Kontroversi Nucleus Genomics: Tes Genetik Bayi Desainer Berbasis IQ dan Penampilan
Courtesy of TechCrunch

Kontroversi Nucleus Genomics: Tes Genetik Bayi Desainer Berbasis IQ dan Penampilan

Memberikan wawasan tentang kontroversi dan klaim terkait teknologi test genetik embrio untuk memilih atribut kompleks seperti IQ dan penampilan melalui produk baru Nucleus Genomics.

07 Jun 2025, 00.45 WIB
104 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peluncuran produk baru Nucleus Embryo menimbulkan kontroversi terkait etika pemilihan atribut genetik pada anak.
  • Penggunaan skor poligenik untuk menentukan risiko kesehatan kompleks masih menjadi perdebatan di kalangan profesional medis.
  • Kian Sadeghi dan Nucleus Genomics terus menghadapi kritik meskipun mereka mengklaim telah mengembangkan metode valid untuk pengujian genetik.
tidak spesifik, Amerika Serikat - Nucleus Genomics adalah sebuah startup genetik yang menawarkan tes untuk menentukan risiko penyakit dan atribut kompleks pada embrio IVF, termasuk IQ dan penampilan seperti warna mata dan tinggi badan. Produk terbaru mereka, Nucleus Embryo, menuai kontroversi karena menjanjikan kemampuan memilih embrio berdasarkan aspek-aspek yang sangat kompleks dan tidak pasti.
Teknologi ini menggunakan polygenic scores, yaitu metode statistik untuk menghitung risiko suatu kondisi berdasarkan banyak gen, namun metode ini belum diakui secara luas untuk prediksi akurat pada individu. Para ahli Genomik Nasional menyatakan bahwa polygenic scores hanya efektif untuk populasi, bukan individu, dan penggunaannya dalam konteks memilih embrio masih dipertanyakan secara ilmiah dan etis.
Nucleus Genomics mendapat kritik tajam dari berbagai pihak yang menilai klaimnya sebagai sains yang belum matang dan berbahaya karena dapat menimbulkan ketidakadilan sosial dan masalah etika terkait desain bayi. Namun, perusahaan ini bersama pendirinya, Kian Sadeghi, bersikukuh teknologi ini merupakan masa depan yang tak terhindarkan dan bagian dari evolusi teknologi IVF.
Meskipun saat ini Nucleus belum langsung bekerja dengan klinik IVF melainkan menjalin kemitraan dengan Genomic Prediction, produk ini sudah menarik perhatian publik luas, termasuk investor besar. Banyak yang khawatir bahwa klaim ini dapat menyesatkan orang tua dan memperburuk stigma terkait rekayasa genetika pada manusia.
Inti dari perdebatan ini adalah antara kemajuan teknologi dalam memahami genetika versus batasan ilmu pengetahuan dan etika sosial dalam penggunaan teknologi tersebut. Kasus Nucleus Genomics membuka diskusi penting tentang bagaimana kita harus mengatur dan mengawasi teknologi yang berpotensi mengubah masa depan manusia secara fundamental.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama Nucleus Genomics?
A
Tujuan utama Nucleus Genomics adalah untuk menghitung risiko penyakit spesifik pada pasien.
Q
Apa yang dimaksud dengan Nucleus Embryo?
A
Nucleus Embryo adalah produk baru yang dapat menguji embriyo IVF untuk berbagai atribut termasuk kesehatan dan penampilan.
Q
Mengapa penggunaan skor poligenik kontroversial?
A
Penggunaan skor poligenik kontroversial karena hanya menghitung probabilitas dan belum ada pedoman penggunaan yang jelas bagi profesional kesehatan.
Q
Siapa yang mendirikan Nucleus Genomics?
A
Nucleus Genomics didirikan oleh Kian Sadeghi yang berusia 25 tahun.
Q
Apa reaksi publik terhadap produk baru Nucleus?
A
Reaksi publik terhadap produk baru Nucleus sangat beragam, dengan banyak yang merasa skeptis atau khawatir tentang implikasi etisnya.

Artikel Serupa

Dari Ketakutan Menuju Kebebasan: Kebangkitan Pengobatan Kesehatan PresisiForbes
Sains
3 bulan lalu
70 dibaca

Dari Ketakutan Menuju Kebebasan: Kebangkitan Pengobatan Kesehatan Presisi

Startup pengujian genetik yang kontroversial, Nucleus Genomics, mengumpulkan dana sebesar Rp 230.23 miliar ($14 juta)  dalam putaran pendanaan Seri A.TechCrunch
Sains
4 bulan lalu
74 dibaca

Startup pengujian genetik yang kontroversial, Nucleus Genomics, mengumpulkan dana sebesar Rp 230.23 miliar ($14 juta) dalam putaran pendanaan Seri A.

Bagaimana Genomik Menggunakan DNA dan Teknologi untuk Membuat Layanan Kesehatan Terjangkau untuk SemuaForbes
Sains
5 bulan lalu
108 dibaca

Bagaimana Genomik Menggunakan DNA dan Teknologi untuk Membuat Layanan Kesehatan Terjangkau untuk Semua

Startup IVF Generasi Berikutnya Ini Memfasilitasi Kelahiran Bayi Untuk Pertama KalinyaForbes
Sains
6 bulan lalu
127 dibaca

Startup IVF Generasi Berikutnya Ini Memfasilitasi Kelahiran Bayi Untuk Pertama Kalinya

Bayi Desainer Kini Remaja—dan Beberapa Dari Mereka Membutuhkan Terapi Karena Hal ItuWired
Sains
6 bulan lalu
83 dibaca

Bayi Desainer Kini Remaja—dan Beberapa Dari Mereka Membutuhkan Terapi Karena Hal Itu

Tes darah dapat membantu mendiagnosis gangguan bipolar — tetapi beberapa peneliti skeptis.NatureMagazine
Sains
7 bulan lalu
81 dibaca

Tes darah dapat membantu mendiagnosis gangguan bipolar — tetapi beberapa peneliti skeptis.