Kenapa Potongan Komisi Ojol Sengit Diperdebatkan dan Dampaknya untuk Pengemudi
Courtesy of CNBCIndonesia

Kenapa Potongan Komisi Ojol Sengit Diperdebatkan dan Dampaknya untuk Pengemudi

Menjelaskan tentang peraturan potongan komisi ojek online, memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai batas maksimal potongan, dan menanggapi tuntutan pengemudi terkait pengurangan komisi.

20 Mei 2025, 17.40 WIB
85 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Komisi ojek online seharusnya tidak melebihi 20 persen sesuai regulasi.
  • Para pengemudi ojek online menuntut penurunan potongan komisi untuk meningkatkan kesejahteraan.
  • Informasi yang tidak jelas mengenai potongan komisi dapat membingungkan pengemudi dan penumpang.
Jakarta, Indonesia - Pengemudi ojek online di Indonesia kerap mengeluhkan besarnya potongan komisi yang diterapkan oleh platform. Mereka menilai potongan tersebut melebihi batas yang diatur oleh pemerintah sebesar 20 persen, sehingga memicu aksi demo untuk meminta penurunan potongan menjadi 10 persen.
Peraturan pemerintah melalui Keputusan Menteri Perhubungan menetapkan batas maksimal potongan komisi sebesar 20 persen, dimana 15 persen adalah biaya sewa platform dan 5 persen adalah biaya dukungan untuk kesejahteraan pengemudi. Namun, aturan ini dianggap kurang jelas dan menimbulkan kebingungan bagi pengemudi dan penumpang.
Menurut ekonom Nailul Huda, konsep potongan komisi ini sering salah paham karena berbeda antara komponen tarif perjalanan dan biaya yang dibayarkan oleh penumpang. Menurunkan potongan menjadi 10 persen bisa merugikan platform, yang akan berdampak pada peningkatan harga bagi penumpang.
Penumpang ojek online di Indonesia dikenal sangat memperhatikan harga, sehingga harga yang terlalu mahal dapat menurunkan pendapatan pengemudi. Nailul juga mengingatkan agar tidak ada biaya tambahan lagi dan perlakuan terhadap pengemudi dilakukan secara adil dan setara.
Selain itu, Nailul menekankan pentingnya peraturan yang bisa meningkatkan kesejahteraan pengemudi, termasuk akses jaminan sosial seperti kesehatan yang didukung oleh biaya yang dibayarkan pengemudi dan platform.
--------------------
Analisis Kami: Permasalahan utama berasal dari kurangnya transparansi dalam struktur biaya potongan platform yang membingungkan pengemudi dan pelanggan. Squashing tuntutan tanpa komunikasi yang jelas justru akan memperburuk hubungan antara platform dan pengemudi serta menurunkan kualitas layanan.
--------------------
Analisis Ahli:
Nailul Huda: Penjelasan tentang kejelasan potongan komisi sangat penting agar pengemudi dan penumpang memahami hak dan kewajiban mereka, serta menekankan pentingnya kesejahteraan pengemudi lewat dukungan sosial dan biaya kesehatan yang harus dibagi antara pengemudi dan platform.
--------------------
What's Next: Jika pemotongan komisi dipaksakan turun menjadi 10 persen, platform ojek online kemungkinan akan menaikkan biaya layanan bagi penumpang, yang akhirnya dapat mengurangi pendapatan pengemudi dan menyebabkan ketidakstabilan dalam ekosistem ride-hailing.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250520143123-37-634708/ojol-minta-jatah-aplikasi-10-ekonom-ungkap-dampaknya-ke-cuan-driver

Pertanyaan Terkait

Q
Apa isu utama yang dihadapi oleh pengemudi ojek online?
A
Isu utama yang dihadapi oleh pengemudi ojek online adalah potongan komisi platform yang melebihi 20 persen yang diatur pemerintah.
Q
Berapa persentase maksimal komisi yang diatur oleh Kepmenhub?
A
Persentase maksimal komisi yang diatur oleh Kepmenhub adalah 20 persen, dengan rincian 15 persen untuk biaya sewa dan 5 persen untuk biaya penunjang.
Q
Apa tuntutan para pengemudi ojek online dalam demo yang diadakan?
A
Tuntutan para pengemudi ojek online dalam demo adalah menurunkan potongan komisi aplikasi menjadi 10 persen.
Q
Mengapa Nailul Huda menyatakan bahwa informasi tentang potongan komisi tidak sempurna?
A
Nailul Huda menyatakan bahwa informasi tentang potongan komisi tidak sempurna karena ada komponen biaya tambahan yang tidak dijelaskan secara jelas.
Q
Apa dampak dari penurunan biaya tidak langsung bagi pengemudi dan penumpang?
A
Penurunan biaya tidak langsung dapat menyebabkan perusahaan menaikkan biaya platform, yang pada akhirnya akan berdampak pada harga yang harus dibayar penumpang.

Artikel Serupa

Maxim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kenaikan Tarif Ojek Online Karena Risiko BesarCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
112 dibaca

Maxim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kenaikan Tarif Ojek Online Karena Risiko Besar

Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif Ojek Online Dengan Pendekatan Adil dan TransparanCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
54 dibaca

Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif Ojek Online Dengan Pendekatan Adil dan Transparan

Protes Potongan Ojol, Pemerintah Jembatani Tuntutan dari 20% ke 10%CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
146 dibaca

Protes Potongan Ojol, Pemerintah Jembatani Tuntutan dari 20% ke 10%

DPR Dorong Potongan Tarif Ojek Online Lebih Adil untuk PengemudiCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
29 dibaca

DPR Dorong Potongan Tarif Ojek Online Lebih Adil untuk Pengemudi

Ribuan Driver Ojek Online Jakarta Tuntut Tarif Pengantaran yang Lebih AdilCNBCIndonesia
Finansial
3 bulan lalu
98 dibaca

Ribuan Driver Ojek Online Jakarta Tuntut Tarif Pengantaran yang Lebih Adil

Pengemudi Ojol Demo Minta Potongan Aplikasi Maksimal 10% di JakartaCNBCIndonesia
Finansial
3 bulan lalu
72 dibaca

Pengemudi Ojol Demo Minta Potongan Aplikasi Maksimal 10% di Jakarta