Courtesy of CNBCIndonesia

ByteDance Kalahkan Meta dalam Pendapatan, Hadapi Tekanan Besar dari AS

Memberikan informasi tentang keberhasilan ByteDance mengungguli Meta dalam pendapatan, serta tantangan dan strategi yang dihadapi ByteDance di pasar global dan AS.

28 Agt 2025, 19.50 WIB

35 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

ByteDance telah menjadi perusahaan media sosial dengan pendapatan terbesar di dunia.
Perusahaan menghadapi tantangan politik di AS terkait kepemilikan TikTok.
ByteDance menunjukkan fleksibilitas keuangan dengan menggunakan dana internal untuk buyback saham.

Jakarta, Indonesia - ByteDance, perusahaan induk dari aplikasi video pendek TikTok, kini menjadi perusahaan media sosial dengan pendapatan terbesar di dunia. Pada kuartal pertama tahun 2025, ByteDance mencatat pendapatan lebih dari 43 miliar dolar AS, mengalahkan Meta yang mencatat 42,3 miliar dolar AS pada periode yang sama.

Pendapatan ByteDance terus melesat pada kuartal kedua 2025, naik 25 persen secara tahunan menjadi sekitar 48 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan pertumbuhan bisnis yang kuat dan menempatkan ByteDance sebagai pemimpin di industri media sosial global, mengungguli perusahaan teknologi besar dari Amerika Serikat seperti Meta.

Selain pendapatan yang besar, ByteDance juga merancang strategi keuangan seperti program pembelian kembali saham (buyback) untuk para karyawan dengan harga saham yang meningkat. Valuasi perusahaan diperkirakan sudah melebihi 330 miliar dolar AS, menunjukkan kekuatan finansial yang kokoh.

Namun, keberhasilan ByteDance tidak terlepas dari tantangan besar di pasar global, terutama tekanan politik di Amerika Serikat. Kongres AS memaksa ByteDance untuk melepas kepemilikannya atas TikTok di Amerika Serikat paling lambat 17 September 2025. Jika tidak, TikTok bisa diblokir di negara tersebut yang merupakan pasar besar dengan 170 juta pengguna.

Di balik semua itu, ByteDance juga dikenal sebagai pemimpin teknologi kecerdasan buatan (AI) di China dengan investasi besar pada chip Nvidia dan pembangunan infrastruktur AI. Rencana pengembangan aplikasi terpisah untuk pasar AS juga tengah dipertimbangkan sebagai langkah strategis menghadapi ketidakpastian politik dan perdagangan antara AS dan China.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250828155459-37-662243/amerika-sudah-kalah-aplikasi-china-sekarang-juara-satu-dunia

Analisis Kami

"Keberhasilan finansial ByteDance menunjukkan bahwa perusahaan China kini mampu menyaingi raksasa teknologi Barat bukan hanya dari segi pengguna, tapi juga pendapatan yang besar. Namun, risiko geopolitik dan regulasi AS menghadirkan tantangan serius yang bisa mengubah lanskap industri media sosial global dalam waktu dekat."

Analisis Ahli

Mary Meeker

"Pertumbuhan pesat ByteDance mengindikasikan perubahan besar dalam dominasi platform media sosial global, memperlihatkan pentingnya adaptasi teknologi dan strategi lokal dalam menghadapi regulasi ketat."

Kai-Fu Lee

"ByteDance sudah memanfaatkan keunggulan AI dan teknologi secara matang, membuatnya sulit disaingi tapi juga rentan terhadap kondisi politik terutama di pasar Amerika Serikat."

Prediksi Kami

ByteDance kemungkinan akan menghadapi tekanan lebih besar dari pemerintah AS dan mungkin harus memisahkan kepemilikan TikTok di AS atau mencari model bisnis baru untuk mempertahankan operasi di pasar tersebut.