Courtesy of CNBCIndonesia

Konten Berbahaya Media Sosial Dorong Remaja Maut dalam Tren Subway Surfing

Mengungkap bagaimana konten berbahaya di media sosial dapat mendorong tindakan ekstrem pada remaja dan menyoroti gugatan hukum terhadap perusahaan teknologi yang dianggap bertanggung jawab atas insiden tersebut.

01 Jul 2025, 18.30 WIB

113 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kematian Zackery menunjukkan bahaya dari tren berbahaya yang dipromosikan di media sosial.
Platform media sosial bisa menghadapi tanggung jawab hukum jika mereka dianggap mendorong perilaku berbahaya.
Pentingnya kesadaran akan dampak negatif dari konten ekstrem di media sosial terhadap remaja.

Manhattan, Amerika Serikat - Seorang remaja bernama Zackery meninggal saat melakukan aksi berbahaya subway surfing di New York. Subway surfing adalah kegiatan menaiki atap kereta yang sedang berjalan, yang sangat berisiko dan bisa menyebabkan kematian.

Tragedi ini diduga karena pengaruh konten-konten ekstrem yang tersebar luas di TikTok dan Instagram. Ibu Zackery melihat banyak video subway surfing di akun anaknya yang membuat Zackery terpancing untuk melakukan aksi tersebut.

Meta dan ByteDance sebagai pemilik TikTok menghadapi gugatan hukum dari ibu korban karena diduga mendorong anaknya melaksanakan aksi berbahaya itu lewat algoritma yang menyasar anak-anak dan remaja.

Hakim New York mengizinkan gugatan dilanjutkan dan menilai perusahaan media sosial tidak bisa lepas tanggung jawab dengan alasan platform mereka netral. Gugatan terhadap MTA ditolak karena bahaya tersebut sudah menjadi pengetahuan umum di kota itu.

Sampai sekarang, sudah ada sedikitnya enam orang yang meninggal akibat subway surfing sepanjang tahun 2024 di New York, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap pengaruh negatif media sosial.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250701175029-37-645366/petaka-tiktok-makan-korban-bocah-15-tahun-tewas-seketika