Rusia Kembangkan Aplikasi Pesan Baru untuk Gantikan WhatsApp dan Telegram
Courtesy of CNBCIndonesia

Rusia Kembangkan Aplikasi Pesan Baru untuk Gantikan WhatsApp dan Telegram

Menyampaikan bahwa Rusia mengembangkan aplikasi pesan instan lokal untuk menggantikan WhatsApp dan Telegram, sekaligus mengurangi ketergantungan pada platform asing dan meningkatkan kontrol pemerintah.

29 Jun 2025, 19.45 WIB
77 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Rusia berupaya mengurangi ketergantungan pada platform asing dengan mengembangkan aplikasi pesan instan buatan dalam negeri.
  • Kontrol pemerintah terhadap privasi dan kebebasan berekspresi menjadi perhatian utama terkait pengembangan aplikasi baru ini.
  • Mikhail Klimarev memperkirakan bahwa pemerintah akan menggunakan strategi untuk memperlambat akses ke aplikasi asing agar mendorong masyarakat beralih ke aplikasi lokal.
Jakarta, Indonesia - Rusia sedang mengembangkan aplikasi pesan instan buatan mereka sendiri sebagai alternatif dari WhatsApp dan Telegram yang populer di masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada platform asing dan meningkatkan kedaulatan digital.
Presiden Vladimir Putin sudah menandatangani aturan baru yang memungkinkan pengembangan aplikasi pesan instan pemerintah. Aplikasi ini nantinya akan terhubung dengan berbagai layanan pemerintah untuk memudahkan pengguna.
Langkah Rusia ini juga dipicu oleh pencabutan layanan perusahaan-perusahaan Amerika di Rusia sejak invasi Ukraina pada 2022. Hal ini membuat kebutuhan akan aplikasi pesan lokal menjadi semakin penting.
Aplikasi pesan baru buatan Rusia ini akan memiliki fungsi-fungsi yang sama seperti WhatsApp dan Telegram. Namun, hal ini menimbulkan kontroversi karena dianggap meningkatkan kontrol pemerintah atas privasi dan kebebasan berpendapat.
Mikhail Klimarev, seorang direktur organisasi hak digital, memprediksi bahwa pemerintah Rusia akan memperlambat akses ke WhatsApp dan Telegram untuk memaksa masyarakat menggunakan aplikasi lokal yang dikembangkan pemerintah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250629153954-37-644698/siap-siap-dunia-punya-pengganti-whatsapp-telegram

Analisis Kami

"null"

Analisis Ahli

Prediksi Kami

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan pemerintah Rusia mengembangkan aplikasi pesan instan baru?
A
Tujuan pemerintah Rusia mengembangkan aplikasi pesan instan baru adalah untuk mengurangi ketergantungan pada platform asing seperti WhatsApp dan Telegram.
Q
Siapa yang menandatangani aturan baru untuk aplikasi tersebut?
A
Aturan baru untuk aplikasi tersebut ditandatangani oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Q
Apa dampak dari invasi Rusia ke Ukraina terhadap layanan digital?
A
Dampak dari invasi Rusia ke Ukraina adalah banyak perusahaan AS mencabut layanan mereka dari Rusia, yang membuat penting bagi Rusia untuk mengembangkan layanan digital lokal.
Q
Siapa Mikhail Klimarev dan apa pandangannya tentang aplikasi baru ini?
A
Mikhail Klimarev adalah direktur Internet Protection Society, dan ia memprediksi bahwa pemerintah Rusia akan memperlambat akses ke WhatsApp dan Telegram untuk mendorong masyarakat beralih ke aplikasi baru.
Q
Apa saja fungsi yang diharapkan ada pada aplikasi baru buatan Rusia?
A
Fungsi yang diharapkan ada pada aplikasi baru buatan Rusia adalah fungsi-fungsi yang serupa dengan yang ada pada WhatsApp dan Telegram.

Artikel Serupa

Vietnam Blokir Telegram karena Konten Ilegal dan Ketidakpatuhan Data PenggunaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
207 dibaca

Vietnam Blokir Telegram karena Konten Ilegal dan Ketidakpatuhan Data Pengguna

Telegram Tembus 1 Miliar Pengguna, Saingan Berat WhatsApp di Tahun 2025CNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
267 dibaca

Telegram Tembus 1 Miliar Pengguna, Saingan Berat WhatsApp di Tahun 2025

Persaingan WhatsApp dan Telegram Makin Ketat Didorong Inovasi AI dan KebebasanCNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
126 dibaca

Persaingan WhatsApp dan Telegram Makin Ketat Didorong Inovasi AI dan Kebebasan

Telegram Tembus 1 Miliar Pengguna, Tolak Buka Enkripsi di PrancisCNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
152 dibaca

Telegram Tembus 1 Miliar Pengguna, Tolak Buka Enkripsi di Prancis

CEO Telegram Klaim 1 Miliar Pengguna dan Tegaskan Privasi Tak TergangguCNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
292 dibaca

CEO Telegram Klaim 1 Miliar Pengguna dan Tegaskan Privasi Tak Terganggu

Telegram Tembus 950 Juta Pengguna, Dekati Dominasi WhatsApp di 2025CNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
88 dibaca

Telegram Tembus 950 Juta Pengguna, Dekati Dominasi WhatsApp di 2025