Courtesy of CNBCIndonesia
Demo Ojek Online: Perjuangan Driver dan Risiko Intervensi Tarif Potongan
Mengkomunikasikan posisi pemerintah dan ORASKI tentang tuntutan pengemudi ojek online terkait regulasi potongan aplikasi dan upaya peningkatan kesejahteraan driver tanpa intervensi tarif langsung.
19 Mei 2025, 15.05 WIB
123 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah mendukung perjuangan pengemudi ojek online dalam meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan.
- ORASKI menolak usulan pembatasan potongan tarif karena dapat membahayakan keberlangsungan transportasi online.
- Insentif pajak dan dukungan lainnya dianggap lebih efektif daripada intervensi langsung pada tarif potongan aplikasi.
Jakarta, Indonesia - Pengemudi ojek online berencana menggelar demo besar pada tanggal 20 Mei 2025 untuk menuntut perlindungan dan penurunan tarif potongan aplikasi. Selain aksi demo, mereka juga akan mematikan aplikasi secara serentak sebagai bentuk protes.
Pemerintah memberi dukungan secara prinsip kepada pengemudi, terutama terkait perlindungan pekerja. Namun, pemerintah tidak setuju mencampuri urusan tarif potongan yang merupakan ruang bisnis antar aplikator dan mitranya.
Organisasi ORASKI menolak usulan pembatasan tarif potongan maksimal 10% yang diajukan oleh DPR, karena dianggap bisa merusak ekosistem transportasi online yang sudah berjalan mandiri tanpa bantuan subsidi pemerintah.
Fahmi Maharaja dari ORASKI menegaskan bahwa bila regulasi yang tidak tepat diberlakukan, aplikator bisa tutup, membuat jutaan driver kehilangan pekerjaan. Sebaiknya solusi yang diambil adalah memberikan insentif pajak, subsidi kendaraan, dan edukasi berkelanjutan kepada driver.
Beberapa pengemudi juga memilih tidak ikut aksi demo dan tidak mendukung pembatasan potongan tarif, sehingga pandangan di kalangan pengemudi tidak seragam terkait langkah yang perlu diambil.
--------------------
Analisis Kami: Menetapkan batas potongan aplikasi secara paksa tanpa kajian menyeluruh bisa merusak keseimbangan pasar transportasi online yang selama ini beroperasi dengan mandiri. Pendekatan yang lebih bijaksana adalah memberikan dukungan langsung seperti insentif pajak dan subsidi untuk mendorong kesejahteraan driver tanpa mengganggu kelangsungan bisnis aplikator.
--------------------
Analisis Ahli:
Fahmi Maharaja: Pembatasan potongan aplikasi bisa menjadi preseden buruk yang menghancurkan ekosistem transportasi online dan membuat jutaan driver kehilangan pekerjaan.
Immanuel Ebenezer: Pemerintah mendukung perjuangan pengemudi soal perlindungan, namun mencari solusi yang terbaik tanpa mengganggu struktur bisnis yang ada.
--------------------
What's Next: Jika pemerintah memaksakan pembatasan potongan aplikasi tanpa pendekatan yang tepat, dikhawatirkan akan terjadi keruntuhan ekosistem transportasi online yang menyebabkan banyak driver kehilangan pekerjaan dan aplikasi tutup.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250519143754-37-634360/driver-ojol-terbelah-kubu-tolak-demo-buka-bukaan-bahaya-besar
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250519143754-37-634360/driver-ojol-terbelah-kubu-tolak-demo-buka-bukaan-bahaya-besar
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang direncanakan oleh pengemudi ojek online pada 20 Mei 2025?A
Pengemudi ojek online merencanakan demo besar-besaran dan mematikan aplikasi secara serentak.Q
Siapa yang mendukung perjuangan pengemudi ojek online?A
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menyatakan dukungan pemerintah terhadap perjuangan mereka.Q
Apa pendapat ORASKI tentang usulan DPR terkait potongan tarif?A
ORASKI menolak usulan DPR dan mengatakan bahwa itu bisa menjadi preseden buruk bagi transportasi online.Q
Apa risiko yang dihadapi jika pemerintah memaksakan intervensi pada regulasi tarif?A
Risiko tersebut adalah keruntuhan ekosistem transportasi online yang dapat menyebabkan jutaan driver kehilangan pekerjaan.Q
Apa alternatif yang disarankan untuk meningkatkan kesejahteraan driver online?A
Alternatif yang disarankan adalah melalui insentif pajak, subsidi kendaraan, dan edukasi berkelanjutan.