Menelusuri Asal Usul Hajar Aswad: Batu Meteor dari Surga yang Berubah Warna
Courtesy of CNBCIndonesia

Menelusuri Asal Usul Hajar Aswad: Batu Meteor dari Surga yang Berubah Warna

Mencari penjelasan ilmiah tentang asal-usul dan perubahan warna Hajar Aswad berdasarkan penelitian batu meteor dan sifat materialnya.

06 Jun 2025, 07.40 WIB
91 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Hajar Aswad memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Muslim.
  • Penelitian sains berusaha menjelaskan asal-usul Hajar Aswad melalui teori meteorit.
  • E. Thompson dan peneliti lainnya memberikan wawasan baru tentang komposisi dan sejarah Hajar Aswad.
Makkah, Arab Saudi - Hajar Aswad adalah batu suci yang sangat dihormati oleh umat Muslim dan dipercaya berasal dari surga. Batu ini awalnya berwarna putih dan memancarkan sinar, kemudian berubah menjadi hitam karena menyerap dosa manusia. Cerita ini membuat para ilmuwan penasaran dan berusaha mencari penjelasan ilmiah tentang batu tersebut.
Salah satu teori yang berkembang adalah Hajar Aswad merupakan jenis batu meteor. Penemuan kawah meteor bernama Wabar di Al Hadidah pada tahun 1932 oleh Philby memberikan bukti berupa pecahan meteor yang terbuat dari campuran pasir, silika, nikel, dan besi. Ciri-ciri batu ini mirip dengan gambaran Hajar Aswad.
Peneliti E. Thompson menjelaskan bahwa lapisan putih pada batu meteor sangat rapuh dan lambat laun akan hilang, meninggalkan bagian hitam yang lebih tahan lama. Proses ini sesuai dengan cerita perubahan warna Hajar Aswad dari putih ke hitam. Ini menunjukkan bahwa perubahan warna batu dapat dijelaskan dengan sains.
Namun, ada kelemahan teori meteor karena batu meteor tidak bisa mengapung dan tidak mudah pecah menjadi bagian kecil. Meski begitu, teori ini dianggap paling mendekati penjelasan asal usul Hajar Aswad sampai saat ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan khususnya pada material batu meteor agar dapat menemukan jawaban yang lebih tepat.
Selain itu, studi juga berusaha menentukan usia batu dan telah menemukan kemungkinan batu tersebut dibawa ke Makkah dari Oman, sesuai dengan pengamatan orang Arab kuno. Ini semakin memperkuat hipotesis hubungan Hajar Aswad dengan batu meteor yang memiliki sejarah panjang di wilayah tersebut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Hajar Aswad?
A
Hajar Aswad adalah batu suci yang dimuliakan umat Muslim dan terletak di Kabah.
Q
Dari mana asal Hajar Aswad menurut cerita?
A
Menurut cerita, Hajar Aswad berasal dari surga dan sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim.
Q
Siapa E. Thompson dan apa kontribusinya dalam penelitian Hajar Aswad?
A
E. Thompson adalah peneliti yang menulis tentang asal-usul Hajar Aswad dan menjelaskan hubungannya dengan meteorit.
Q
Apa hubungan Hajar Aswad dengan meteorit?
A
Hajar Aswad dianggap sebagai batu meteor karena jejak-jejak meteorit yang ditemukan dekat Kabah.
Q
Mengapa warna Hajar Aswad berubah dari putih menjadi hitam?
A
Warna Hajar Aswad berubah dari putih menjadi hitam karena disinyalir menyerap dosa-dosa umat manusia.

Artikel Serupa

Penemuan Baru: Inti Bumi Bocor dan Logam Langka Naik ke PermukaanCNBCIndonesia
Sains
16 hari lalu
80 dibaca

Penemuan Baru: Inti Bumi Bocor dan Logam Langka Naik ke Permukaan

Rahasia Ramalan Gerhana Bulan Bangsa Babilonia Kuno TerungkapCNBCIndonesia
Sains
16 hari lalu
79 dibaca

Rahasia Ramalan Gerhana Bulan Bangsa Babilonia Kuno Terungkap

Penemuan Misterius IM1: Teknologi Alien atau Benda Biasa dari Luar Angkasa?CNBCIndonesia
Sains
17 hari lalu
48 dibaca

Penemuan Misterius IM1: Teknologi Alien atau Benda Biasa dari Luar Angkasa?

Meteorit Langka Berusia Miliar Tahun Jatuh dan Nyangkut di Atap Rumah New JerseyCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
78 dibaca

Meteorit Langka Berusia Miliar Tahun Jatuh dan Nyangkut di Atap Rumah New Jersey

Teleskop James Webb Ungkap Akhir Hayat Planet yang Tabrak BintangCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
140 dibaca

Teleskop James Webb Ungkap Akhir Hayat Planet yang Tabrak Bintang

Penemuan Awan Gas Eos: Cikal Bakal Bintang Terbesar Dekat BumiCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
85 dibaca

Penemuan Awan Gas Eos: Cikal Bakal Bintang Terbesar Dekat Bumi