Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Angkatan Darat AS Uji Drone FPV Bersenjata Tembak Jatuh Drone Musuh Pertama Kali
Courtesy of InterestingEngineering
Teknologi
Robotika

Angkatan Darat AS Uji Drone FPV Bersenjata Tembak Jatuh Drone Musuh Pertama Kali

Menguji dan mendemonstrasikan kemampuan drone FPV bersenjata untuk menghancurkan drone musuh di udara sebagai langkah inovatif dalam pengembangan teknologi drone tempur udara-ke-udara di Angkatan Darat AS.

13 Agt 2025, 18.27 WIB
31 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengujian drone FPV oleh Angkatan Darat AS merupakan inovasi penting dalam teknologi pertahanan.
  • Claymore sangat efektif untuk digunakan dalam pertempuran udara melawan drone kecil.
  • Perang drone menjadi elemen strategis yang semakin penting dalam konflik militer kontemporer.
Fort Rucker, Amerika Serikat - Angkatan Darat AS, melalui brigade 173rd Airborne, baru saja melakukan uji coba bersejarah menggunakan drone FPV bersenjata untuk menjatuhkan drone lain di udara. Pengujian ini dilakukan di Fort Rucker dan menjadi yang pertama kali di Amerika Serikat.
Baca juga: Drone SkyShark Inggris: Inovasi Baru untuk Operasi Militer Masa Depan
Drone yang digunakan adalah SkyRaider, sebuah quadcopter yang dipasangi ranjau Claymore, ranjau anti-personel dengan ledakan berbentuk kerucut yang efektif dalam menyerang target kecil dan bergerak cepat di udara.
Dalam pengujian, para operator berhasil mengendalikan SkyRaider untuk mendekati drone lawan dan menembakkan ranjau secara manual. Ledakan tersebut sempat mengganggu stabilitas drone interceptor, namun koneksi dapat dipulihkan, menunjukkan potensi penggunaan kembali drone tersebut.
Penggunaan ranjau Claymore, yang secara tradisional digunakan untuk serangan darat, menunjukkan adaptasi kreatif terhadap teknologi lama sehingga bisa digunakan dalam peperangan drone udara-ke-udara. Hal ini menjadi bagian dari upaya militer AS mengadopsi pelajaran dari konflik Ukraina.
Keberhasilan pengujian ini mendorong kemajuan dalam peperangan drone dan kemungkinan akan memacu pengembangan sistem drone tempur canggih yang dapat melakukan serangan udara-ke-udara secara efektif dan murah, sehingga meningkatkan kemampuan pertahanan militer di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Inovasi penggunaan ranjau Claymore yang dimodifikasi untuk pertempuran udara adalah langkah cerdas yang memanfaatkan teknologi lama dengan adaptasi modern. Namun, tantangan utama tetap pada kemampuan stabilitas dan pengendalian drone setelah ledakan, yang harus diatasi untuk menjadikan sistem ini benar-benar praktis di medan perang.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Emily Thompson (Ahli Pertahanan Udara): Pengujian ini adalah tonggak penting yang menunjukkan bagaimana teknologi sederhana dapat diintegrasikan untuk memberikan solusi cepat dalam peperangan modern, terutama saat menghadapi ancaman drone kecil yang lincah.
Maj. James Parker (Veteran Angkatan Darat AS dan Pakar Drone): Meskipun demonstrasi ini inovatif, masih banyak yang perlu dipelajari soal akurasi dan kehandalan sistem deteksi serta penghancuran otomatis, yang akan menentukan kelayakan penerapan luas di medan tempur.
--------------------
Baca juga: Ukraina Lakukan Serangan Perdana Dunia dengan Robot dan Drone Tanpa Tentara
What's Next: Penggunaan drone bersenjata dengan sistem manual maupun otomatis untuk melumpuhkan drone musuh akan semakin berkembang, mendorong inovasi dalam peperangan drone udara-ke-udara yang lebih canggih dan efektif.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/us-army-first-air-to-air-uav-kill

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan oleh 173rd Airborne Brigade dalam pengujian drone?
A
173rd Airborne Brigade melakukan pengujian drone FPV yang mampu menembak jatuh drone lain menggunakan ranjau Claymore.
Q
Apa itu Claymore dan bagaimana fungsinya?
A
Claymore adalah ranjau darat arah yang dirancang untuk menghancurkan target dengan peluru baja dan bahan peledak, efektif dalam jarak sekitar 250 meter.
Q
Siapa yang mengoperasikan drone dalam demonstrasi tersebut?
A
Chief Warrant Officer 2 Nathan Shea mengoperasikan drone SkyRaider, sedangkan Chief Warrant Officer 2 Andrew Topits mengoperasikan drone yang dianggap sebagai musuh.
Q
Apa yang menunjukkan bahwa SkyRaider dapat digunakan kembali setelah misi?
A
Setelah ranjau Claymore meledak, drone musuh kehilangan stabilitas dan komunikasi, namun koneksinya dipulihkan beberapa detik kemudian, menunjukkan bahwa SkyRaider dapat digunakan kembali.
Q
Mengapa perang drone menjadi penting dalam konflik modern seperti di Ukraina?
A
Perang drone menjadi penting karena memberikan kemajuan dalam taktik tempur dan memungkinkan pengintaian serta serangan yang lebih efisien di medan perang modern.

Artikel Serupa

USAF Tunjukkan Kemampuan Kendali Drone Real-Time Bersama Pesawat Tempur
USAF Tunjukkan Kemampuan Kendali Drone Real-Time Bersama Pesawat Tempur
Dari InterestingEngineering
Ukraina Gunakan Kapal Drone Peluncur Drone Bomber Serang Radar Rusia di Crimea
Ukraina Gunakan Kapal Drone Peluncur Drone Bomber Serang Radar Rusia di Crimea
Dari InterestingEngineering
RAF Inggris Resmi Operasikan Drone Protector RG Mk1 Canggih Gantikan Reaper
RAF Inggris Resmi Operasikan Drone Protector RG Mk1 Canggih Gantikan Reaper
Dari InterestingEngineering
US Army Hadirkan Sistem AI Pintar untuk Tembak Drone dengan Presisi Tinggi
US Army Hadirkan Sistem AI Pintar untuk Tembak Drone dengan Presisi Tinggi
Dari InterestingEngineering
Militer AS Percepat Modernisasi dengan Drone Mikro dan Drone Bersenjata Canggih
Militer AS Percepat Modernisasi dengan Drone Mikro dan Drone Bersenjata Canggih
Dari InterestingEngineering
RAF Uji Coba Peluncuran Drone FPV dari Helikopter Chinook untuk Misi Canggih
RAF Uji Coba Peluncuran Drone FPV dari Helikopter Chinook untuk Misi Canggih
Dari InterestingEngineering
USAF Tunjukkan Kemampuan Kendali Drone Real-Time Bersama Pesawat TempurInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
51 dibaca

USAF Tunjukkan Kemampuan Kendali Drone Real-Time Bersama Pesawat Tempur

Ukraina Gunakan Kapal Drone Peluncur Drone Bomber Serang Radar Rusia di CrimeaInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
110 dibaca

Ukraina Gunakan Kapal Drone Peluncur Drone Bomber Serang Radar Rusia di Crimea

RAF Inggris Resmi Operasikan Drone Protector RG Mk1 Canggih Gantikan ReaperInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
86 dibaca

RAF Inggris Resmi Operasikan Drone Protector RG Mk1 Canggih Gantikan Reaper

US Army Hadirkan Sistem AI Pintar untuk Tembak Drone dengan Presisi TinggiInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
43 dibaca

US Army Hadirkan Sistem AI Pintar untuk Tembak Drone dengan Presisi Tinggi

Militer AS Percepat Modernisasi dengan Drone Mikro dan Drone Bersenjata CanggihInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
106 dibaca

Militer AS Percepat Modernisasi dengan Drone Mikro dan Drone Bersenjata Canggih

RAF Uji Coba Peluncuran Drone FPV dari Helikopter Chinook untuk Misi CanggihInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
53 dibaca

RAF Uji Coba Peluncuran Drone FPV dari Helikopter Chinook untuk Misi Canggih