Courtesy of CNBCIndonesia
Sumba, Dunia yang Hilang: Menguak Rahasia Hewan Purba dan Evolusi Wallacea
Mengungkap keberadaan spesies langka dan punah yang pernah hidup di Sumba serta memperluas pemahaman tentang evolusi dan keanekaragaman hayati di wilayah Wallacea.
14 Mei 2025, 12.05 WIB
107 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sumba memiliki sejarah hewan purba yang kaya dan menjadi subjek penelitian ilmiah.
- Fosil yang ditemukan di Sumba memberikan wawasan baru tentang evolusi dan kepunahan spesies.
- Wilayah Wallacea penting dalam studi biologi dan konservasi karena keanekaragaman hayatinya.
Sumba, Nusa Tenggara Timur, Indonesia - Sumba, sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak misteri keanekaragaman hayati dari masa lalu. Ilmuwan menemukan bahwa pulau ini dahulu menjadi rumah bagi banyak hewan yang kini sudah punah, seperti gajah mini, tikus, kadal raksasa, dan bahkan komodo. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang makhluk hidup yang pernah menghuni pulau ini ribuan tahun yang lalu.
Penelitian fosil hewan di Sumba dilakukan oleh tim dari Zoological Society of London mulai dari tahun 2011 hingga 2014. Mereka menemukan fosil tersebut memiliki umur sekitar 12.000 tahun. Sementara itu, ditemukannya fosil komodo yang sekarang hanya ada di Pulau Komodo dan Flores, memperkuat dugaan bahwa Sumba juga merupakan habitat asli hewan langka tersebut di masa lampau.
Sumba berada dalam wilayah Wallacea, sebuah area geografis yang terdiri dari pulau-pulau seperti Sulawesi, Lombok, Flores, hingga Halmahera. Wilayah ini dikenal unik karena spesies di sana berkembang terisolasi dan berbeda dengan pulau lain di Indonesia. Penemuan fosil-fosil ini membantu ilmuwan memahami sejarah evolusi dan keberagaman hayati yang terjadi di kawasan tersebut.
Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan di Sumba supaya bisa memahami bagaimana spesies-spesies ini berevolusi dan alasan punahnya beberapa hewan langka tersebut. Banyak yang percaya kepunahan hewan ini berkaitan dengan kedatangan manusia modern di wilayah tersebut. Pemahaman ini penting untuk menyusun strategi pelestarian keanekaragaman hayati.
Sumba kini jadi sorotan bukan hanya sebagai tempat pariwisata, tapi juga sebagai pusat penelitian ilmiah yang penting. Penemuan ini mengingatkan kita akan dunia yang hilang sekaligus kekayaan alam yang pernah dimiliki Indonesia. Dengan terus menggali dan mempelajari fosil-fosil di sana, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan warisan alam yang ada.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebut Sumba sebagai 'dunia yang hilang'?A
Sumba disebut sebagai 'dunia yang hilang' karena menjadi rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah.Q
Hewan apa saja yang pernah hidup di Sumba berdasarkan temuan fosil?A
Hewan yang pernah hidup di Sumba antara lain gajah mini, spesies tikus, kadal raksasa, dan komodo.Q
Siapa yang melakukan ekspedisi penelitian di Sumba?A
Ekspedisi penelitian di Sumba dilakukan oleh tim dari Zoological Society of London (ZSL).Q
Apa yang dimaksud dengan wilayah Wallacea?A
Wilayah Wallacea adalah area yang mencakup Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, dan pulau-pulau lainnya yang dikenal dengan keanekaragaman spesies.Q
Mengapa penelitian lebih lanjut di Sumba dianggap penting?A
Penelitian lebih lanjut di Sumba penting untuk memahami evolusi spesies di area tersebut.