Courtesy of YahooFinance

Pergerakan Dolar dan Tarif Pengaruhi Harga Komoditas Juli 2025

Memberikan analisis tentang perubahan pasar komoditas di Juli 2025 terkait dengan faktor makroekonomi seperti pergerakan dolar, obligasi, tarif perdagangan serta tren harga penting seperti energi, logam, pertanian, dan cryptocurrency.

02 Agt 2025, 00.00 WIB

11 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Indeks dolar yang kuat dan penurunan harga obligasi dapat mempengaruhi pasar komoditas.
Ethereum dan FCOJ menunjukkan performa yang sangat baik di bulan Juli.
Volatilitas di pasar energi dan komoditas lainnya dipicu oleh kebijakan perdagangan dan faktor makroekonomi.

Amerika Serikat, Amerika Serikat - Pada Juli 2025, indeks dolar AS naik tajam sebesar 3.37%, sementara harga obligasi 30 tahun turun 1.08%, menciptakan tekanan bearish bagi beberapa komoditas. Namun, respon pasar komoditas terhadap perubahan ini cukup beragam, dengan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang signifikan meski secara umum tekanan dari dolar dan obligasi dirasa negatif.

Ethereum mencatat lonjakan besar harga hingga 49.55% di bulan Juli, hampir menyamai Bitcoin yang juga menguat 8.62%. Selain itu, harga futures jeruk kalengan (FCOJ) juga melonjak 15.83% karena adanya masalah pasokan, menambah daya tarik bagi beberapa sektor komoditas meskipun banyak sektor lain mengalami penurunan harga.

Energi seperti minyak mentah Brent dan WTI menguat hampir 9% setelah mengalami tekanan dari penguatan dolar dan kebijakan tarif dari pemerintahan Presiden Trump. Namun harga tembaga anjlok drastis 14.32% akibat pengumuman tarif sebesar 50% yang diterapkan pada produk tembaga, menimbulkan volatilitas tinggi dan sentimen negatif di pasar logam dasar.

Pasar beragam lainnya termasuk gas alam yang turun 11%, meskipun harga masih relatif tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, didukung oleh tingkat inventori yang lebih rendah dan meningkatnya permintaan LNG. Sementara sektor pertanian dan minyak nabati mengalami tren penurunan harga karena persediaan yang cukup dan awal musim tanam yang berjalan normal.

Secara keseluruhan, kombinasi faktor geopolitik, kebijakan dagang AS, kondisi pasar keuangan global termasuk kebijakan Fed, dan faktor musiman menciptakan kondisi volatilitas berkelanjutan di pasar komoditas. Para investor dan trader diimbau untuk selalu menerapkan manajemen risiko yang baik dan mengikuti tren pasar secara disiplin.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/commodity-market-roundup-july-top-170026728.html