Pengaruh Permintaan Sitasi Reviewer Terhadap Persetujuan Artikel Ilmiah
Courtesy of NatureMagazine

Pengaruh Permintaan Sitasi Reviewer Terhadap Persetujuan Artikel Ilmiah

Menjelaskan hubungan antara permintaan sitasi dari reviewer dalam proses peer review dengan kemungkinan persetujuan manuskrip, serta mengungkap potensi praktik tidak etis seperti pemaksaan sitasi yang dapat memengaruhi integritas proses publikasi ilmiah.

21 Agt 2025, 07.00 WIB
24 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Proses peer review dapat dipengaruhi oleh permintaan kutipan dari reviewer.
  • Kutipan dapat berdampak pada keputusan penerimaan manuskrip oleh reviewer.
  • Permintaan kutipan yang tidak perlu dapat merugikan integritas proses peer review.
Brisbane, Australia - Dalam dunia akademik, proses peer review sangat penting untuk memastikan kualitas suatu artikel ilmiah sebelum dipublikasikan. Namun, terkadang ada fenomena di mana reviewer meminta penulis untuk mengutip karya mereka sendiri. Penelitian terbaru yang menganalisis lebih dari 18.400 artikel dari beberapa platform open access mencoba menggali apakah permintaan sitasi tersebut memengaruhi keputusan reviewer saat menilai artikel.
Hasilnya menunjukkan bahwa artikel yang menyertakan sitasi dari reviewer cenderung lebih mudah disetujui oleh reviewer tersebut. Akan tetapi, reviewer yang aktif meminta sitasi karya sendiri justru cenderung lebih ketat dalam menilai dan kurang mudah menyetujui artikel dibanding reviewer yang tidak meminta sitasi. Hal ini menunjukkan adanya dinamika kompleks di balik permintaan sitasi dalam proses peer review.
Selain itu, ditemukan bahwa bahasa yang digunakan reviewer saat menolak artikel terkadang mengandung kata-kata seperti 'need' atau 'please' dalam meminta sitasi dari karya mereka sendiri. Ada yang melihat ini sebagai bentuk tekanan atau pemaksaan, namun tidak semua ahli setuju bahwa hal itu selalu berarti coercion karena bisa jadi permintaan sitasi tersebut memang relevan untuk memperbaiki artikel.
Para penulis yang menghadapi permintaan sitasi ini kadang memilih memasukkan sitasi hanya untuk mempercepat persetujuan manuskrip karena reviewer yang menolak kemungkinan besar akan terus menilai versi revisi. Meski begitu, praktik semacam ini berpotensi merusak integritas penilaian ilmiah apabila permintaan sitasi tidak beralasan dan hanya untuk keuntungan reviewer.
Para peneliti dan ahli metascience berharap akan ada peningkatan transparansi data peer review dan perhatian lebih besar dari penerbit serta komunitas ilmiah untuk mencegah praktek tidak etis seperti memaksa sitasi. Dengan demikian, proses peer review bisa berjalan lebih adil dan fokus pada kualitas penelitian yang sesungguhnya.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02547-1

Analisis Kami

"Praktik memaksa sitasi dapat merusak kepercayaan terhadap proses peer review dan mengaburkan objektivitas penilaian ilmiah. Jika tidak diatasi, hal ini bisa memperburuk kultur akademik yang mengedepankan perhitungan metrik daripada kualitas ilmiah sebenarnya."

Analisis Ahli

Balazs Aczel
"Studi ini unik dalam skala dan analisisnya, meskipun data untuk praktik ini sulit didapatkan karena penerbit jarang membagikan data peer review."
Jan Feld
"Bahasa seperti 'need' atau 'please' belum tentu menunjukkan paksaan; rekomendasi sitasi, termasuk dari karya sendiri, bisa saja valid untuk memperbaiki manuskrip."

Prediksi Kami

Di masa depan, praktik peer review kemungkinan akan mendapat pengawasan yang lebih ketat dari penerbit dan komunitas ilmiah guna mencegah penyalahgunaan permintaan sitasi yang merugikan integritas penelitian dan proses publikasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh studi mengenai pengaruh kutipan terhadap keputusan reviewer?
A
Studi menemukan bahwa reviewer lebih cenderung menyetujui manuskrip yang mengutip karya mereka sendiri dibandingkan yang tidak.
Q
Siapa penulis utama dari penelitian ini?
A
Penulis utama dari penelitian ini adalah Adrian Barnett.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'coercive citation'?
A
Coercive citation adalah praktik meminta kutipan yang tidak perlu atau tidak dapat dibenarkan dari penulis.
Q
Mengapa permintaan kutipan yang tidak perlu dianggap praktik buruk?
A
Permintaan kutipan yang tidak perlu dianggap praktik buruk karena dapat mengubah proses peer review menjadi transaksi.
Q
Apa yang dilakukan Barnett untuk menganalisis komentar reviewer?
A
Barnett menganalisis 2.700 komentar reviewer dan mengidentifikasi 100 kata yang paling sering digunakan.

Artikel Serupa

Proyek Baru Melawan Makalah Medis Palsu yang Bisa Ancaman NyawaNatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
79 dibaca

Proyek Baru Melawan Makalah Medis Palsu yang Bisa Ancaman Nyawa

Bahaya Penggunaan AI Tersembunyi dalam Penulisan Akademik dan DampaknyaNatureMagazine
Teknologi
4 bulan lalu
68 dibaca

Bahaya Penggunaan AI Tersembunyi dalam Penulisan Akademik dan Dampaknya

Perusahaan Baru Ambil Alih Jurnal Terkenal, Kualitas Ilmiah Terancam TurunNatureMagazine
Bisnis
4 bulan lalu
70 dibaca

Perusahaan Baru Ambil Alih Jurnal Terkenal, Kualitas Ilmiah Terancam Turun

Apakah Membayar Reviewer Ilmiah Bisa Mempercepat dan Memperbaiki Peer Review?NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
119 dibaca

Apakah Membayar Reviewer Ilmiah Bisa Mempercepat dan Memperbaiki Peer Review?

Judul Makalah Tiga Bagian yang Catchy Bisa Tingkatkan Jumlah SitasiNatureMagazine
Bisnis
5 bulan lalu
79 dibaca

Judul Makalah Tiga Bagian yang Catchy Bisa Tingkatkan Jumlah Sitasi

Judul Artikel Tiga Bagian Bisa Tingkatkan Popularitas dan Sitasi PenelitianNatureMagazine
Bisnis
5 bulan lalu
67 dibaca

Judul Artikel Tiga Bagian Bisa Tingkatkan Popularitas dan Sitasi Penelitian