenge.

--------------------

What's Next: Dengan kemajuan ini, baterai semi-solid-state akan lebih cepat masuk pasar dan mendominasi teknologi baterai kendaraan listrik sebelum baterai solid-state siap untuk produksi massal secara luas.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/stellantis-new-semi-solid-state-ev-battery

Pertanyaan Terkait

Apa itu baterai semi-solid-state yang dikembangkan oleh Stellantis dan Factorial Energy?

Baterai semi-solid-state adalah jenis baterai yang menggunakan material gel stabil sebagai pengganti cairan dalam baterai lithium-ion biasa, menawarkan kinerja yang lebih baik.

Apa keunggulan dari baterai semi-solid-state dibandingkan baterai lithium-ion biasa?

Keunggulan baterai semi-solid-state termasuk densitas energi yang tinggi, pengisian cepat, dan toleransi suhu yang baik, serta potensi pengurangan berat kendaraan.

Kendaraan apa saja yang telah diuji dengan baterai baru ini?

Kendaraan yang telah diuji dengan baterai baru ini adalah Dodge Charger Daytona dan Mercedes-Benz EQS.

Mengapa baterai semi-solid-state dianggap sebagai langkah menuju baterai solid-state sepenuhnya?

Baterai semi-solid-state dianggap sebagai langkah menuju baterai solid-state sepenuhnya karena menawarkan beberapa keuntungan dari teknologi baru sambil tetap lebih mudah diproduksi.

Apa tantangan yang dihadapi dalam produksi massal baterai semi-solid-state?

Tantangan dalam produksi massal baterai semi-solid-state termasuk biaya yang tinggi dan kesulitan dalam mencapai skala produksi yang efisien.