Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Produksi iPhone di AS bisa sangat mahal dan tidak efisien.
- Kedekatan geografis antara pemasok dan produsen sangat penting untuk efisiensi produksi.
- Apple telah mulai mengalihkan sebagian produksi ke India sebagai alternatif untuk mengurangi risiko di China.
Jakarta, Indonesia - Mantan Presiden Trump ingin membawa produksi iPhone kembali ke Amerika Serikat untuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat manufaktur domestik. Namun, upaya ini dianggap tidak realistis karena rantai pasok Apple yang sangat kompleks dan tersebar di berbagai negara Asia. Keunggulan manufaktur di Asia seperti China dan India membuat produksi di AS menjadi jauh lebih mahal dan tidak efisien.
Produksi iPhone melibatkan ribuan komponen dari berbagai negara Asia, yang dirakit di pusat manufaktur strategis seperti China dan India. Kedekatan geografis antara pemasok dan perakit membantu Apple menghemat biaya dan menjaga kecepatan komunikasi serta inovasi dalam produksi. Jika iPhone diproduksi di AS, harga jual bisa melonjak sangat tinggi, membuat produk kurang kompetitif di pasar global.
Beberapa upaya serupa seperti yang dilakukan Motorola sebelumnya juga gagal karena tingginya biaya produksi di AS. Saat ini, Apple lebih memilih memperluas produksi di India dan Asia Tenggara dengan insentif pajak dan subsidi dari pemerintah setempat untuk menjaga efisiensi. Para ahli menilai bahwa memindahkan produksi iPhone sepenuhnya ke Amerika Serikat akan menyebabkan banyak kerugian operasional dan penurunan kualitas.