Menteri Perhubungan Klarifikasi Soal Komisi Transportasi Online di Indonesia
Courtesy of CNBCIndonesia

Menteri Perhubungan Klarifikasi Soal Komisi Transportasi Online di Indonesia

Menjelaskan dan meluruskan isu terkait besaran komisi yang diterapkan oleh perusahaan transportasi online dari pendapatan driver serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan Kementerian Perhubungan.

19 Mei 2025, 17.12 WIB
131 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Menteri Perhubungan menyoroti adanya kebingungan terkait komisi yang diterima driver ojek online.
  • Perusahaan transportasi online seperti Goto dan Grab menjelaskan bahwa mereka mematuhi peraturan pemerintah terkait komisi.
  • Investasi dalam program promo pelanggan dianggap penting untuk menjaga volume transaksi dan pendapatan pengemudi.
Jakarta, Indonesia - Menteri Perhubungan Dedy Purwagandhi mengundang beberapa perusahaan transportasi online seperti Grab, Goto, Maxim, dan inDrive untuk membahas isu komisi yang mereka kenakan dari para driver ojek online. Belakangan muncul kabar bahwa potongan komisi yang diterapkan aplikasi sangat tinggi dan tidak sesuai aturan.
Catherine Hindra Sutjahyo dari Goto menjelaskan bahwa komisi 20% yang mereka ambil sudah sesuai dengan aturan Kementerian Perhubungan yaitu 15% plus 5%. Komisi tersebut dipakai untuk promo kepada pelanggan agar menjaga stabilitas permintaan orderan, sehingga pendapatan driver tetap terjaga.
Pengurangan potongan komisi di bawah 20% dikhawatirkan bisa menurunkan jumlah transaksi dan akhirnya berdampak tidak baik terhadap penghasilan para driver. Catherine juga menegaskan pembagian biaya perjalanan tetap 80% untuk driver dan 20% untuk perusahaan, tanpa perubahan.
Tirza R Munusamy dari Grab menjelaskan bahwa meskipun ada biaya tambahan berupa platform fee yang dibayar penumpang, biaya ini tidak mengurangi pendapatan driver. Kesalahan persepsi muncul karena platform fee membuat seolah-olah komisi yang dipotong lebih dari 20%.
Para perusahaan transportasi online menegaskan mereka mematuhi peraturan kementerian dan tidak memotong pendapatan driver melebihi batas. Bahkan promosi yang diberikan kepada pengguna tidak mengganggu pendapatan mitra pengemudi.
--------------------
Analisis Kami: Ketidakjelasan dan kesalahan informasi mengenai struktur komisi ini seringkali merugikan citra aplikasi transportasi online di mata publik. Pemerintah dan perusahaan perlu transparansi yang lebih besar sehingga semua pihak, terutama driver, benar-benar memahami hak dan kewajibannya tanpa ada kesalahpahaman yang berlarut.
--------------------
Analisis Ahli:
Dedy Purwagandhi: Menegaskan pentingnya pengawasan agar tidak ada potongan komisi yang merugikan driver dan sesuai regulasi.
Catherine Hindra Sutjahyo: Memastikan bahwa komisi 20% sudah termasuk kontribusi besar kepada promo pelanggan dan pembagian biaya sesuai aturan pemerintah.
Tirza R Munusamy: Menjelaskan adanya biaya platform yang dibayar oleh pengguna sehingga membuat seolah-olah komisi melebihi 20%, tapi sebenarnya pendapatan driver tetap aman.
--------------------
What's Next: Isu komisi transportasi online akan terus diawasi pemerintah, dan kemungkinan regulasi akan diperkuat untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan aplikator dan pendapatan driver agar industri transportasi online tetap berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250519170603-37-634438/grab-gojek-beberkan-hitungan-komisi-80-20-yang-dituntut-ojol

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dibahas dalam pertemuan antara Menteri Perhubungan dan perusahaan transportasi online?
A
Pertemuan tersebut membahas isu komisi yang diterima oleh driver ojek online dari perusahaan transportasi seperti Grab dan Goto.
Q
Apa isu utama yang dibahas terkait komisi ojek online?
A
Isu utama adalah kebingungan mengenai persentase komisi yang diambil oleh aplikator, yang dilaporkan bervariasi dari 20% hingga 70%.
Q
Bagaimana pihak Goto menjelaskan pemotongan komisi yang dilakukan?
A
Pihak Goto menjelaskan bahwa pemotongan komisi sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan yaitu 15% ditambahkan 5%.
Q
Apa klaim Grab terkait komisi yang diambil dari pengemudi?
A
Grab mengklaim tidak mengenakan komisi lebih dari 20% dan menjelaskan adanya biaya layanan aplikasi yang mempengaruhi tampilan komisi.
Q
Mengapa promo pelanggan dianggap penting oleh perusahaan transportasi online?
A
Promo pelanggan dianggap penting untuk menjaga tingkat orderan dan pendapatan pengemudi, serta untuk menarik lebih banyak konsumen.

Artikel Serupa

Pemerintah Indonesia Akomodasi Driver Ojek Online sebagai UMKM untuk Perlindungan MaksimalCNBCIndonesia
Finansial
2 bulan lalu
92 dibaca

Pemerintah Indonesia Akomodasi Driver Ojek Online sebagai UMKM untuk Perlindungan Maksimal

Patrick Walujo Tegaskan Gojek Sebagai Kebanggaan Anak Bangsa di Tengah Isu MergerCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
26 dibaca

Patrick Walujo Tegaskan Gojek Sebagai Kebanggaan Anak Bangsa di Tengah Isu Merger

GoTo Tegaskan Gojek sebagai Tuan Rumah Indonesia Hadapi Rumor Merger GrabCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
87 dibaca

GoTo Tegaskan Gojek sebagai Tuan Rumah Indonesia Hadapi Rumor Merger Grab

Protes Potongan Ojol, Pemerintah Jembatani Tuntutan dari 20% ke 10%CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
146 dibaca

Protes Potongan Ojol, Pemerintah Jembatani Tuntutan dari 20% ke 10%

DPR Dorong Potongan Tarif Ojek Online Lebih Adil untuk PengemudiCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
29 dibaca

DPR Dorong Potongan Tarif Ojek Online Lebih Adil untuk Pengemudi

Kenapa Potongan Komisi Ojol Sengit Diperdebatkan dan Dampaknya untuk PengemudiCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
85 dibaca

Kenapa Potongan Komisi Ojol Sengit Diperdebatkan dan Dampaknya untuk Pengemudi

Gojek Jelaskan Alasan Komisi 20% Ditolak Turun oleh Mitra DriverCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
92 dibaca

Gojek Jelaskan Alasan Komisi 20% Ditolak Turun oleh Mitra Driver