Courtesy of CNBCIndonesia
Mark Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Besar bagi Meta di Perang Media Sosial
Menjelaskan bagaimana pertumbuhan TikTok menjadi ancaman serius bagi Meta dan bagaimana Meta merespons persaingan tersebut serta implikasi persaingan teknologi antara AS dan China.
26 Mei 2025, 12.50 WIB
78 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- TikTok telah menjadi pesaing serius bagi Meta dan mempengaruhi strategi bisnis perusahaan.
- Meta berusaha mengarahkan kembali fokusnya pada hubungan antar pengguna di platformnya.
- Perang teknologi antara AS dan China menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat dalam industri teknologi global.
Jakarta, Indonesia - Perkembangan pesat aplikasi TikTok dari China kini menjadi tantangan besar bagi perusahaan media sosial raksasa asal Amerika Serikat, Meta. CEO Meta, Mark Zuckerberg, secara terbuka mengakui bahwa TikTok merupakan ancaman utama bagi bisnis mereka sejak kemunculannya pada 2018. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya tekanan yang dihadapi Meta akibat pertumbuhan aplikasi video pendek tersebut.
TikTok sendiri awalnya muncul setelah perusahaan ByteDance membeli aplikasi Musical.ly pada 2017 dan menggabungkannya dengan TikTok setahun kemudian. Ketika TikTok mulai populer, Meta pun melakukan perubahan strategi dengan menghentikan pelaporan pengguna Facebook secara terpisah dan beralih menggunakan metrik gabungan yang mencakup Instagram dan WhatsApp, untuk menyembunyikan perlambatan pertumbuhan Facebook.
Dalam kesaksiannya di sidang anti monopoli oleh Komisi Perdagangan Federal AS, Zuckerberg mengatakan bahwa aplikasi media sosial saat ini berfungsi lebih sebagai mesin pencari konten daripada sekadar mempererat hubungan antar teman dan keluarga seperti sebelumnya. Namun demikian, Meta kini berusaha mengembalikan fokus pada hubungan antar pengguna dengan meluncurkan fitur baru yang memudahkan interaksi sosial.
Persaingan teknologi antara Amerika Serikat dan China semakin sengit dengan berbagai sektor menjadi medan perang, mulai dari chip, kecerdasan buatan, smartphone, hingga media sosial. TikTok sebagai produk teknologi asal China menjadi simbol perubahan kekuatan dalam industri media sosial yang sebelumnya didominasi oleh perusahaan asal AS seperti Meta.
Upaya Meta untuk kembali ke akar Facebook dan menekankan kembali interaksi sosial antar pengguna diharapkan menjadi strategi penting perusahaan untuk menghadapi ancaman dari TikTok. Pertarungan ini juga mencerminkan kompetisi global yang lebih luas antara dua negara besar, AS dan China, dalam menguasai teknologi masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Perubahan strategi Meta menunjukkan bahwa dominasi pasar tidak bisa dijaga hanya dengan fitur lama dan perlu inovasi yang benar-benar menyentuh kebutuhan pengguna saat ini. TikTok menantang paradigma media sosial tradisional dengan konten video pendeknya yang cepat dan menarik, menyebabkan perusahaan besar seperti Meta harus menyesuaikan diri atau kehilangan pangsa pasar.
--------------------
Analisis Ahli:
Sheryl Sandberg: Pengakuan yang jujur dari Zuckerberg menandakan betapa seriusnya ancaman TikTok, dan kami harus terus berinovasi agar tetap relevan di pasar media sosial global.
--------------------
What's Next: Persaingan antara Meta dan TikTok akan semakin ketat dengan kemungkinan inovasi baru dari kedua belah pihak, serta strategi Meta yang mencoba memperkuat interaksi antar pengguna untuk menghadapi dominasi TikTok di media sosial.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250526112740-37-636173/amerika-takut-china-makin-kuat-ini-pengakuan-bos-raksasa-teknologi-as
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250526112740-37-636173/amerika-takut-china-makin-kuat-ini-pengakuan-bos-raksasa-teknologi-as