Courtesy of CNBCIndonesia

Gaji Tinggi Karyawan AI Microsoft di Tengah PHK Besar Tahun 2025

Mengungkapkan kondisi gaji tinggi untuk karyawan Microsoft di bidang AI di tengah gelombang PHK, serta memberikan gambaran kisaran gaji pokok dari berbagai divisi Microsoft berdasarkan data visa kerja terbaru.

28 Jul 2025, 14.05 WIB

232 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Microsoft melakukan PHK tetapi tetap membuka lowongan untuk posisi AI.
Gaji untuk karyawan di bidang AI di Microsoft dan LinkedIn sangat tinggi.
Ada pergeseran dalam industri teknologi dengan fokus pada talent AI meskipun ada PHK.

Jakarta, Indonesia - Microsoft mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menargetkan ribuan karyawan sepanjang tahun 2025. PHK ini sebagian besar terjadi di posisi staf penjualan konvensional yang kini digantikan oleh staf penjualan teknis yang fokus pada penjualan alat berbasis kecerdasan buatan (AI).

Langkah tersebut dilakukan Microsoft sebagai respons terhadap persaingan ketat dari Google dan OpenAI yang juga sedang berebut pasar pelanggan korporat dalam bidang AI. Meskipun demikian, Microsoft tetap membuka lowongan pekerjaan, terutama untuk posisi-posisi di bidang teknologi AI.

Data visa kerja dari kuartal pertama 2025 mengungkapkan bahwa gaji pokok karyawan Microsoft, terutama mereka yang bekerja di sektor AI, jauh lebih tinggi dibandingkan posisi lain. Misalnya, seorang software engineer bisa mendapatkan gaji pokok hingga USRp 4.67 juta ($284.000) per tahun, sementara pegawai di anak usaha Microsoft, LinkedIn, bisa menerima hingga USRp 5.53 juta ($336.000) per tahun.

Daftar gaji dari berbagai divisi menunjukkan bahwa posisi seperti senior software engineer machine learning, data engineer, dan data scientist mendapatkan kisaran gaji pokok yang tinggi, mulai dari sekitar USRp 1.97 juta ($120.000) hingga USRp 4.60 juta ($280.000) lebih per tahun. Pendapatan tersebut hanya gaji dasar dan belum termasuk bonus serta saham yang bisa menambah penghasilan secara signifikan.

Fenomena ini memperlihatkan paradoks di industri teknologi, di mana terjadi pengurangan pegawai dalam jumlah besar di satu sisi, namun di sisi lain perusahaan memberikan bayaran yang sangat tinggi bagi talenta yang menguasai teknologi AI dan bidang terkait, menggambarkan pentingnya AI di masa depan.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250728121117-37-652746/phk-massal-menggila-terungkap-gaji-karyawan-tembus-rp-45-miliar

Analisis Kami

"Fenomena ini mencerminkan perubahan drastis dalam industri teknologi yang kini sangat berfokus pada kecerdasan buatan, membuat posisi non-AI menjadi kurang relevan dan rawan PHK. Di sisi lain, peningkatan gaji di bidang AI menunjukkan perang talenta yang semakin intensif antar raksasa teknologi, yang bisa memperlebar kesenjangan dalam perusahaan."

Analisis Ahli

Andrew Ng

"Kompensasi tinggi untuk talent AI di perusahaan besar menunjukkan betapa penting dan langkanya keahlian ini dalam mendorong inovasi dan keunggulan kompetitif di industri teknologi."

Satya Nadella

"Transformasi Microsoft menuju AI membuka peluang sekaligus menuntut adaptasi pekerja agar tetap relevan di era teknologi yang berubah cepat."

Prediksi Kami

Dengan persaingan yang semakin ketat di pasar AI, Microsoft diperkirakan akan terus meningkatkan investasi dan merekrut talenta AI dengan kompensasi tinggi, sementara tenaga kerja yang tidak terkait langsung dengan AI kemungkinan akan terus mengalami pengurangan.