Persidangan Anti-monopoli Meta: Akankah Instagram dan WhatsApp Terlepas?
Courtesy of CNBCIndonesia

Persidangan Anti-monopoli Meta: Akankah Instagram dan WhatsApp Terlepas?

Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan tentang persidangan anti-kompetisi yang dihadapi Meta terkait akuisisi Instagram dan WhatsApp, serta pandangan Lina Khan mengenai dampak akuisisi tersebut terhadap persaingan di pasar media sosial.

15 Apr 2025, 20.20 WIB
241 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Meta menghadapi persidangan terkait dugaan monopoli setelah mengakuisisi Instagram dan WhatsApp.
  • Lina Khan menekankan pentingnya kebebasan dan keadilan dalam perdagangan melalui kasus ini.
  • Persidangan ini dapat mengubah ekosistem media sosial jika Meta diharuskan untuk menjual Instagram dan WhatsApp.
Jakarta, Indonesia - Mantan Kepala Komisi Perdagangan Federal (FTC) Lina Khan menyatakan bahwa Facebook panik ketika memutuskan untuk mengakuisisi Instagram dan WhatsApp karena meningkatnya penetrasi smartphone dan popularitas aplikasi mobile tersebut. Facebook melihat pertumbuhan signifikan dari Instagram dan WhatsApp dan menghadapi pilihan untuk membeli atau terkubur jika tidak bisa menandingi rival.
Meta akan memulai persidangan anti-kompetisi terkait akuisisi Instagram dan WhatsApp bersama FTC. Pemerintah menduga bahwa Meta memonopoli pasar media sosial dengan mencaplok Instagram pada 2012 dan membeli WhatsApp pada 2014, yang berpotensi mengharuskan Meta untuk melakukan divestasi terhadap kedua layanan tersebut.
Lina Khan menekankan bahwa kasus ini bertujuan untuk menjunjung tinggi kebebasan dan keadilan dalam perdagangan. Meskipun belum ada penyelesaian yang dicapai, selalu ada ruang terbuka untuk penyelesaian sebelum kasus ini memiliki kesimpulan akhir. Upaya Mark Zuckerberg untuk membatalkan kasus ini tidak berhasil, meskipun ia telah mendonasikan uang untuk inaugurasi Trump dan beberapa kali bertemu dengannya sejak Januari 2025.
--------------------
Analisis Kami: Kasus ini menjadi titik kritis dalam penegakan hukum antitrust di sektor teknologi dengan implikasi yang sangat besar terhadap pengembangan ekosistem digital di masa depan. Meta perlu mempertimbangkan kembali strategi pertumbuhan agresifnya agar beradaptasi dengan regulasi dan tetap menjaga kepercayaan publik.
--------------------
Analisis Ahli:
Lina Khan: Facebook panik dan memilih strategi akuisisi untuk mempertahankan dominasi mereka, menunjukkan pentingnya regulasi ketat atas raksasa teknologi.
Mark Zuckerberg: Secara konsisten membantah tuduhan monopoli dan percaya bahwa akuisisi tersebut tidak melanggar hukum anti-monopoli.
--------------------
What's Next: Jika persidangan berakhir dengan keputusan mendukung FTC, Meta kemungkinan harus melakukan divestasi terhadap Instagram dan WhatsApp, yang dapat mengubah lanskap industri media sosial secara signifikan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250415155844-37-626216/whatsapp-terancam-dirombak-total-zuckerberg-tak-bisa-apa-apa

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan Lina Khan tentang keputusan Facebook untuk mengakuisisi Instagram dan WhatsApp?
A
Lina Khan menyatakan bahwa Facebook panik dan menghadapi opsi untuk membeli atau terkubur ketika melihat pertumbuhan Instagram dan WhatsApp.
Q
Apa dugaan yang diajukan oleh FTC terhadap Meta?
A
FTC menduga bahwa Meta memonopoli pasar media sosial dengan mengakuisisi Instagram pada 2012 dan WhatsApp pada 2014.
Q
Kapan persidangan anti-kompetisi terkait akuisisi ini dimulai?
A
Persidangan anti-kompetisi dimulai pada Senin, 14 April 2025.
Q
Apa yang mungkin terjadi jika Meta kalah dalam persidangan ini?
A
Jika Meta kalah, mereka mungkin diharuskan untuk melakukan divestasi terhadap Instagram dan WhatsApp.
Q
Siapa yang merupakan pendiri Meta dan berperan dalam kasus ini?
A
Pendiri Meta adalah Mark Zuckerberg, yang juga terlibat dalam upaya hukum terkait kasus ini.

Artikel Serupa

Mark Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Besar bagi Meta di Perang Media SosialCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
82 dibaca

Mark Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Besar bagi Meta di Perang Media Sosial

Mark Zuckerberg Akui Tren Media Sosial Berubah di Tengah Tekanan Hukum MetaCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
161 dibaca

Mark Zuckerberg Akui Tren Media Sosial Berubah di Tengah Tekanan Hukum Meta

Zuckerberg Akui Era Media Sosial Tradisional Berakhir, TikTok Jadi Pesaing BaruCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
71 dibaca

Zuckerberg Akui Era Media Sosial Tradisional Berakhir, TikTok Jadi Pesaing Baru

Meta Didenda oleh Korea Karena Langgar Aturan Perlindungan Konsumen E-commerceCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
56 dibaca

Meta Didenda oleh Korea Karena Langgar Aturan Perlindungan Konsumen E-commerce

Mark Zuckerberg Akui TikTok Ancaman Berat, Meta Kembali ke Akar FacebookCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
319 dibaca

Mark Zuckerberg Akui TikTok Ancaman Berat, Meta Kembali ke Akar Facebook

Denda Uni Eropa USRp 13.16 triliun ($800 Juta)  Picu Protes Keras Perusahaan Teknologi ASCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
232 dibaca

Denda Uni Eropa USRp 13.16 triliun ($800 Juta) Picu Protes Keras Perusahaan Teknologi AS

Mark Zuckerberg Bantah Tuduhan Monopoli Saat TikTok Jadi Ancaman DominanCNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
130 dibaca

Mark Zuckerberg Bantah Tuduhan Monopoli Saat TikTok Jadi Ancaman Dominan