Courtesy of YahooFinance
Risiko Konsentrasi Tether dan USDC di Pasar Stablecoin yang Semakin Terintegrasi
Memberikan pemahaman kepada investor tentang risiko konsentrasi stablecoin yang dikuasai oleh Tether dan USDC serta pentingnya regulasi baru untuk mengurangi risiko tersebut dan mendorong munculnya penerbit stablecoin baru.
31 Jul 2025, 16.00 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Konsentrasi pasar stablecoin pada Tether dan USDC dapat menimbulkan risiko bagi sistem keuangan.
- Legislasi baru seperti Genius Act diharapkan dapat mengurangi risiko dengan meningkatkan transparansi dan audit.
- Diversifikasi dalam penerbitan stablecoin dapat membantu menyebarkan risiko dan meningkatkan stabilitas pasar.
New York, Amerika Serikat - Pasar stablecoin sangat didominasi oleh dua koin utama, yaitu Tether dan USDC, yang bersama-sama menguasai 90% nilai pasar. Pasar stablecoin saat ini bernilai sekitar 250 miliar dolar AS, di mana pemain lain tidak mampu menyaingi dominasi keduanya. Konsentrasi ini menimbulkan kekhawatiran karena stablecoin mulai memasuki sistem keuangan tradisional yang sudah memiliki risiko tersendiri.
Cryptocurrency awalnya dibuat dengan tujuan desentralisasi penuh agar risiko pihak tertentu yang memonopoli dapat diminimalisir. Namun, sekarang kepemilikan Bitcoin maupun stablecoin mulai terkonsentrasi pada beberapa pemain besar, yang membuat prinsip desentralisasi menjadi kurang relevan dan meningkatkan risiko sistemik.
Stablecoin harus menjaga harga tetap stabil pada nilai satu dolar AS melalui dukungan cadangan uang tunai atau setara kas. Namun, pernah terjadi beberapa kasus kegagalan seperti USDC yang kehilangan peg karena krisis perbankan dan TerraUSD yang berbasis algoritma yang runtuh total. Kejadian-kejadian tersebut menunjukkan bahwa stablecoin tidak sepenuhnya 'stabil' dan bisa berisiko.
Untuk mengatasi masalah ini, legislasi baru bernama Genius Act telah dibuat untuk mewajibkan stablecoin didukung penuh oleh cadangan uang tunai atau setara kas dan diaudit secara rutin agar transparansi tercapai. Legislasi ini juga membuka peluang bagi banyak penerbit stablecoin baru sehingga risiko tidak terkonsentrasi pada hanya dua pemain saja.
Investor disarankan untuk berhati-hati dalam berinvestasi stablecoin dominan seperti USDC dan Tether dan memperhatikan potensi risiko yang timbul. Selain itu, ada banyak peluang investasi di saham lain yang direkomendasikan oleh analis The Motley Fool yang mungkin menawarkan keuntungan lebih besar dan risiko lebih terkontrol.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/tether-usdt-usdc-dominate-stablecoin-090000602.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan stablecoin?A
Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dirancang untuk mempertahankan nilai tetap terhadap aset lain, biasanya dolar AS.Q
Mengapa Tether dan USDC menjadi dominan di pasar stablecoin?A
Tether dan USDC menjadi dominan karena masing-masing memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar, menyumbang 90% dari total nilai pasar stablecoin.Q
Apa risiko yang terkait dengan konsentrasi pasar stablecoin?A
Risiko yang terkait dengan konsentrasi pasar stablecoin termasuk potensi depeg yang dapat menyebabkan kepanikan dan kerugian besar di pasar.Q
Apa tujuan dari Genius Act?A
Tujuan dari Genius Act adalah untuk memastikan bahwa semua stablecoin didukung 1:1 oleh kas dan untuk meningkatkan transparansi serta audit dalam industri.Q
Apa yang terjadi pada TerraUSD?A
TerraUSD kehilangan peg-nya dari dolar, yang menyebabkan kerugian besar dan menjadi peringatan tentang risiko yang ada pada stablecoin.