Courtesy of SCMP

Penelitian Genetik Ungkap Mawar Pertama Berwarna Kuning Bukan Merah

Mengungkapkan bahwa nenek moyang mawar kemungkinan besar berwarna kuning dengan satu baris kelopak.

05 Mei 2025, 12.00 WIB

3 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Mawar kemungkinan besar berasal dari bunga kuning dengan satu baris kelopak.
Penelitian genetik memberikan wawasan baru tentang evolusi bunga mawar.
Mawar telah menjadi simbol cinta dan keindahan sepanjang sejarah.

Beijing, Tiongkok - Sebuah studi genetik evolusioner baru oleh peneliti dari Tiongkok dan Belanda mengungkapkan bahwa mawar pertama kemungkinan besar berwarna kuning, bukan merah seperti yang sering digambarkan dalam puisi populer. Mawar adalah salah satu bunga hias yang paling banyak dibudidayakan di dunia, dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna.

Meskipun mawar merah dan merah muda dengan kelopak berlapis-lapis telah menjadi sinonim dengan bunga ini, studi genomik baru dari sampel mawar domestik dan liar menunjukkan bahwa nenek moyang mereka kemungkinan besar adalah bunga kuning dengan satu baris kelopak. Mawar dikenal sebagai 'ratu bunga' dan termasuk dalam genus Rosa di keluarga Rosaceae.

Penelitian ini dipimpin oleh tim dari Beijing Forestry University dan dipublikasikan di jurnal Nature Plants. Mereka menemukan bahwa nenek moyang mawar memiliki satu baris kelopak dan tujuh daun, yang berbeda dari mawar modern yang sering kita lihat hari ini. Mawar telah lama dianggap sebagai simbol cinta dan kecantikan dari zaman kuno hingga modern.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3307723/symbol-love-roses-are-red-first-they-were-yellow-chinese-and-dutch-study-finds?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat penting karena membantah pandangan umum dan membuka wawasan baru tentang evolusi estetika tanaman hias. Ini juga menunjukkan kekuatan teknologi genetik dalam mengungkap sejarah alami yang tersembunyi di balik flora yang kita anggap biasa."

Analisis Ahli

Dr. Li Wei (Ahli Botani, Beijing Forestry University)

"Studi ini menggabungkan teknik genetika dan filogenetik untuk memecahkan misteri evolusi mawar, yang berkontribusi besar untuk ilmu botani dan hortikultura."

Prof. Jan van der Meer (Genetika Evolusi, Universitas Leiden)

"Ini adalah contoh yang bagus bagaimana data genomik dapat merekonstruksi ciri leluhur spesies dan mengubah pandangan tradisional."

Prediksi Kami

Penemuan ini kemungkinan akan mengubah cara kita memahami sejarah domestikasi mawar dan dapat mempengaruhi breeding atau pengembangan varietas mawar di masa depan yang mengarah pada lebih banyak variasi warna dan bentuk asli.