Courtesy of InterestingEngineering
Penelitian Baru Ungkap Cara Protein Beracun Rusak Otak pada Alzheimer
Memahami bagaimana protein amyloid beta dan tau dalam bentuk toksik dapat merusak jaringan otak manusia dan mengembangkan metode baru menggunakan jaringan otak asli untuk mempercepat penemuan obat Alzheimer.
14 Mei 2025, 01.13 WIB
48 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian menunjukkan bahwa bahkan perubahan kecil pada protein amyloid beta dapat mengganggu fungsi otak.
- Penggunaan jaringan otak manusia memungkinkan studi Alzheimer sebelum gejala klinis muncul.
- Kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu diharapkan dapat mempercepat pengembangan pengobatan untuk demensia.
Edinburgh, Scotland, United Kingdom - Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya ingatan dan fungsi otak secara perlahan. Para ilmuwan sudah lama mempelajari dua protein utama yang berperan dalam penyakit ini, yaitu amyloid beta dan tau. Namun, bagaimana kedua protein ini bisa merusak otak masih belum sepenuhnya jelas.
Peneliti di University of Edinburgh menggunakan potongan jaringan otak manusia yang diambil saat operasi untuk meneliti efek amyloid beta. Mereka menemukan bahwa protein amyloid beta dalam bentuk normal tidak berbahaya, tapi bentuk toksiknya bisa merusak jaringan otak secara permanen dan mengganggu komunikasi antar sel otak.
Keistimewaan studi ini adalah para ilmuwan mampu menjaga fragmen otak hidup selama beberapa minggu di laboratorium. Ini membuat mereka bisa mengamati perubahan otak pada tahap awal penyakit Alzheimer secara langsung, yang sebelumnya sulit dilakukan dengan hewan percobaan seperti tikus.
Mereka juga mendapati bahwa bagian otak bernama temporal lobe mengeluarkan lebih banyak protein tau, yang dapat menyebarkan kerusakan lebih cepat antar sel. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa area ini sering terkena dampak penyakit Alzheimer lebih awal daripada bagian otak lainnya.
Dengan metode baru ini, peneliti berharap bisa mempercepat percobaan obat yang melindungi sinaps, bagian yang mendukung komunikasi antar sel otak. Penemuan ini membawa harapan baru untuk masa depan tanpa demensia dan Alzheimer.
--------------------
Analisis Kami: Metode menggunakan potongan jaringan otak manusia hidup menjadi terobosan besar karena lebih nyata dan relevan dibandingkan model hewan yang selama ini digunakan. Pendekatan ini membuka peluang besar untuk mengungkap tahap awal penyakit yang sulit ditangkap sebelumnya dan mempercepat penemuan terapi yang efektif.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr Claire Durrant: Penggunaan jaringan otak manusia memungkinkan kita mempelajari penyakit Alzheimer dalam kondisi yang sangat alami, sehingga temuan ini dapat lebih cepat diterjemahkan ke aplikasi klinis.
Sir Jackie Stewart OBE: Kolaborasi lintas industri dalam penelitian ini mempercepat pengujian pengobatan dan membuka jalan menuju dunia tanpa demensia.
--------------------
What's Next: Dengan adanya metode baru menggunakan jaringan otak manusia hidup, pengembangan obat untuk Alzheimer akan menjadi lebih cepat dan lebih efektif, memungkinkan intervensi lebih dini dan berpotensi mengurangi dampak penyakit sebelum gejala muncul secara klinis.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/health/human-brain-slices-used-to-reveal-damage-by-alzheimers-proteins
[1] https://interestingengineering.com/health/human-brain-slices-used-to-reveal-damage-by-alzheimers-proteins