Courtesy of CNBCIndonesia
Puluhan Ribu Driver Ojol Akan Demo Besar-besaran Tolak Kebijakan Tak Adil
Mengungkapkan tuntutan pengemudi ojol agar pemerintah dan aplikator memberikan perhatian serius terhadap perlakuan tidak adil yang mereka alami, termasuk revisi tarif, pengaturan potongan aplikasi, dan penegakan regulasi.
19 Mei 2025, 13.02 WIB
23 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ribuan pengemudi ojol akan melakukan aksi demo untuk menuntut keadilan dan regulasi yang lebih baik.
- Tuntutan utama mencakup sanksi bagi aplikasi pelanggar dan revisi tarif layanan.
- Pengemudi ojol merasa bahwa suara mereka tidak didengar setelah beberapa kali melakukan aksi damai.
Jakarta, Indonesia - Pada tanggal 20 Mei 2025, lebih dari 25 ribu pengemudi ojek online (ojol) dari roda dua dan empat berencana menggelar aksi demo di berbagai kota di Jawa dan Sumatera. Mereka mengadakan aksi ini sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan dari perusahaan aplikator ojol.
Raden Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, menyampaikan bahwa pengemudi ojol akan mematikan aplikasi secara massal selama 24 jam mulai dari tengah malam hingga pukul 23:59. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat sementara waktu tidak melakukan pemesanan melalui aplikasi ojol demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Aksi demo akan berpusat pada sejumlah titik penting seperti Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, DPR RI, kantor aplikator, dan lokasi-lokasi terkait lainnya. Aksi ini merupakan kelanjutan dari beberapa kali aksi damai yang dinilai belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan aplikator.
Dalam aksi ini, para pengemudi ojol menyampaikan lima tuntutan utama, meliputi sanksi terhadap perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi, permintaan RDP gabungan di DPR RI, penetapan potongan aplikasi maksimal 10%, revisi tarif penumpang dengan menghapus berbagai potongan yang merugikan, serta penetapan tarif layanan makanan dan kiriman barang secara transparan dan melibatkan berbagai pihak.
Para pengemudi ojol berharap dengan adanya aksi ini, pemerintah dan aplikator dapat lebih serius menangani masalah mereka dan memperbaiki sistem tarif serta potongan aplikasi agar pengemudi dapat memperoleh penghasilan yang lebih adil dan layak.