Courtesy of InterestingEngineering
AI Ungkap Gaya Penulis Berbeda dalam Kitab Pertama Alkitab Ibrani
Menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi gaya tulisan dan penulis yang mungkin dari buku-buku pertama Alkitab Ibrani, dengan fokus pada bagian Enneateukh dan mengklarifikasi kontroversi atas pasal-pasal tertentu melalui analisis linguistik dan statistik.
06 Jun 2025, 01.19 WIB
15 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian menggunakan AI dapat memberikan wawasan baru tentang penulisan Alkitab.
- Model AI berhasil mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan dalam teks-teks Alkitab.
- Kerjasama antara berbagai disiplin ilmu penting untuk memahami sejarah penulisan teks kuno.
Selama berabad-abad, asal-usul penulis kitab-kitab dalam Alkitab menjadi misteri karena teks-teks tersebut telah disalin dan diedit berkali-kali sehingga sulit mengidentifikasi penulis aslinya. Namun, teknologi kecerdasan buatan kini membantu mengungkap siapa yang mungkin menulis bagian-bagian tersebut dengan cara menganalisis gaya bahasa mereka.
Sebuah tim internasional dari berbagai disiplin ilmu menggunakan AI dan analisis statistik untuk memeriksa sembilan buku pertama dalam Alkitab Ibrani, yang dikenal sebagai Enneateukh. Mereka menemukan bahwa teks-teks tersebut mencerminkan tiga tradisi tulisan yang berbeda berdasarkan gaya bahasanya.
AI menemukan bahwa buku Deuteronomy dan sejarah dari Joshua hingga Kings memiliki gaya bahasa yang lebih mirip satu sama lain dibandingkan dengan tulisan dari bagian priestly dalam Torah. AI juga mampu menilai pasal-pasal yang diperdebatkan dengan membandingkan ciri linguistiknya dengan gaya yang sudah dikenal.
Salah satu contoh menarik adalah ketika AI menunjukkan bahwa sebuah pasal di 2 Samuel sejalan dengan gaya tulisan Deuteronomistik, namun pasal yang serupa di 1 Samuel tidak cocok dengan tiga gaya yang mereka identifikasi. Ini membuka wawasan baru dalam studi teks Alkitab.
Karena banyak teks Alkitab sangat singkat dan telah melalui pengeditan berlapis, tim ini mengembangkan model AI khusus yang dapat bekerja dengan fragmen pendek. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana AI dapat digunakan tidak hanya untuk penelitian akademik tetapi juga sebagai sumber inspirasi dalam konten viral yang berhubungan dengan Alkitab.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan penelitian yang dilakukan oleh tim internasional tersebut?A
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis teks-teks Alkitab dan mengidentifikasi tradisi penulisan yang berbeda.Q
Apa yang ditemukan oleh model AI mengenai gaya penulisan Alkitab?A
Model AI menemukan bahwa terdapat tiga tradisi penulisan yang berbeda, serta mengidentifikasi gaya penulisan yang khas dari masing-masing tradisi.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini dan apa latar belakangnya?A
Penelitian ini dipimpin oleh Shira Faigenbaum-Golovin, yang memiliki latar belakang dalam matematika dan arkeologi.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLOS One.Q
Bagaimana AI digunakan untuk menganalisis teks-teks Alkitab?A
AI digunakan untuk mengidentifikasi pola dan perbedaan dalam gaya penulisan teks-teks Alkitab, meskipun teks tersebut sering kali pendek dan telah mengalami pengeditan.