Antivenom Baru dari Antibodi Manusia Melindungi dari 19 Spesies Ular Berbisa
Courtesy of NatureMagazine

Rangkuman Berita: Antivenom Baru dari Antibodi Manusia Melindungi dari 19 Spesies Ular Berbisa

Mengembangkan antivenom yang efektif melawan berbagai jenis bisa ular berbisa.

NatureMagazine
Dari NatureMagazine
02 Mei 2025 pukul 07.00 WIB
34 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Antivenom baru yang dikembangkan menggunakan antibodi dari Tim Friede menunjukkan potensi untuk melindungi terhadap berbagai racun ular.
  • Penggunaan varespladib dalam antivenom meningkatkan efektivitasnya dengan menghambat enzim berbahaya.
  • Penelitian ini menyoroti perlunya metode yang lebih aman dan efektif dalam pengembangan antivenom dibandingkan dengan metode tradisional.
South San Francisco, California, Amerika Serikat - Para ilmuwan telah mengembangkan antivenom yang kuat menggunakan antibodi dari darah Tim Friede, seorang kolektor ular dari AS yang telah digigit ratusan kali oleh ular berbisa. Terapi ini melindungi tikus dari bisa 19 spesies ular mematikan, termasuk ular kobra raja. Antivenom ini menggabungkan obat varespladib dengan antibodi yang diisolasi dari darah Friede.
Antivenom ini bertujuan untuk melindungi dari berbagai jenis bisa ular elapid yang mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan kegagalan pernapasan. Para peneliti menguji antibodi ini pada tikus yang telah diberi dosis bisa ular dan menemukan bahwa kombinasi varespladib dan dua antibodi dari Friede memungkinkan tikus bertahan dari dosis mematikan.
Para ilmuwan berharap bahwa antibodi manusia ini dapat mengurangi risiko reaksi merugikan dibandingkan dengan antibodi hewan. Meskipun penelitian ini menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa tidak ada orang lain yang perlu mengikuti jejak Friede dalam mengekspos diri mereka pada bisa ular untuk penelitian lebih lanjut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Tim Friede untuk membangun kekebalan terhadap racun ular?
A
Tim Friede menginjeksikan dirinya dengan racun ular lebih dari 600 kali dan telah digigit oleh ular berbisa sekitar 200 kali.
Q
Bagaimana antivenom baru ini dibuat?
A
Antivenom baru ini dibuat dengan mengisolasi antibodi dari darah Tim Friede dan menggabungkannya dengan varespladib.
Q
Apa peran varespladib dalam antivenom?
A
Varespladib berfungsi menghambat enzim racun ular yang merusak jaringan otot dan saraf, meningkatkan efektivitas antivenom.
Q
Mengapa penelitian ini dianggap memiliki masalah etika?
A
Penelitian ini dianggap memiliki masalah etika karena melibatkan eksperimen berbahaya yang dilakukan oleh individu pada dirinya sendiri.
Q
Apa yang dapat dilakukan antivenom ini terhadap racun ular?
A
Antivenom ini dapat melindungi terhadap racun dari 19 spesies ular berbisa yang berbeda.

Rangkuman Berita Serupa

Arkeolog menemukan racun berburu multi-komponen tertua di dunia dalam tulang berusia 7.000 tahun.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
135 dibaca

Arkeolog menemukan racun berburu multi-komponen tertua di dunia dalam tulang berusia 7.000 tahun.

Pencegahan pandemi: Ilmuwan MIT membangun vaksin untuk menghentikan wabah global berikutnya.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
145 dibaca

Pencegahan pandemi: Ilmuwan MIT membangun vaksin untuk menghentikan wabah global berikutnya.

Seorang Ahli Biologi Menyoroti 3 Ular Mematikan yang Mungkin Anda Temukan di Lingkungan AndaForbes
Sains
3 bulan lalu
98 dibaca

Seorang Ahli Biologi Menyoroti 3 Ular Mematikan yang Mungkin Anda Temukan di Lingkungan Anda

100% keberhasilan melawan racun ular kobra mematikan dicapai oleh antitoksin AI pemenang Nobel.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
85 dibaca

100% keberhasilan melawan racun ular kobra mematikan dicapai oleh antitoksin AI pemenang Nobel.

Protein yang dirancang oleh AI mengatasi masalah yang sudah ada selama satu abad — membuat antivenom ular.NatureMagazine
Teknologi
3 bulan lalu
123 dibaca

Protein yang dirancang oleh AI mengatasi masalah yang sudah ada selama satu abad — membuat antivenom ular.

Ilmuwan Australia merekayasa nyamuk 'jantan beracun' untuk melawan penyakit mematikan.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
123 dibaca

Ilmuwan Australia merekayasa nyamuk 'jantan beracun' untuk melawan penyakit mematikan.