Courtesy of TechCrunch
LegalOn Percepat Review Kontrak dengan AI dan Raih Investasi Rp 822.25 miliar ($50 Juta)
Meningkatkan efisiensi dan akurasi review kontrak dengan teknologi AI serta memperluas pengembangan produk AI agent dan penetrasi pasar internasional.
24 Jul 2025, 20.00 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- LegalOn Technologies memimpin pasar tinjauan kontrak berbasis AI di Jepang dan sedang memperluas ke AS dan Inggris.
- Perusahaan baru saja mengumpulkan $50 juta untuk mengembangkan produk agen AI dan meningkatkan kemitraan teknologinya.
- Meskipun AI memainkan peran penting, pengacara tetap penting dalam mengawasi dan menilai hasil dari teknologi tersebut.
Tokyo, Jepang - Proses meninjau kontrak hukum sering kali memakan waktu lama dan rumit karena harus memeriksa bahasa yang sulit serta mengidentifikasi risiko. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan LegalOn dari Tokyo mengembangkan alat review kontrak berbasis AI yang sudah dipakai oleh ribuan organisasi di Jepang, AS, dan Inggris.
Baca juga: LegalOn Dapatkan Pendanaan Rp 822.25 miliar ($50 Juta) untuk Percepat AI Tinjauan Kontrak
LegalOn menggunakan data dan playbook yang dibuat oleh pengacara untuk memastikan hasil review tidak hanya cepat tapi juga akurat dan sesuai standar hukum. Mereka mengklaim alat ini bisa mempercepat waktu review hingga 85 persen sambil meningkatkan kualitas pekerjaan tim hukum.
Baru-baru ini, LegalOn mendapatkan pendanaan seri C sebesar 50 juta dolar yang dipimpin oleh Goldman Sachs dan melibatkan investor lain termasuk bank dan firma hukum Jepang. Pendanaan ini akan dipakai untuk mengembangkan produk AI baru dan memperkuat pemasaran di pasar AS dan Inggris.
Selain alat review kontrak, perusahaan juga meluncurkan produk Matter Management yang membantu tim hukum mengelola permintaan kontrak dan berkolaborasi dengan berbagai departemen di perusahaan secara lebih efisien. Mereka juga bekerja sama secara teknis dengan OpenAI untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan terbaru.
Meskipun AI semakin berkembang, CEO LegalOn menegaskan bahwa AI tidak akan menggantikan pengacara, melainkan sebagai alat bantu yang memungkinkan pengacara untuk bekerja lebih cepat dan lebih tepat. Manusia masih diperlukan untuk mengawasi, mengedit, dan membuat keputusan hukum penting.
Sumber: https://techcrunch.com/2025/07/24/softbank-backed-legalon-fuels-ai-for-in-house-legal-team-with-50m-series-e/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh LegalOn Technologies?A
LegalOn Technologies mengembangkan perangkat lunak tinjauan kontrak berbasis AI untuk membantu tim hukum dalam mengidentifikasi risiko dan menyarankan editan.Q
Siapa yang memimpin putaran pendanaan Seri C untuk LegalOn?A
Putaran pendanaan Seri C untuk LegalOn dipimpin oleh dana ekuitas pertumbuhan Goldman Sachs.Q
Apa tujuan dari kemitraan LegalOn dengan OpenAI?A
Tujuan dari kemitraan LegalOn dengan OpenAI adalah untuk mendapatkan akses awal ke model terbaru dan berkolaborasi dalam pengembangan teknologi AI.Q
Bagaimana LegalOn berencana untuk mengembangkan produk AI mereka?A
LegalOn berencana untuk mengembangkan lebih banyak produk agen AI dan meningkatkan upaya pemasaran mereka di AS dan Inggris.Q
Apa yang membedakan LegalOn dari startup teknologi hukum lainnya?A
LegalOn membedakan dirinya dengan menggunakan konten hukum yang dibuat oleh pengacara dan memiliki lebih dari 50 buku panduan yang dibangun oleh pengacara.