Courtesy of YahooFinance
Korea Selatan Fokus pada Stablecoin Lokal dengan Batasan Ketat Dalam Negeri
Mengeksplorasi bagaimana stablecoin KRW yang diterbitkan swasta dapat berperan di pasar domestik Korea Selatan meskipun menghadapi batasan besar karena aturan onshore-only, serta membandingkan kasus Korea dengan Taiwan dan Hong Kong dalam konteks stablecoin lokal.
14 Agt 2025, 08.24 WIB
63 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Keputusan Korea Selatan untuk lebih fokus pada stablecoin swasta menciptakan peluang baru bagi fintech dan bank.
- Stabilitas dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah dominasi stablecoin swasta yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter.
- Penerbitan stablecoin di Korea dan Taiwan mungkin memiliki utilitas terbatas di pasar global karena regulasi yang ketat.
Seoul, Korea Selatan - Korea Selatan memutuskan untuk menghentikan uji coba mata uang digital bank sentral (CBDC) dan beralih ke pengembangan stablecoin yang diterbitkan oleh sektor swasta. Langkah ini mendorong bank dan startup fintech seperti KakaoBank, Upbit, dan Naver Pay untuk berinovasi dalam penerbitan dan pemanfaatan token pembayaran digital.
Meskipun ada potensi teknologi yang besar, Won Korea tidak sepenuhnya digunakan secara internasional, sehingga stablecoin KRW hanya boleh digunakan dalam lingkup domestik dengan aturan ketat seperti KYC dan whitelist. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas mata uang dan menghindari risiko yang muncul dari hilangnya kendali atas nilai tukar dan volatilitas pasar.
Transfer uang secara domestik di Korea Selatan sudah berjalan lancar, cepat, dan tanpa biaya, sehingga stablecoin Won tidak menawarkan keunggulan signifikan dalam hal efisiensi pembayaran dalam negeri. Oleh karena itu, manfaat utama stablecoin ini akan lebih terlihat pada transaksi lintas batas, yang justru terhambat oleh aturan onshore-only.
Situasi serupa juga dialami Taiwan yang melepas kontrol modal tetapi tetap tidak memungkinkan penggunaan mata uangnya di luar negeri dalam bentuk stablecoin. Sebaliknya, Hong Kong menawarkan peluang lebih besar untuk stablecoin Hong Kong Dollar karena tidak menghadapi batasan penggunaan di luar negeri.
Saat ini, pasar menunggu perkembangan dan permintaan untuk stablecoin non-USD serta bagaimana mereka akan berkontribusi dalam ekosistem kripto yang lebih luas, dengan tantangan utama terletak pada regulasi, kontrol mata uang, dan inovasi teknologi yang saling bertabrakan.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun potensi teknologi stablecoin sangat besar, kendala regulasi dan batasan mata uang nasional seperti Won akan membatasi inovasi ini agar tetap dalam lingkup lokal. Ini menunjukkan bahwa perkembangan stablecoin di negara dengan kontrol ketat mata uang akan lebih sebagai pelengkap sistem keuangan domestik daripada sebagai revolusi besar di pasar global.
--------------------
Analisis Ahli:
Vera Yuen: Dominasi stablecoin swasta yang tidak diatur dapat melemahkan kontrol negara atas mata uang dan menyebabkan dollarisasi yang tidak disengaja, yang berisiko bagi stabilitas ekonomi nasional.
--------------------
What's Next: Stablecoin Won dan NTD akan berkembang dengan fungsi yang sangat terbatas pada penggunaan domestik dan tidak akan menjadi alat pembayaran utama dalam pasar crypto global dalam waktu dekat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-morning-briefing-korea-onshore-012457622.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-morning-briefing-korea-onshore-012457622.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan terbaru Korea Selatan terkait mata uang digital?A
Korea Selatan memutuskan untuk menunda pilot mata uang digital bank sentralnya demi stablecoin sektor swasta.Q
Bagaimana KakaoBank dan Upbit terlibat dalam pengembangan stablecoin?A
KakaoBank mempertimbangkan peran dalam penerbitan dan penyimpanan stablecoin, sementara Upbit berkolaborasi dengan Naver Pay untuk token berbasis pembayaran.Q
Apa tantangan utama untuk penerbitan stablecoin KRW?A
Tantangan utama untuk penerbitan stablecoin KRW adalah bahwa perdagangan KRW sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan tidak dapat diperdagangkan di luar negeri.Q
Mengapa stablecoin won kemungkinan besar hanya akan digunakan untuk transaksi domestik?A
Karena transaksi antar bank domestik di Korea sudah cepat dan tanpa biaya, utilitas utama stablecoin KRW kemungkinan akan terbatas pada penyelesaian lintas batas.Q
Apa perbandingan situasi antara Korea Selatan dan Taiwan terkait stablecoin?A
Kedua negara menghadapi tantangan dalam mengembangkan stablecoin yang berfungsi di pasar global, tetapi Taiwan tidak memiliki kontrol modal, sementara Korea memiliki batasan ketat.