Courtesy of YahooFinance

Mengenal Risiko Stablecoin: Apa yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Investasi

Mengedukasi pembaca tentang risiko stablecoin sebagai investasi dan mengapa stablecoin tidak selalu merupakan alternatif aman atau menguntungkan dibandingkan investasi tradisional serta peran regulasi di masa depan.

02 Agt 2025, 16.15 WIB

93 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Stablecoin dapat memberikan stabilitas nilai tetapi memiliki risiko yang harus dipertimbangkan.
Regulasi pemerintah yang lebih ketat dapat memengaruhi pertumbuhan dan operasi stablecoin.
Stablecoin tidak dirancang untuk mengalahkan inflasi dan lebih cocok untuk preservasi modal dan transaksi cepat.

Tidak spesifik - Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dirancang untuk menjaga nilainya tetap stabil karena biasanya dipatok pada aset seperti dolar AS atau emas. Mereka banyak digunakan sebagai alat pembayaran di dunia kripto dan menawarkan kemudahan transfer uang lintas negara dengan biaya rendah. Namun, tidak semua stablecoin didukung sepenuhnya oleh dolar, membuatnya tidak benar-benar aman seperti yang dibayangkan banyak orang.

Ada berbagai tipe stablecoin, mulai dari yang benar-benar didukung uang tunai atau aset fisik, seperti Tether dan Tether Gold, hingga jenis yang menggunakan kripto sebagai jaminan seperti DAI, dan yang menggunakan algoritma untuk menjaga harga. Stablecoin yang tidak didukung dolar secara penuh, terutama yang algoritmik, lebih berisiko dan pernah mengalami kegagalan.

Walau stabil dan menarik untuk penggunaan praktis, stablecoin tidak dirancang untuk menjadi investasi jangka panjang yang mengalahkan inflasi. Dalam jangka waktu lama, nilai dolar AS cenderung menurun, sehingga stablecoin yang dipatok padanya juga akan kehilangan daya beli. Untuk investasi dengan potensi pertumbuhan, saham atau instrumen risiko rendah lain seperti obligasi lebih cocok.

Risiko lain dari stablecoin adalah regulasi pemerintah yang semakin ketat. Regulasi ini bisa memeriksa cadangan stablecoin dan mungkin melarang stablecoin yang sangat berisiko. Pemerintah juga bisa menerapkan persyaratan lisensi dan audit yang ketat sehingga fungsi stablecoin sebagai alternatif dolar bisa berkurang.

Kesimpulannya, stablecoin dapat berguna untuk pelestarian modal jangka pendek dan kemudahan transaksi, tapi tidak bisa dianggap investasi aman dan menguntungkan dalam jangka panjang. Investor harus memahami risiko yang ada, memperhatikan cadangan stablecoin yang digunakan, dan mempertimbangkan alternatif investasi lain yang lebih aman dan menguntungkan.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/3-reasons-stablecoins-still-risky-091500208.html

Pertanyaan Terkait

Apa itu stablecoin?

Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dipatok pada aset dunia nyata seperti mata uang fiat atau emas untuk menjaga stabilitas nilainya.

Sebutkan beberapa contoh stablecoin yang terkenal!

Beberapa contoh stablecoin yang terkenal termasuk Tether (USDT), USD Coin (USDC), DAI, TrueUSD (TUSD), dan PayPal USD (PYUSD).

Apa risiko utama yang terkait dengan investasi di stablecoin?

Risiko utama yang terkait dengan investasi di stablecoin termasuk ketidakpastian cadangan, potensi regulasi yang lebih ketat, dan kegagalan sistem algoritmik.

Mengapa stablecoin tidak dianggap sebagai investasi jangka panjang yang baik?

Stablecoin tidak dianggap sebagai investasi jangka panjang yang baik karena dirancang untuk mempertahankan nilai $1, yang tidak mengalahkan inflasi dari waktu ke waktu.

Apa dampak regulasi pemerintah terhadap pertumbuhan stablecoin?

Regulasi pemerintah dapat mengatur cadangan dan penggunaan stablecoin, yang berpotensi membatasi pertumbuhan dan penerimaan mereka di pasar.