Courtesy of Reuters
Microsoft Hentikan Penggunaan Insinyur China untuk Dukungan Militer AS Setelah Kekhawatiran Keamanan
Menjelaskan langkah Microsoft menghentikan penggunaan insinyur China dalam dukungan teknis untuk militer AS terkait kekhawatiran keamanan siber, serta respons pemerintah AS terhadap isu ini.
19 Jul 2025, 05.57 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Microsoft menghentikan penggunaan insinyur China untuk proyek militer AS demi meningkatkan keamanan.
- Terdapat kekhawatiran dari pemerintah AS mengenai ancaman siber yang ditimbulkan oleh pihak luar.
- Tinjauan mendalam dilakukan untuk memastikan keamanan dari semua kontraktor yang terlibat.
San Francisco, Amerika Serikat - Microsoft sebelumnya menggunakan insinyur yang berbasis di China untuk membantu teknis pada sistem cloud komputasi militer Amerika Serikat. Namun, pelaporan dari ProPublica mengungkapkan bahwa pengawasan terhadap insinyur tersebut sering tidak memadai.
Para pengawas yang disebut 'digital escorts' dari Amerika Serikat kadang-kadang kekurangan keterampilan teknis yang diperlukan untuk menilai apakah pekerjaan insinyur China tersebut dapat menimbulkan ancaman keamanan siber.
Setelah muncul kekhawatiran dari senator dan pejabat pemerintah, Microsoft segera mengubah kebijakannya dan menghentikan penggunaan tenaga kerja dari China dalam proyek yang melibatkan militer AS.
Senator Tom Cotton dan Defense Secretary Pete Hegseth meminta pemeriksaan menyeluruh terhadap kontrak cloud militer untuk memastikan keamanan data dan infrastruktur agar tidak diretas atau dieksploitasi oleh pihak asing, khususnya dari China.
Keputusan ini merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan siber negara dan mencegah potensi ancaman yang bisa membahayakan infrastruktur dan operasi militer Amerika Serikat.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/world/us/microsoft-stop-using-engineers-china-tech-support-us-military-hegseth-orders-2025-07-18/
[1] https://www.reuters.com/world/us/microsoft-stop-using-engineers-china-tech-support-us-military-hegseth-orders-2025-07-18/
Analisis Kami
"Keputusan Microsoft menunjukkan bagaimana tekanan publik dan regulasi pemerintah dapat mempengaruhi praktik perusahaan teknologi besar dalam menjaga keamanan nasional. Namun, masalah ini juga memperlihatkan lemahnya mekanisme pengawasan yang sudah seharusnya diantisipasi sejak awal, sehingga perlu ada sistem evaluasi keamanan yang jauh lebih ketat dan transparan."
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Penggunaan tenaga kerja dari negara yang berpotensi menjadi ancaman keamanan adalah risiko besar dalam sistem IT militer. Perusahaan harus menerapkan kontrol lebih keras dan transparansi untuk mencegah kebocoran data yang merusak keamanan nasional."
Mikko Hypponen
"Kasus ini memperjelas bahwa rantai pasok teknologi bisa menjadi titik lemah keamanan siber. Solusi terbaik adalah kombinasi kontrol teknis dan audit independen yang rutin."
Prediksi Kami
Ke depan, pemerintah AS kemungkinan akan memperketat pengawasan dan regulasi terkait keterlibatan tenaga kerja asing, khususnya yang berasal dari negara dengan potensi ancaman keamanan siber seperti China, dalam proyek teknologi kritis militer dan pemerintahan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan Microsoft terkait insinyur China?A
Microsoft akan menghentikan penggunaan insinyur yang berbasis di China untuk memberikan dukungan teknis kepada militer AS.Q
Siapa yang memimpin tinjauan terkait kontrak cloud Pentagon?A
Tinjauan terkait kontrak cloud Pentagon dipimpin oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth.Q
Mengapa Senator Tom Cotton khawatir tentang insinyur China?A
Senator Tom Cotton khawatir bahwa insinyur China dapat menimbulkan ancaman siber terhadap keamanan nasional.Q
Apa yang dilakukan Microsoft untuk mengatasi kekhawatiran ini?A
Microsoft mengubah cara mendukung pelanggan pemerintah AS untuk memastikan tidak ada tim insinyur yang berbasis di China yang terlibat.Q
Apa ancaman yang dihadapi oleh infrastruktur militer AS?A
Infrastruktur militer AS menghadapi ancaman siber dari kemampuan cyber China yang agresif.