Alam Semesta Diprediksi Berakhir Lebih Cepat Berkat Penemuan Baru Evaporasi Bintang
Courtesy of CNBCIndonesia

Alam Semesta Diprediksi Berakhir Lebih Cepat Berkat Penemuan Baru Evaporasi Bintang

Menentukan ulang estimasi waktu kematian alam semesta dengan memperhatikan evaporasi bukan hanya pada lubang hitam tapi juga neutron star dan white dwarf berdasarkan teori Hawking radiation.

15 Jun 2025, 13.30 WIB
21 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan baru menunjukkan bahwa alam semesta akan berakhir dalam satu quinvigintillion tahun, jauh lebih cepat daripada estimasi sebelumnya.
  • Hawking radiation tidak hanya terjadi pada lubang hitam tetapi juga pada bintang neutron dan bintang katai putih.
  • Studi ini memberikan wawasan baru mengenai teori Hawking dan fenomena penguapan dalam astronomi.
Jakarta, Indonesia - Penelitian terbaru dari Radboud University di Belanda mengungkap bahwa alam semesta akan berakhir jauh lebih cepat dari prediksi sebelumnya, yaitu dalam satu quinvigintillion tahun atau angka yang sangat besar namun lebih singkat dibandingkan estimasi lama.
Temuan ini didasarkan pada teori Hawking radiation yang pertama kali diperkenalkan oleh Stephen Hawking pada tahun 1975, dimana partikel dan radiasi bisa keluar dari lubang hitam, menyebabkan lubang hitam menguap secara perlahan.
Namun yang menarik, para ilmuwan menemukan bahwa fenomena evaporasi tidak hanya terjadi pada lubang hitam, tapi juga pada neutron star dan white dwarf, yang merupakan tahap akhir kehidupan bintang.
Karena neutron star dan white dwarf adalah bintang terakhir yang bertahan di alam semesta, memperkirakan waktu penguapan mereka juga berarti menghitung usia maksimum alam semesta.
Hasil studi ini mengubah dan merevisi perkiraan lama tentang akhir alam semesta dan memberikan wawasan baru dalam teori Hawking radiation yang selama ini masih kontroversial.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan dari Radboud University?
A
Tim ilmuwan dari Radboud University menemukan bahwa alam semesta akan berakhir lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Q
Berapa lama waktu yang diprediksi untuk berakhirnya alam semesta?
A
Waktu yang diprediksi untuk berakhirnya alam semesta adalah satu quinvigintillion tahun.
Q
Apa itu Hawking radiation?
A
Hawking radiation adalah fenomena di mana partikel dan radiasi dapat 'melarikan diri' dari lubang hitam, menyebabkan lubang hitam menguap seiring waktu.
Q
Apa yang terjadi pada bintang neutron dan bintang katai putih?
A
Bintang neutron dan bintang katai putih bisa mengalami penguapan dan lenyap seiring waktu, serupa dengan lubang hitam.
Q
Siapa Prof. Heino Falcke dan apa perannya dalam penelitian ini?
A
Prof. Heino Falcke adalah ketua tim peneliti yang menunjukkan bahwa bintang-bintang selain lubang hitam juga dapat menguap.

Artikel Serupa

Matahari dan Ancaman Perubahan Iklim: Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?CNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
71 dibaca

Matahari dan Ancaman Perubahan Iklim: Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?

Masa Tua Matahari dan Dampaknya: Ancaman Besar bagi Bumi di Masa DepanCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
71 dibaca

Masa Tua Matahari dan Dampaknya: Ancaman Besar bagi Bumi di Masa Depan

Ilmuwan Temukan Alam Semesta Akan Berakhir Lebih Cepat dari PerkiraanInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
35 dibaca

Ilmuwan Temukan Alam Semesta Akan Berakhir Lebih Cepat dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Alam Semesta Lebih Cepat Menghilang Karena Radiasi HawkingInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
111 dibaca

Ilmuwan Temukan Alam Semesta Lebih Cepat Menghilang Karena Radiasi Hawking

Elon Musk: Kehancuran Bumi Jadi Alasan Pentingnya Kolonisasi MarsCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
70 dibaca

Elon Musk: Kehancuran Bumi Jadi Alasan Pentingnya Kolonisasi Mars

Teleskop James Webb Ungkap Akhir Hayat Planet yang Tabrak BintangCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
139 dibaca

Teleskop James Webb Ungkap Akhir Hayat Planet yang Tabrak Bintang