Courtesy of NatureMagazine
Negara-negara Dunia Tarik Ilmuwan AS Karena Kebijakan Trump Memotong Riset
Mendorong dan memfasilitasi ilmuwan AS yang terdampak pemotongan anggaran riset di negaranya untuk pindah dan melakukan penelitian di institusi serta negara lain dengan memberikan dana, peluang kerja, dan iklim riset yang kondusif.
16 Mei 2025, 07.00 WIB
66 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Negara-negara di seluruh dunia berusaha menarik ilmuwan AS dengan berbagai program dan pendanaan.
- Dewan Penelitian Eropa dan lembaga lain meningkatkan ukuran hibah untuk bersaing dengan pendanaan penelitian AS.
- Diskusi tentang etika penarikan ilmuwan dari AS menunjukkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada komunitas penelitian global.
Beberapa tempat di Eropa, Kanada, Australia, Cina, dan Amerika Serikat - Pemerintahan Presiden Trump di Amerika Serikat telah memotong anggaran riset secara besar-besaran, menyebabkan banyak ilmuwan kehilangan dukungan dan pekerjaan mereka. Akibatnya, sejumlah ilmuwan mulai mencari peluang kerja di luar negeri yang menawarkan kondisi dan dana riset lebih baik.
Berbagai negara dan institusi di Eropa, Kanada, Australia, dan Cina merespons dengan menciptakan program-program khusus yang menawarkan dana besar dan paket insentif menarik untuk menarik ilmuwan berbakat, terutama yang berasal dari Amerika Serikat.
European Research Council yang terkemuka di Eropa menggandakan dana startup hingga €2 juta, dan Komisi Eropa meluncurkan program utama senilai €500 juta. Negara lain seperti Spanyol, Norwegia, dan Austria juga membuat penyesuaian kebijakan untuk mempermudah kedatangan para ilmuwan AS.
Meski banyak dukungan dan minat yang muncul, ada perdebatan tentang apakah pendekatan ini benar-benar membantu komunitas riset global atau malah merugikan sistem riset di Amerika Serikat itu sendiri serta menimbulkan masalah baru.
Institusi ternama seperti Max Planck Society dan berbagai universitas di Eropa dan Kanada melaporkan peningkatan ketertarikan peneliti AS, menunjukkan tren nyata dari gelombang pencarian peluang riset di luar negeri akibat kebijakan di AS.
--------------------
Analisis Kami: Langkah negara-negara untuk menarik ilmuwan AS dapat menjadi kesempatan emas untuk mempercepat inovasi global, terutama ketika tekanan politik dan pendanaan di AS menurun. Namun, jika ini terus berlanjut, AS bisa kehilangan posisi sebagai pusat riset terkemuka dunia, yang akhirnya merugikan kemajuan ilmiah global secara keseluruhan.
--------------------
Analisis Ahli:
Maria Leptin: Memandang strategi ini bukan sebagai pencurian talenta, melainkan sebagai penciptaan tempat perlindungan riset yang mendukung komunitas global.
Jan Löwe: Mengritik pendekatan ini karena bisa memperburuk masalah dalam sistem riset AS dengan menguras lebih banyak talenta ilmiah.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, akan terjadi migrasi ilmuwan AS secara signifikan ke luar negeri, khususnya ke Eropa, Kanada, dan Australia, yang dapat memperkuat posisi riset di negara-negara tersebut dan melemahkan dominasi riset AS.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01540-y
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01540-y
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang memicu upaya negara-negara lain untuk menarik ilmuwan dari AS?A
Serangan terhadap sains di AS oleh pemerintahan Trump dan pemotongan anggaran penelitian.Q
Apa yang ditawarkan oleh Dewan Penelitian Eropa kepada peneliti yang berpindah ke Eropa?A
Dewan Penelitian Eropa menawarkan dana awal hingga €2 juta untuk membantu peneliti mendirikan laboratorium.Q
Siapa yang meluncurkan program Choose Europe for Science?A
Program Choose Europe for Science diluncurkan oleh Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa.Q
Apa fokus dari program ATRAE yang dijalankan oleh Spanyol?A
Program ATRAE berfokus pada menarik ilmuwan dari AS dengan menawarkan dana tambahan sebesar €200,000.Q
Mengapa beberapa ilmuwan AS mencari pekerjaan di luar negeri?A
Banyak ilmuwan AS mencari peluang di luar negeri karena ketidakpastian dan pemotongan anggaran di dalam negeri.