Risiko dan Realitas Perjalanan Bisnis ke China di Tengah Ketegangan AS-China
Courtesy of Wired

Risiko dan Realitas Perjalanan Bisnis ke China di Tengah Ketegangan AS-China

Memberikan gambaran lengkap dan terkini tentang risiko dan realitas perjalanan bisnis ke China di tengah ketegangan geopolitik, serta memberikan rekomendasi bagi para pelaku bisnis untuk mempertimbangkan keamanan dan perlindungan diri mereka saat beraktivitas di negara tersebut.

06 Agt 2025, 20.00 WIB
83 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perjalanan bisnis ke Tiongkok semakin berisiko di tengah ketegangan politik.
  • Penting untuk melindungi informasi pribadi dan perangkat yang dibawa saat melakukan perjalanan ke Tiongkok.
  • Sebagian besar pelancong bisnis akan melakukan perjalanan tanpa masalah, tetapi mereka harus waspada terhadap situasi yang dapat meningkatkan risiko.
Beijing , China - Saat ini, hubungan antara Amerika Serikat dan China sedang mengalami ketegangan, termasuk dalam bidang perdagangan yang mempengaruhi perjalanan bisnis ke China. Departemen Luar Negeri AS memberikan peringatan agar warga AS berhati-hati jika melakukan perjalanan ke China, karena adanya penegakan hukum yang kadang tidak jelas dan kasus-kasus penahanan serta pembatasan keluar.
Meski begitu, sebagian besar perjalanan bisnis ke China masih berlangsung lancar tanpa masalah berarti. China masih membuka jalur penerbangan langsung dan mempermudah pengajuan visa bisnis, bahkan sampai visa dengan masa berlaku 10 tahun. Namun, traveler harus tetap waspada karena lingkungan bisnis sekarang kurang ramah dan pengawasan sangat ketat.
Perubahan besar terjadi sejak kepemimpinan Xi Jinping yang mulai mengarahkan China untuk lebih menutup diri dan memperkuat kontrol internal. Dengan adanya kamera keamanan yang mencapai ratusan juta dan teknologi pengenalan wajah, para pelaku bisnis harus siap dengan risiko pengawasan yang tinggi serta potensi penyadapan perangkat elektronik mereka.
Penggunaan pembatasan keluar sebagai alat hukum terhadap warga asing yang terlibat dalam sengketa bisnis semakin sering terjadi. Kasus seperti penahanan beberapa eksekutif asing dan warga negara AS yang dipenjara menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang memiliki keterkaitan dengan China secara etnis atau pekerjaan di industri sensitif.
Para ahli menyarankan beberapa langkah keamanan sebelum melakukan perjalanan bisnis, seperti menggunakan VPN untuk menghindari pengawasan internet, membawa ponsel cadangan untuk menjaga privasi data, serta melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap perangkat setelah kembali. Semua upaya ini demi meminimalkan risiko dalam berbisnis di negara dengan kebijakan yang ketat ini.
--------------------
Analisis Kami: Perjalanan bisnis ke China kini bukan lagi soal kemewahan atau hanya mencari pasar baru, melainkan harus diperlakukan sebagai misi berisiko tinggi yang membutuhkan strategi keamanan yang matang. Pengusaha harus realistis dan tidak mengabaikan sinyal-sinyal peringatan yang ada, karena dampak kerugian bisa jauh lebih besar daripada sekadar kehilangan kesempatan bisnis.
--------------------
Analisis Ahli:
Isaac Stone Fish: Traveling ke China saat ini lebih menantang dan kadang kurang ramah bagi pebisnis AS karena ketegangan politik dan pengawasan ketat yang meningkat.
Gabriel Wildau: Walaupun ada risiko, sebagian besar perjalanan bisnis ke China tetap aman; persepsi negatif saat ini kerap berlebihan dibandingkan realitas sebenarnya.
--------------------
What's Next: Ketegangan antara China dan Amerika Serikat kemungkinan akan tetap tinggi, yang menyebabkan situasi bisnis di China tetap kompleks dan menantang bagi pelaku bisnis asing, namun upaya diplomasi dan solusi teknologi mungkin membuka jalan untuk perbaikan perlahan dalam keamanan perjalanan bisnis.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/how-to-travel-to-china/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi alasan utama untuk meningkatkan kewaspadaan saat bepergian ke Tiongkok?
A
Alasan utama untuk meningkatkan kewaspadaan termasuk penegakan hukum yang sewenang-wenang dan risiko penahanan.
Q
Siapa yang menjadi pemimpin Tiongkok sejak tahun 2012?
A
Xi Jinping menjadi pemimpin Tiongkok sejak tahun 2012.
Q
Apa yang terjadi dengan beberapa eksekutif asing di Tiongkok baru-baru ini?
A
Beberapa eksekutif asing, termasuk dari Kroll dan Nomura, mengalami larangan keluar dari Tiongkok terkait perselisihan bisnis.
Q
Mengapa penting untuk melindungi perangkat elektronik saat berada di Tiongkok?
A
Penting untuk melindungi perangkat elektronik karena teknologi pengawasan yang canggih dapat mengakses informasi pribadi.
Q
Apa yang disarankan bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan bisnis ke Tiongkok?
A
Disarankan untuk mempertimbangkan tingkat risiko, menggunakan VPN, melindungi perangkat, memeriksa dokumen, dan melakukan pemeriksaan setelah perjalanan.

Artikel Serupa

Xi Jinping Ajak CEO Global Jaga Stabilitas Rantai Pasok dan Ekonomi ChinaYahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
137 dibaca

Xi Jinping Ajak CEO Global Jaga Stabilitas Rantai Pasok dan Ekonomi China

Kebijakan Imigrasi Ketat AS Membuat Ilmuwan Asing Takut BerkunjungNatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
104 dibaca

Kebijakan Imigrasi Ketat AS Membuat Ilmuwan Asing Takut Berkunjung

Regulasi Ketat China Mempersempit Ruang Bagi Peneliti Asing Pasca PandemiNatureMagazine
Teknologi
5 bulan lalu
101 dibaca

Regulasi Ketat China Mempersempit Ruang Bagi Peneliti Asing Pasca Pandemi

Kebijakan Trump Tegaskan Langkah Keras Hadapi China dan Risiko Ketegangan BaruYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
265 dibaca

Kebijakan Trump Tegaskan Langkah Keras Hadapi China dan Risiko Ketegangan Baru

Bisnis Amerika dalam Ketidakpastian dan Kecemasan di Era Trump KeduaYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
113 dibaca

Bisnis Amerika dalam Ketidakpastian dan Kecemasan di Era Trump Kedua

Xi Jinping Sambut Bos Teknologi China, Tanda Pergeseran Kebijakan EkonomiYahooFinance
Bisnis
6 bulan lalu
218 dibaca

Xi Jinping Sambut Bos Teknologi China, Tanda Pergeseran Kebijakan Ekonomi