CRISPR-Ubah Sutra Laba-Laba Jadi Merah Fluoresen Pertama di Dunia
Courtesy of InterestingEngineering

CRISPR-Ubah Sutra Laba-Laba Jadi Merah Fluoresen Pertama di Dunia

Menunjukkan keberhasilan penggunaan teknologi CRISPR-Cas9 untuk mengedit gen laba-laba sehingga dapat menghasilkan sutra laba-laba dengan sifat baru seperti fluoresensi merah, serta menguji fungsi gen menggunakan CRISPR-KO.

20 Mei 2025, 20.42 WIB
117 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan CRISPR-Cas9 pada laba-laba membuka jalan baru dalam penelitian biomaterial.
  • Serat laba-laba yang dimodifikasi dapat memiliki sifat baru yang berguna untuk aplikasi industri.
  • Penelitian ini juga menambah pemahaman genetik tentang perkembangan laba-laba.
Bayreuth, Bavaria, Jerman - Para ilmuwan di Universitas Bayreuth berhasil menggunakan teknologi CRISPR-Cas9 untuk pertama kalinya mengedit gen laba-laba sehingga menghasilkan sutra dengan warna fluoresen merah yang unik. Ini merupakan langkah penting karena sebelumnya teknologi ini belum pernah diterapkan pada laba-laba.
Spider silk dikenal sangat kuat, elastis, ringan, dan dapat terurai secara alami. Dengan kemampuan mengubah gen sutra laba-laba, peneliti bisa memahami dan meningkatkan sifat alami serat ini untuk berbagai aplikasi seperti tekstil canggih, implan medis, sensor, dan bahan berkelanjutan.
Eksperimen dilakukan pada laba-laba rumah biasa bernama Parasteatoda tepidariorum. Tim menyiapkan larutan khusus berisi sistem pengeditan gen dan gen protein fluoresen merah lalu menyuntikkannya ke dalam telur laba-laba, yang kemudian dikawinkan untuk menghasilkan keturunan dengan sutra merah menyala.
Selain menyisipkan gen fluoresen, para peneliti juga menggunakan teknik CRISPR-KO untuk menonaktifkan gen 'so' yang berperan dalam perkembangan mata laba-laba. Hasilnya, laba-laba tanpa gen ini tumbuh tanpa mata, memperluas pemahaman kita tentang genetika laba-laba.
Penelitian ini membuka jalan baru dalam bidang ilmu material dan bioteknologi, memungkinkan pengembangan sutra laba-laba yang tidak hanya kuat dan elastis tapi juga memiliki fungsi tambahan sesuai kebutuhan aplikasinya di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini benar-benar terobosan besar dalam biomaterial dan teknik modifikasi gen laba-laba yang selama ini dianggap sulit. Saya optimis bahwa ini akan menginspirasi banyak riset lanjutan yang membawa sutra laba-laba ke aplikasi teknologi tinggi, bukan hanya benda alami biasa.
--------------------
Analisis Ahli:
Professor Dr. Thomas Scheibel: Kemampuan untuk memasukkan urutan gen ke dalam protein sutra menggunakan CRISPR menawarkan terobosan fungsionalisasi serat sutra yang sangat berpotensi di bidang ilmu material.
--------------------
What's Next: Dalam waktu dekat, penelitian ini akan memacu inovasi material berbasis sutra laba-laba yang bukan hanya lebih kuat dan elastis, tapi juga dapat memiliki fungsi baru seperti sensor atau aplikasi biomedis dengan sifat yang bisa dikustomisasi.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/gene-edited-spider-red-silk

Artikel Serupa

Escherichia coli Sintetis dengan Kode Genetik Dipadatkan Jadi 57 KodonInterestingEngineering
Sains
16 hari lalu
42 dibaca

Escherichia coli Sintetis dengan Kode Genetik Dipadatkan Jadi 57 Kodon

Menggunakan Ulat sebagai Reaktor Hidup untuk Membuat Molekul NanokarbonInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
46 dibaca

Menggunakan Ulat sebagai Reaktor Hidup untuk Membuat Molekul Nanokarbon

Penggunaan Perdana Prime Editing untuk Terapi Penyakit Imun LangkaNatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
126 dibaca

Penggunaan Perdana Prime Editing untuk Terapi Penyakit Imun Langka

Teknologi Baru evoCAST Memungkinkan Penyisipan Gen Utuh Tanpa Merusak DNANatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
102 dibaca

Teknologi Baru evoCAST Memungkinkan Penyisipan Gen Utuh Tanpa Merusak DNA

Bayi Pertama Terima Terapi CRISPR Khusus untuk Penyakit Genetik LangkaNatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
175 dibaca

Bayi Pertama Terima Terapi CRISPR Khusus untuk Penyakit Genetik Langka

Metode Kendali Cahaya UV untuk Serangga Cyborg Tanpa Prosedur InvasifInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
118 dibaca

Metode Kendali Cahaya UV untuk Serangga Cyborg Tanpa Prosedur Invasif