Courtesy of CNBCIndonesia
Apple Tertekan Penurunan Penjualan iPhone Akibat Tarif dan Ketertinggalan AI
Menginformasikan tentang penurunan penjualan iPhone Apple dan tantangan yang dihadapi perusahaan di pasar global, terutama di China.
30 Apr 2025, 11.35 WIB
182 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penjualan iPhone diperkirakan akan turun di kuartal kedua 2025, terutama di pasar China.
- Apple menghadapi tantangan dari tarif dagang AS dan ketertinggalan dalam teknologi AI.
- Meskipun ada penurunan di China, Apple masih mencatat pertumbuhan penjualan global berkat iPhone 16e.
Jakarta, Indonesia - Kinerja Apple menjadi sorotan karena penjualan iPhone diperkirakan kembali turun untuk kuartal kedua 2025. Ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat membuat Apple kesulitan menjual iPhone, terutama di pasar penting seperti China. Meskipun peluncuran iPhone 16e yang lebih murah sempat memberikan angin segar, itu belum cukup untuk mengangkat total angka penjualan.
Analis Wall Street memperkirakan penjualan iPhone pada kuartal Januari-Maret 2025 akan mencatatkan penurunan tipis. Di China, penjualan iPhone anjlok 8% secara tahun-ke-tahun pada Q1 2025, sementara di pasar global tumbuh 4% YoY berkat iPhone 16e. Tekanan terbesar datang dari ketidakpastian tarif impor antara AS dan China serta ketertinggalan Apple dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).
Apple memproduksi sekitar 90% perangkatnya di China, dan tarif baru dari AS bisa berdampak pada biaya produksi dan margin keuntungan. Untuk mengurangi risiko, Apple mulai mengalihkan sebagian produksi ke India, meskipun langkah ini tidak murah dan butuh waktu. Meski menghadapi tantangan, Apple masih mencatat kabar positif dengan permintaan tinggi untuk iPhone 16e di India dan pertumbuhan pendapatan dari lini iPad dan layanan digital.
--------------------
Analisis Kami: Apple harus mempercepat inovasi terutama pada teknologi AI agar tidak terus tertinggal dan kehilangan pangsa pasar yang semakin agresif ditangani pesaing lokal dan global. Perpindahan produksi ke India memang strategis, namun proses ini harus diimbangi dengan efisiensi biaya agar tarif baru tidak terlalu menggerus margin keuntungan.
--------------------
Analisis Ahli:
Eric Schiffer: Tarif impor adalah pedang bermata dua yang mengancam operasi Apple dan membawa dimensi politik yang rumit.
--------------------
Baca juga: Apple Hadapi Kerugian Tarif AS dan Tantangan AI, Produksi Mulai Pindah ke India dan Vietnam
What's Next: Apple kemungkinan akan menghadapi tekanan berkelanjutan dalam penjualan iPhone di pasar China dan tantangan margin keuntungan akibat tarif serta ketertinggalan teknologi AI, namun pertumbuhan di segmen layanan dan perangkat lain seperti iPad dapat membantu menstabilkan pendapatan perusahaan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250430110210-37-629885/apple-hancur-lebur-jualan-iphone-makin-susah
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250430110210-37-629885/apple-hancur-lebur-jualan-iphone-makin-susah
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan terjadi pada penjualan iPhone di kuartal kedua 2025?A
Penjualan iPhone diperkirakan akan mengalami penurunan tipis pada kuartal kedua 2025.Q
Mengapa Apple mengalami kesulitan dalam menjual iPhone di China?A
Apple mengalami kesulitan karena adanya ancaman tarif dagang dan persaingan yang ketat dari produsen lokal seperti Huawei.Q
Apa dampak dari tarif dagang baru AS terhadap Apple?A
Tarif dagang baru dapat meningkatkan biaya produksi dan mengganggu margin keuntungan Apple.Q
Bagaimana kinerja penjualan iPhone 16e di pasar global?A
Penjualan iPhone 16e tumbuh 4% secara global, meskipun ada penurunan di China.Q
Apa yang dilakukan Apple untuk mengurangi risiko terkait produksi di China?A
Apple mulai mengalihkan sebagian produksinya ke India untuk mengurangi risiko terkait tarif.