Courtesy of TheVerge
Protes Karyawan Microsoft di Konferensi Build Tolak Dukungan Teknologi ke Israel
Mengungkap dan menolak peran Microsoft dalam dukungan teknologi untuk pemerintah Israel yang menurut gerakan protes digunakan untuk tindakan kekerasan terhadap warga Palestina, serta menuntut perusahaan mengambil sikap tegas dan transparan terkait penggunaan teknologi mereka.
19 Mei 2025, 23.55 WIB
105 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Protes oleh karyawan Microsoft menunjukkan ketidakpuasan terhadap kontrak perusahaan dengan pemerintah Israel.
- Ada kekhawatiran mengenai dampak teknologi Microsoft terhadap konflik di Gaza.
- Gerakan No Azure for Apartheid berusaha untuk menyoroti dan mendiskusikan isu-isu hak asasi manusia terkait teknologi.
Seattle, Washington, United States - Seorang karyawan Microsoft bernama Joe Lopez mengganggu pidato CEO Satya Nadella pada konferensi developer Microsoft Build di Seattle karena protes terhadap kontrak perusahaan dengan pemerintah Israel. Protes ini berfokus pada dugaan penggunaan teknologi cloud Azure Microsoft untuk mendukung operasi militer Israel di Gaza yang menyebabkan penderitaan warga Palestina.
Microsoft sudah menanggapi tudingan ini dengan melakukan audit internal dan bekerjasama dengan pihak eksternal untuk memeriksa penggunaan teknologi mereka. Namun, mereka menyatakan tidak menemukan bukti bahwa teknologi Microsoft digunakan untuk melanggar hukum atau menyakiti orang di Gaza. Pernyataan ini menuai kritik dari karyawan dan aktivis yang menilai audit ini tidak transparan dan hanya upaya menjaga citra perusahaan.
Kelompok No Azure for Apartheid, yang terdiri dari karyawan dan mantan karyawan Microsoft, menuduh perusahaan membantu Israel dengan memberikan akses khusus ke teknologi mereka. Mereka juga menyoroti bukti tentang pemanfaatan AI dan cloud Microsoft untuk pengawasan massal dan penganalisaan komunikasi warga Palestina, yang dianggap memperkuat operasi militer dan tindakan kekerasan.
Dalam email terbuka kepada rekan kerja, Joe Lopez menyatakan kecewa atas diamnya pimpinan Microsoft dan menegaskan bahwa teknologi mereka digunakan untuk membantu pembunuhan dan penindasan terhadap warga sipil Palestina. Ia menyerukan karyawan lain untuk turut berbicara, menandatangani petisi, dan berkontribusi dalam gerakan menentang penggunaan teknologi ini demi keadilan kemanusiaan.
Protes dan desakan ini menambah tekanan pada Microsoft untuk lebih transparan dan mengambil sikap etis terkait bisnis dan teknologi mereka. Perusahaan besar ini menghadapi dilema antara melanjutkan kontrak komersial dengan pemerintah Israel dan tuntutan moral para karyawannya serta publik yang semakin peka terhadap konflik di Timur Tengah.
Sumber: https://theverge.com/news/669362/microsoft-employee-protest-build-conference-satya-nadella
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di konferensi Build Microsoft?A
Di konferensi Build Microsoft, seorang karyawan mengganggu pidato CEO Satya Nadella dengan memprotes kontrak perusahaan dengan pemerintah Israel.Q
Siapa Joe Lopez dan apa perannya dalam protes?A
Joe Lopez adalah insinyur firmware di Microsoft yang ikut serta dalam protes dan mengirim email kepada karyawan lain tentang ketidakpuasan terhadap kepemimpinan perusahaan.Q
Apa yang dikatakan Microsoft tentang penggunaan teknologi mereka di Gaza?A
Microsoft menyatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti bahwa teknologi Azure dan AI mereka digunakan untuk merugikan orang di Gaza.Q
Apa tujuan dari gerakan No Azure for Apartheid?A
Gerakan No Azure for Apartheid bertujuan untuk menentang kontrak Microsoft dengan pemerintah Israel dan meningkatkan kesadaran tentang dampak penggunaan teknologi terhadap konflik di Gaza.Q
Bagaimana tanggapan pemimpin Microsoft terhadap protes ini?A
Pemimpin Microsoft, termasuk Satya Nadella, tampaknya tidak memberikan tanggapan yang jelas terhadap protes dan kekhawatiran karyawan.