Courtesy of CNBCIndonesia
Mark Zuckerberg Akui Tren Media Sosial Berubah di Tengah Tekanan Hukum Meta
Menginformasikan perubahan tren penggunaan media sosial dan bagaimana Meta menanggapi persaingan serta tuduhan monopoli di pasar media sosial.
19 Mei 2025, 17.00 WIB
155 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mark Zuckerberg mengindikasikan bahwa media sosial tradisional sedang mengalami penurunan popularitas.
- Meta menghadapi gugatan dari FTC terkait dominasi pasar dan persaingan dengan TikTok.
- Perusahaan meluncurkan fitur baru untuk bersaing dengan TikTok dan mengadaptasi model interaksi yang lebih berbasis konten.
Jakarta, Indonesia - Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengungkapkan bahwa tren berbagi momen pribadi di platform Facebook dan Instagram kini menurun. Ini menunjukkan masa kejayaan media sosial sebagai tempat interaksi pribadi sudah mulai berakhir.
Meta saat ini bersaing dengan platform baru seperti TikTok yang berkembang pesat karena fokus pada algoritma penemuan konten, bukan sekadar koneksi sosial tradisional antar teman.
Dalam persidangan dengan FTC yang menuduh Meta monopoli, Zuckerberg menjelaskan Meta telah meluncurkan fitur baru seperti Reels untuk mengikuti tren dan mempertahankan relevansi di pasar media sosial.
Meskipun TikTok dianggap pesaing utama, Meta tidak berencana membeli platform tersebut karena ada kekhawatiran terkait bisnis yang berbasis di China serta perbedaan fungsi sosial yang dihadirkan.
Ini merupakan bagian dari tantangan yang dihadapi raksasa teknologi seperti Meta, Google, dan Apple terkait dugaan monopoli di pasar global yang turut menarik perhatian pengadilan di berbagai negara.
--------------------
Analisis Kami: Zuckerberg mencoba mendefinisikan ulang konsep media sosial agar dapat menganggap TikTok sebagai pesaing langsung, yang sebenarnya merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi negosiasi dalam persidangan. Namun, pergeseran perilaku pengguna dari interaksi sosial tradisional ke konsumsi konten pasif menunjukkan Meta harus beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan.
--------------------
Analisis Ahli:
Kenneth Dintzer: Zuckerberg berusaha mengajukan teori baru tentang definisi media sosial untuk menjawab skeptisisme hakim terhadap TikTok sebagai pesaing nyata Meta.
--------------------
What's Next: Persaingan antara Meta dan TikTok kemungkinan akan semakin ketat, mendorong Meta untuk terus berinovasi dengan fitur baru yang menyesuaikan perubahan tren pengguna, sementara tekanan dari regulasi antimonopoli mungkin akan mempengaruhi strategi akuisisi dan ekspansi Meta ke depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250519114713-37-634287/kiamat-media-sosial-sudah-dekat-mark-zuckerberg-ungkap-penggantinya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250519114713-37-634287/kiamat-media-sosial-sudah-dekat-mark-zuckerberg-ungkap-penggantinya
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disampaikan Mark Zuckerberg tentang tren media sosial saat ini?A
Mark Zuckerberg menyatakan bahwa masa kejayaan media sosial sebagai wadah interaksi telah berakhir, dengan penurunan signifikan dalam berbagi momen pribadi di Facebook.Q
Mengapa FTC menggugat Meta?A
FTC menggugat Meta karena tuduhan bahwa perusahaan tersebut menyalahgunakan dominasi pasar media sosial dengan cara membeli pesaing.Q
Apa perbedaan antara Meta dan TikTok menurut Zuckerberg?A
Zuckerberg menyebutkan bahwa TikTok lebih fokus pada konten hiburan, sementara Meta lebih berorientasi pada koneksi sosial tradisional.Q
Apa fitur baru yang diluncurkan Meta untuk bersaing dengan TikTok?A
Meta meluncurkan fitur Reels dan mengadopsi elemen dari TikTok untuk mempertahankan relevansi di pasar.Q
Apakah Meta berencana untuk membeli TikTok?A
Zuckerberg menyatakan bahwa Meta tidak berencana membeli TikTok karena kekhawatiran terhadap bisnis yang berbasis di China.