Courtesy of InterestingEngineering
Sistem AI Ringan untuk Drone Swarm Terbang Cepat Tanpa Sensor Mahal
Mengembangkan sistem AI ringan berbasis neural network end-to-end untuk mengendalikan kawanan drone agar bisa menavigasi lingkungan kompleks secara cepat dan efisien tanpa memerlukan sensor mahal atau kontrol manusia.
22 Jul 2025, 18.25 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sistem baru memungkinkan drone untuk bergerak lebih cepat dan lebih efisien di lingkungan yang kompleks.
- Penggunaan kamera resolusi rendah mengurangi biaya dan meningkatkan aksesibilitas teknologi drone.
- Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk aplikasi masa depan dalam berbagai bidang seperti tanggap darurat dan inspeksi.
Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok - Para peneliti dari Shanghai Jiao Tong University mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang ringan dan efisien untuk kawanan drone agar bisa terbang cepat di lingkungan rumit tanpa perlengkapan mahal atau kendali manusia. Sistem ini memanfaatkan jaringan neural yang menggabungkan seluruh fungsi penerbangan secara langsung, berbeda dengan metode tradisional yang terpisah-pisah.
Dengan cara belajar yang menggunakan simulasi fisika dan teknologi backpropagation, sistem ini mampu mengendalikan drone secara efektif. Alih-alih menggunakan kamera atau sensor mewah, sistem ini memakai kamera kedalaman resolusi sangat rendah, mirip seperti mata serangga. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan waktu nyata dengan data sederhana.
Dalam uji coba, drone yang menggunakan sistem ini berhasil terbang hingga 20 meter per detik, dua kali lebih cepat dari teknologi sebelumnya. Selain itu, tingkat keberhasilan navigasi di ruang yang penuh halangan mencapai 90 persen, sebuah peningkatan besar dari metode lama yang hanya sekitar 60 persen.
Keunggulan lain adalah sistem ini berjalan di perangkat murah seharga 21 dollar tanpa perlu prosesor grafis khusus. Hal ini membuka peluang untuk pengoperasian kawanan drone yang lebih banyak dan terjangkau secara luas, dengan potensi aplikasi di berbagai bidang seperti penanggulangan bencana dan inspeksi.
Selanjutnya, tim riset berupaya mengganti kamera kedalaman dengan sensor optical flow, yang dapat meniru cara serangga melihat dan menavigasi. Mereka juga sedang mempelajari bagaimana model AI ini mengambil keputusan agar sistem ini lebih dapat dipahami dan diandalkan di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/insect-inspired-ai-drone
[1] https://interestingengineering.com/innovation/insect-inspired-ai-drone
Analisis Kami
"Pendekatan menggabungkan prinsip fisika langsung ke dalam pembelajaran AI adalah lompatan revolusioner yang menyingkirkan banyak kendala perangkat keras dan data yang selama ini membebani drone otonom. Ini membuka peluang besar untuk mengembangkan robotic swarm yang benar-benar mandiri dan efisien secara biaya dalam berbagai skenario dunia nyata yang penuh tantangan."
Analisis Ahli
Prof. Daniela Rus
"Pendekatan end-to-end yang melibatkan fisika diferensial dan pelatihan simulasi ini merepresentasikan masa depan swarm robotics yang lebih gesit dan adaptif, sangat potensial untuk meningkatkan kapabilitas drone dalam aplikasi non-konvensional."
Dr. Gill Pratt
"Integrasi sensor resolusi rendah dengan algoritma AI canggih menandai pergeseran paradigma dalam desain drone, memperlihatkan bagaimana sistem biologis seperti serangga dapat menginspirasi solusi teknologi yang efisien dan robust."
Prediksi Kami
Dengan teknologi ini, penerapan drone swarm murah dan cepat dalam misi nyata seperti tanggap bencana atau inspeksi infrastruktur akan semakin meluas, dan penelitian lebih lanjut pada sensor optical flow serta interpretabilitas AI akan mempercepat adopsi solusi otonom yang lebih pintar dan alami.