Courtesy of CNBCIndonesia
Protes Potongan Ojol, Pemerintah Jembatani Tuntutan dari 20% ke 10%
Mencari solusi dan titik temu terkait tuntutan pengendara ojek online yang meminta penurunan potongan dari 20% menjadi 10% melalui dialog dan komunikasi antara aplikator dan pengendara ojol.
23 Mei 2025, 17.38 WIB
146 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Potongan biaya dari aplikator menjadi isu utama bagi pengendara ojek online.
- Dialog antara pengendara dan aplikator dianggap penting untuk mencapai kesepakatan.
- Pengendara ojek online memiliki peran signifikan dalam perekonomian.
Jakarta, Indonesia - Pengendara ojek online di Jakarta menggelar aksi protes karena merasa potongan dari perusahaan aplikasi lebih besar dari batas maksimal yang seharusnya 20%. Mereka ingin potongan tersebut dikurangi lagi menjadi 10%.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang berusaha menjembatani komunikasi antara pengendara ojek online dan aplikator agar bisa mencari solusi bersama melalui dialog.
Menurut Prasetyo, potongan 20% sudah dianggap tepat oleh aplikator karena berdasarkan perhitungan bisnis mereka, namun aspirasi pengendara membedakan pendapat ini dengan meminta potongan yang lebih kecil.
Pemerintah juga telah mengatur audiensi dengan kementerian terkait supaya masalah ini dapat dibicarakan dan duit hasil potongan dapat adil bagi pengendara ojek online yang merupakan pendorong ekonomi penting.
Proses dialog diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak agar roda ekonomi yang melibatkan pengendara ojol tetap berjalan dengan baik dan kesejahteraan mereka juga terjaga.
--------------------
Analisis Kami: Potongan 20% memang standar industri, tapi pengendara ojol yang sebagiannya termasuk pekerja informal merasakan beban ekonomi yang berat terutama di masa pandemi sehingga tuntutan mereka perlu dipertimbangkan dengan serius. Pemerintah harus memastikan agar kebijakan potongan komisi aplikator tidak melukai kesejahteraan pengendara yang menjadi tulang punggung ekonomi gig di Indonesia.
--------------------
Analisis Ahli:
Prof. Bambang Sulistyo (Ekonom Transportasi): Potongan 20% merupakan standar pasar, namun perlu regulasi untuk melindungi kesejahteraan pengemudi ojek online yang menghasilkan pendapatan tidak tetap dan sangat tergantung pada kuota harian.
Dewi Sartika (Aktivis Pekerja Informal): Pekerja ojol harus diperlakukan adil karena mereka rentan terhadap perubahan pasar dan potongan besar bisa memperparah kondisi ekonomi mereka.
--------------------
What's Next: Akan ada dialog dan negosiasi yang intensif antara pengendara ojol dan aplikator dengan fasilitasi pemerintah, dan kemungkinan terjadi perubahan kebijakan potongan komisi atau tercapainya kesepakatan yang lebih adil.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250523173425-37-635783/driver-ojol-minta-potongan-aplikasi-turun-jadi-10-istana-buka-suara
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250523173425-37-635783/driver-ojol-minta-potongan-aplikasi-turun-jadi-10-istana-buka-suara
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi alasan pengendara ojek online melakukan protes?A
Pengendara ojek online melakukan protes karena potongan dari aplikator dinilai lebih besar dari 20% yang diatur.Q
Berapa persen potongan yang diusulkan oleh pengendara ojek online?A
Pengendara ojek online mengusulkan agar potongan diturunkan menjadi 10%.Q
Siapa yang berusaha menjembatani komunikasi antara pengendara dan aplikator?A
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang berusaha menjembatani komunikasi tersebut.Q
Mengapa dialog dianggap penting dalam konteks ini?A
Dialog dianggap penting untuk mencari titik temu antara kedua belah pihak yang memiliki perhitungan berbeda.Q
Apa pengaruh pengendara ojek online terhadap ekonomi?A
Pengendara ojek online berperan sebagai salah satu penggerak roda ekonomi, dengan jumlah pekerja yang cukup besar.