TikTok PHK Massal di Jerman, AI Gantikan Moderator Konten dan Kontroversi Meningkat
Courtesy of CNBCIndonesia

TikTok PHK Massal di Jerman, AI Gantikan Moderator Konten dan Kontroversi Meningkat

Memberikan informasi tentang pemecatan massal tim moderasi TikTok di Jerman dan dampaknya terhadap keamanan konten serta respons dari serikat pekerja.

14 Agt 2025, 11.30 WIB
59 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • TikTok berusaha meningkatkan efisiensi dengan mengganti tim moderasi manusia dengan AI.
  • Protes dan mogok kerja dilakukan oleh serikat pekerja sebagai bentuk perlawanan terhadap pemecatan karyawan.
  • Kualitas moderasi konten di TikTok dapat terpengaruh negatif jika bergantung sepenuhnya pada teknologi AI.
Berlin, Jerman - TikTok memutuskan untuk memecat 150 karyawan di tim trust and safety di Berlin, Jerman, dan menggantikan mereka dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) serta pekerja kontrak. Tim ini bertugas menyaring konten berbahaya yang berbahasa Jerman di platform TikTok.
Serikat pekerja ver.di menanggapi keputusan ini dengan mengorganisir dua kali aksi mogok kerja dan protes penuh hari demi menuntut pesangon yang adil dan periode pemberitahuan yang lebih panjang. Namun, TikTok tetap menolak bernegosiasi dengan mereka.
Menurut serikat, meskipun AI membantu dalam moderasi, teknologi tersebut tidak cukup andal karena beberapa kesalahan terjadi, misalnya menghapus konten yang tidak melanggar aturan dan gagal menyaring konten berbahaya yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga manusia diperlukan untuk penilaian lebih akurat.
TikTok mengklaim bahwa PHK tersebut merupakan bagian dari upaya merampingkan proses kerja dan efisiensi, sambil memastikan keamanan platform tetap terjaga. Namun, sikap perusahaan yang menolak berdialog dengan serikat memicu ketegangan dan kekhawatiran terkait masa depan pekerjaan staf.
Selain Jerman, TikTok juga melakukan pemangkasan serupa di Belanda, Malaysia, dan berbagai wilayah lainnya dalam beberapa tahun terakhir, menggantikan moderator dengan sistem AI, yang menimbulkan perhatian global terkait dampak teknologi terhadap tenaga kerja dan kualitas pengawasan konten.
--------------------
Analisis Kami: Langkah TikTok untuk merampingkan tim moderasi dengan AI memang efisien secara biaya, namun mengabaikan pentingnya sentuhan manusia dalam penilaian konten yang bersifat kompleks. Jika tidak ada dialog dan solusi yang adil dengan pekerja, hal ini dapat memperburuk citra perusahaan serta memicu konflik tenaga kerja lebih serius.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Lina Hartono (Ahli AI dan Etika Teknologi): Menggantikan sepenuhnya tenaga manusia dengan AI dalam moderasi konten dapat menimbulkan risiko bias dan kesalahan yang berdampak negatif pada kualitas platform. AI harus berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti total, terutama dalam konteks penilaian konten sensitif.
--------------------
What's Next: Pemangkasan tim moderasi dan kebergantungan pada AI berpotensi menyebabkan penurunan kualitas penyaringan konten dan meningkatnya kesalahan moderasi yang dapat merusak reputasi TikTok di pasar global.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814105637-37-657891/tiktok-phk-massal-karyawan-dicuekin-langsung-diganti-ai

Pertanyaan Terkait

Q
Apa alasan TikTok melakukan pemecatan karyawan di Jerman?
A
TikTok melakukan pemecatan karyawan untuk merampingkan alur kerja dan meningkatkan efisiensi, dengan rencana menggantikan peran mereka dengan AI dan pekerja kontrak.
Q
Apa yang dituntut oleh serikat pekerja setelah pemecatan tersebut?
A
Serikat pekerja menuntut pesangon yang layak dan perpanjangan masa pemberitahuan PHK hingga satu tahun.
Q
Mengapa serikat pekerja menganggap AI tidak dapat diandalkan dalam moderasi konten?
A
Serikat pekerja berpendapat bahwa AI tidak mampu mengidentifikasi konten yang bermasalah secara akurat, sehingga membahayakan proses moderasi.
Q
Apa yang dilakukan TikTok sebagai respons terhadap aksi mogok dari karyawan?
A
TikTok mengirim peringatan kepada karyawan yang mogok dan menyatakan akan meninjau situasi dengan tim hukum.
Q
Apa dampak dari pemecatan ini terhadap pengguna TikTok di Jerman?
A
Dampak pemecatan ini dapat mengurangi kualitas moderasi konten di TikTok, yang berpotensi membahayakan pengguna.

Artikel Serupa

Nasib TikTok di AS Masih Mengambang, Blackstone Batal Jadi InvestorCNBCIndonesia
Finansial
26 hari lalu
28 dibaca

Nasib TikTok di AS Masih Mengambang, Blackstone Batal Jadi Investor

Aplikasi China Dilaporkan Langgar Aturan Data Uni Eropa, Noyb Ajukan KeluhanCNBCIndonesia
Teknologi
29 hari lalu
31 dibaca

Aplikasi China Dilaporkan Langgar Aturan Data Uni Eropa, Noyb Ajukan Keluhan

TikTok Didenda Rp9,9 Triliun karena Pelanggaran Data Pengguna UECNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
69 dibaca

TikTok Didenda Rp9,9 Triliun karena Pelanggaran Data Pengguna UE

TikTok Kena Denda Rp9,9 Triliun, Kirim Data Warga EU ke China Tanpa IzinCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
128 dibaca

TikTok Kena Denda Rp9,9 Triliun, Kirim Data Warga EU ke China Tanpa Izin

TikTok Perluas Layanan E-commerce ke Jepang di Tengah Tekanan ASCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
56 dibaca

TikTok Perluas Layanan E-commerce ke Jepang di Tengah Tekanan AS

Uni Eropa Denda Apple dan Meta Miliaran Rupiah Atas Pelanggaran Digital Markets ActCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
206 dibaca

Uni Eropa Denda Apple dan Meta Miliaran Rupiah Atas Pelanggaran Digital Markets Act