Courtesy of SCMP
Ilmuwan Muda AS Cari Kesempatan di Hong Kong karena Dana Penelitian Terpangkas
Untuk menunjukkan pergeseran minat para ilmuwan muda AS menuju Asia akibat penurunan dana penelitian di AS, dan bagaimana City University of Hong Kong berusaha menyediakan peluang sebagai tempat yang aman bagi mereka.
02 Agt 2025, 00.59 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pergeseran dalam pusat penelitian ilmiah mungkin terjadi ke Hong Kong dan Asia.
- Ilmuwan muda dari AS mempertimbangkan pindah ke luar negeri karena pemotongan dana.
- City University of Hong Kong berperan aktif dalam mendukung ilmuwan muda untuk mencari peluang baru.
Hong Kong, Cina - Para ilmuwan muda di Amerika Serikat kini menghadapi tantangan besar akibat pemotongan dana penelitian yang berdampak pada kelanjutan karir dan studi mereka. Banyak dari mereka merasa sulit untuk melanjutkan pekerjaan tanpa dukungan dana yang cukup.
Benjamin Horton, dekan di City University of Hong Kong, melihat peluang ini dan mulai mengundang ilmuwan muda dari AS untuk bergabung di Hong Kong sebagai alternatif yang stabil dan menjanjikan.
Sebagian besar dari pelamar asisten profesor ke CityU berasal dari universitas terkemuka di AS, seperti Columbia, Harvard, MIT, Stanford, dan Yale, yang menunjukkan minat besar untuk pindah dan melanjutkan karir mereka di Asia.
Horton secara aktif menawarkan kepada rekannya di AS mengenai peluang pekerjaan di Hong Kong karena ia menyadari bahwa banyak ilmuwan muda yang belum mendapat perhatian dan peluang yang layak di negara mereka sendiri.
Situasi ini bisa menjadi tanda awal pergeseran pusat gravitasi ilmiah dari Barat menuju Asia, terutama dalam bidang penelitian iklim dan lingkungan, karena faktor pendanaan dan stabilitas karir di masa depan.
Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3320451/staggering-brain-drain-us-climate-scientists-may-signal-shift-scientific-gravity?module=top_story&pgtype=subsection#comments