Courtesy of InterestingEngineering

Teknologi Baru Pengamatan Baterai EV Bekerja di Suhu Ekstrem

Mengembangkan metode pengamatan real-time untuk memahami mekanisme degradasi baterai lithium-ion di suhu ekstrem guna mendukung pengembangan baterai kendaraan listrik yang lebih aman dan andal.

26 Mei 2025, 21.21 WIB

75 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penelitian ini menunjukkan bagaimana baterai listrik dapat terdegradasi dalam kondisi suhu ekstrem.
Teknologi mikroskop elektron baru memungkinkan analisis waktu nyata dari perubahan bahan energi.
Kolaborasi antara akademisi dan industri penting untuk inovasi dalam teknologi baterai dan keberlanjutan.

Ithaca, Amerika Serikat - Peneliti dari University of Cornell berhasil menggunakan mikroskop elektron untuk pertama kalinya merekam kerusakan baterai kendaraan listrik secara langsung saat mengalami suhu ekstrim, baik sangat panas maupun sangat dingin. Penelitian ini dipimpin oleh Yao Yang yang berupaya mengungkap mekanisme degradasi baterai lithium-ion.

Mereka mengembangkan metode bernama operando electrochemical transmission electron microscopy yang mampu mengamati reaksi kimia secara real-time pada tingkat nanoskopik ketika baterai mengalami perubahan suhu mulai dari minus 50 derajat Celsius sampai 300 derajat Celsius. Ini sangat penting mengingat tantangan baterai EV di iklim ekstrem seperti Arktik dan kondisi industri yang panas.

Metode ini menggunakan sistem elektroda khusus untuk mengontrol sirkuit elektrokimia dan suhu sehingga hasil pengamatan sangat presisi dan detail. Di samping itu, mereka bekerja sama dengan ahli komputer Erik Thiede yang mengembangkan algoritma AI untuk menganalisis data gambar yang sangat kompleks dari mikroskop tersebut.

Kolaborasi antara universitas dan perusahaan Protochips Inc. selama tiga tahun menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan teknologi ini. Selain membantu baterai kendaraan listrik, teknologi ini juga memiliki potensi untuk membantu pengembangan katalis dalam mengurangi emisi karbon dan masalah perubahan iklim.

Pendanaan penelitian datang dari beberapa institusi besar yang berfokus pada keberlanjutan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hasil riset ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah bergengsi, menandai langkah maju dalam teknologi baterai dan penanganan masalah lingkungan global.

--------------------

Analisis Kami: Teknologi ini merupakan terobosan penting dalam riset baterai karena dapat merepresentasikan degradasi secara real-time dalam kondisi operasi yang sebenarnya. Namun, tantangan utama selanjutnya adalah bagaimana menerapkan temuan ini secara praktis untuk produksi massal baterai yang aman dan tahan lama.

--------------------

Analisis Ahli:

Yao Yang: Pendekatan ini memungkinkan pemahaman mendalam yang selama ini sulit dicapai, membuka peluang inovasi pada baterai yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Erik Thiede: Penggunaan AI untuk menganalisis data TEM membuka babak baru dalam automasi pengolahan data ilmiah yang besar dan kompleks.

--------------------

What's Next: Dengan adanya teknologi pengamatan baru ini, dalam beberapa tahun ke depan baterai EV akan dapat dikembangkan untuk tahan terhadap suhu ekstrem sehingga mempercepat penerimaan mobil listrik di daerah iklim dingin maupun panas.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/ev-battery-failure-caught-on-tape