Kebocoran Data Login 16 Miliar Akun Jadi Ancaman Keamanan Global
Courtesy of CNBCIndonesia

Kebocoran Data Login 16 Miliar Akun Jadi Ancaman Keamanan Global

Memberikan peringatan dan langkah perlindungan kepada masyarakat terkait kebocoran data login berskala besar yang berpotensi mengancam keamanan digital global.

06 Jul 2025, 10.45 WIB
196 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebocoran data berskala besar ini mengancam keamanan data pribadi pengguna di seluruh dunia.
  • Pengguna internet disarankan untuk segera mengambil langkah-langkah perlindungan seperti mengganti password dan mengaktifkan autentikasi dua faktor.
  • Insiden ini menunjukkan pentingnya beralih ke metode login yang lebih aman seperti passkey.
Jakarta, Indonesia - Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan kebocoran data berskala sangat besar, yaitu lebih dari 16 miliar kredensial login seperti username dan password yang tersebar luas. Kebocoran ini bukan data lama yang direcycle, melainkan hasil pencurian baru yang dilakukan oleh malware jenis infostealer. Malware ini bekerja dengan mencuri data langsung dari perangkat yang terinfeksi tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Kasus kebocoran ini mencakup sedikitnya 30 kumpulan data berbeda yang berisi hingga miliaran entri, termasuk data dari layanan besar seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, dan GitHub. Data yang bocor sangat terstruktur, membuatnya mudah digunakan oleh para penjahat dunia maya untuk membobol akun atau sistem lain secara cepat dan masif.
Google dan FBI memberikan respon serius terhadap kasus ini. Google menyarankan agar pengguna segera beralih dari penggunaan password biasa ke metode login yang lebih aman, seperti passkey, sementara FBI memperingatkan masyarakat agar waspada dengan tautan SMS yang mencurigakan karena diduga menjadi bagian dari serangan phishing berskala besar.
Para pakar keamanan mengingatkan bahwa kebocoran data sebesar ini sangat berbahaya karena dapat memberi akses ke siapa saja, termasuk peretas dengan kemampuan rendah, yang membeli data curian di dark web. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna internet untuk melindungi diri dengan mengganti password, mengaktifkan autentikasi dua faktor, menggunakan pengelola kata sandi, dan memantau keamanan data pribadi.
Penting untuk segera memantau apakah data pribadi kita terlibat dalam kebocoran dengan cara memeriksa di dark web. Langkah pencegahan dan kewaspadaan tinggi sangat dianjurkan agar tidak mengalami kerugian akibat kebocoran data ini dan menjaga keamanan kehidupan digital kita sehari-hari.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250706084439-37-646607/16-miliar-data-password-bocor-ini-aplikasi-yang-jadi-target

Analisis Kami

"Kebocoran sebesar ini menandakan bahwa metode perlindungan tradisional sudah tidak cukup lagi untuk menghadapi ancaman siber yang semakin canggih. Pengguna dan perusahaan harus segera mengadopsi teknologi otentikasi modern serta memperkuat sistem keamanan karena potensi kerusakan akibat data ini bocor sangat besar dan sulit untuk dikendalikan."

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Kebocoran data dengan skala sebesar ini menegaskan perlunya pergeseran paradigma dalam keamanan digital, dari perlindungan perimeter ke pendekatan zero trust dan otentikasi kuat."
Mikko Hyppönen
"Data yang terstruktur dan mudah diakses ini akan mempercepat gelombang serangan siber baru, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran pengguna dan keamanan endpoint."

Prediksi Kami

Kebocoran data ini akan memicu peningkatan penggunaan teknologi otentikasi yang lebih aman serta mendorong regulasi dan tindakan keamanan siber yang lebih ketat di berbagai sektor digital di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan hebohnya informasi kebocoran data baru-baru ini?
A
Kebocoran data ini disebabkan oleh malware infostealer yang mencuri username dan password dari perangkat yang terinfeksi.
Q
Berapa banyak kredensial login yang dilaporkan bocor?
A
Lebih dari 16 miliar kredensial login dilaporkan bocor.
Q
Apa dampak dari kebocoran data ini terhadap pengguna internet?
A
Kebocoran data ini berpotensi memberikan akses kepada siapa pun, bahkan peretas tingkat rendah, ke sistem digital dengan membeli data curian di dark web.
Q
Apa langkah-langkah yang disarankan untuk melindungi akun setelah kebocoran data?
A
Langkah-langkah yang disarankan termasuk mengganti password, menggunakan password manager, mengaktifkan autentikasi dua faktor, beralih ke passkey, dan memantau dark web.
Q
Apa jenis malware yang digunakan untuk mencuri data tersebut?
A
Malware infostealer adalah jenis malware yang digunakan untuk mencuri data secara diam-diam.

Artikel Serupa

7 Cara Mudah Cek Apakah Data Pribadi Kamu Bocor di InternetCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
283 dibaca

7 Cara Mudah Cek Apakah Data Pribadi Kamu Bocor di Internet

Cek Kebocoran Data Pribadi dan Lindungi Akunmu dengan MudahCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
309 dibaca

Cek Kebocoran Data Pribadi dan Lindungi Akunmu dengan Mudah

Kebocoran Data 16 Miliar Akun dan Bahaya Kata Sandi Lemah di RDPCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
48 dibaca

Kebocoran Data 16 Miliar Akun dan Bahaya Kata Sandi Lemah di RDP

Kebocoran Data 16 Miliar Akun: Ancaman Besar untuk Keamanan Siber GlobalCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
228 dibaca

Kebocoran Data 16 Miliar Akun: Ancaman Besar untuk Keamanan Siber Global

Kebocoran Data 184 Juta Akun: Password Tersimpan dalam Teks BiasaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
264 dibaca

Kebocoran Data 184 Juta Akun: Password Tersimpan dalam Teks Biasa

Bahaya Password Lemah dan Tips Aman Melindungi Akun di Era DigitalCNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
19 dibaca

Bahaya Password Lemah dan Tips Aman Melindungi Akun di Era Digital