Courtesy of NatureMagazine
UNESCO Tetapkan Prinsip Etika untuk Lindungi Hak Pengguna Neuroteknologi
Menetapkan prinsip etis untuk melindungi hak asasi manusia dan kebebasan individu dalam penggunaan teknologi neuro yang berkembang pesat, dengan fokus pada bagaimana data saraf dikumpulkan, digunakan, dan dampaknya terhadap mental serta kebebasan pengguna.
03 Jun 2025, 07.00 WIB
66 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Neuroteknologi memiliki potensi besar untuk membantu individu dengan gangguan saraf.
- Etika dalam pengembangan dan penggunaan neuroteknologi sangat penting untuk melindungi hak asasi manusia.
- Perangkat non-invasif memerlukan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah penyalahgunaan.
Paris , Perancis - Ann Johnson mengalami stroke yang membuatnya tidak bisa berjalan dan berbicara selama hampir 20 tahun. Di tahun 2022, lewat teknologi implant otak, ia bisa mendengar suaranya sendiri melalui avatar digital. Contoh ini menunjukkan kemajuan luar biasa dalam teknologi neuro yang dapat mengubah fungsi tubuh dan komunikasi manusia yang terganggu.
Dalam lima tahun terakhir, banyak teknologi neuro mulai masuk ke tahap uji coba pada manusia. Perangkat ini tidak hanya berasal dari kelompok riset tapi juga perusahaan seperti Neuralink. Teknologi ini bisa berinteraksi langsung dengan sistem saraf untuk membantu atau memulihkan fungsi seperti bicara, sentuhan, dan gerakan.
Pada tahun 2024, UNESCO mengadakan pertemuan di Paris untuk membahas etika dalam penggunaan neuroteknologi. Mereka menyusun sembilan prinsip yang bertujuan melindungi hak asasi manusia, terutama melindungi kebebasan pikiran dan otonomi pengguna. Pengembang diminta transparan soal data saraf dan memastikan keamanan jangka panjang produk.
Tidak hanya perangkat implant, teknologi wearable yang non-invasif juga menjadi perhatian karena belum memiliki regulasi yang jelas. Alat seperti ini bisa dengan mudah digunakan luas dan berpotensi disalahgunakan. Dalam pendidikan dan pemasaran, neuroteknologi bisa dimanfaatkan untuk pengawasan, evaluasi, atau manipulasi tanpa persetujuan sadar dari pengguna.
Para ahli khawatir aktivitas neuromarketing bisa memengaruhi keputusan politik atau iklan tanpa kesadaran pengguna. UNESCO mengajak negara-negara anggotanya untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip ini sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan neuroteknologi yang lebih aman dan etis di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada Ann Johnson?A
Ann Johnson tidak bisa berjalan atau berbicara setelah mengalami stroke, tetapi pada tahun 2022, ia dapat mendengar suaranya melalui avatar berkat implan otak.Q
Apa itu neuroteknologi?A
Neuroteknologi adalah teknologi yang dapat mengubah aktivitas sistem saraf untuk mempengaruhi fungsi seperti bicara, gerakan, dan perasaan.Q
Apa saja prinsip etika yang ditetapkan oleh UNESCO?A
Prinsip etika yang ditetapkan oleh UNESCO meliputi perlindungan hak asasi manusia dan memastikan keamanan jangka panjang produk pada keadaan mental.Q
Mengapa perangkat non-invasif menjadi perhatian etis?A
Perangkat non-invasif menjadi perhatian etis karena dapat digunakan untuk mengekstrak informasi tentang keadaan pikiran seseorang tanpa persetujuan yang tepat.Q
Siapa yang terlibat dalam penyusunan rekomendasi etika untuk neuroteknologi?A
Ahli saraf Pedro Maldonado dan neuroteknolog Nataliya Kosmyna adalah beberapa orang yang terlibat dalam penyusunan rekomendasi etika tersebut.