Courtesy of YahooFinance
Interpol Bongkar Sindikat Penipuan Crypto dan Kejahatan Siber di Afrika
Mengungkap dan menangkap para pelaku kejahatan siber yang merugikan ribuan korban melalui skema penipuan digital dan cryptocurrency ilegal serta meningkatkan kerja sama lintas negara untuk memberantas kejahatan ini.
22 Agt 2025, 21.00 WIB
18 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Operasi Serengeti 2.0 menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam memerangi kejahatan siber.
- Lebih dari 1.200 penjahat siber ditangkap, mencerminkan skala global dari masalah ini.
- Investasi dalam pelatihan dan teknologi analitik blockchain sangat penting untuk penegakan hukum yang efektif.
Beberapa negara di Afrika dan Inggris - Interpol dan 18 negara Afrika bersama Inggris melakukan operasi besar bernama Operation Serengeti 2.0 yang berhasil menangkap lebih dari 1.200 pelaku kejahatan siber. Para pelaku ini telah menipu sebanyak 88.000 korban dengan berbagai skema digital, termasuk investasi cryptocurrency ilegal.
Operasi tersebut berhasil menyita lebih dari 97,4 juta dolar AS dalam bentuk aset hasil kejahatan. Di Angola sendiri, pihak berwenang membongkar 25 pusat penambangan crypto ilegal, menahan 60 warga negara China yang melakukan validasi blokchain secara ilegal, dan menyita peralatan dengan nilai lebih dari 37 juta dolar AS.
Di Zambia, pihak berwenang menghentikan skema penipuan investasi online yang merugikan sekitar 65.000 korban dengan kerugian mencapai 300 juta dolar AS. Dalam operasi tersebut, 15 tersangka ditangkap dan peralatan penting seperti domain, nomor ponsel, dan rekening bank ikut disita.
Operasi ini juga mengungkap jaringan perdagangan manusia yang menggunakan dokumen palsu, dengan 372 paspor palsu dari tujuh negara berhasil diamankan. Sebelum operasi, para penyidik diberikan pelatihan khusus tentang analisis blockchain dan ransomware untuk mendukung proses investigasi.
Nigeria turut berperan dengan mendeportasi pelaku kejahatan cyberscam, terutama yang berasal dari China dan Filipina, termasuk yang terlibat dalam skema penipuan investasi palsu melalui kisah asmara online. Operasi ini menandakan pentingnya kerja sama internasional mengingat ancaman kejahatan siber yang terus berkembang.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/1-200-criminals-arrested-crypto-140048958.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/1-200-criminals-arrested-crypto-140048958.html
Analisis Kami
"Operasi lintas negara seperti Serengeti 2.0 adalah bukti nyata bahwa kejahatan siber tidak mengenal batas geografis dan hanya bisa diatasi dengan kolaborasi global yang solid. Namun, pemerintah harus terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi agar dapat menghadapi modus baru yang terus berkembang di dunia digital."
Analisis Ahli
Valdecy Urquiza
"Setiap operasi yang dikoordinasikan Interpol memperdalam kerja sama, meningkatkan pertukaran informasi, dan mengembangkan keterampilan investigasi antar negara anggota untuk menghadapi kejahatan siber yang semakin kompleks."
Prediksi Kami
Kerja sama internasional dalam bidang penanggulangan kejahatan siber akan semakin diperkuat dan operasi-operasi serupa akan lebih sering dilaksanakan untuk memerangi peningkatan kejahatan digital yang semakin canggih.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Interpol dalam Operasi Serengeti 2.0?A
Interpol melakukan penangkapan lebih dari 1.200 penjahat siber yang terlibat dalam berbagai penipuan, termasuk penipuan cryptocurrency.Q
Berapa banyak penjahat siber yang ditangkap dalam operasi tersebut?A
Dalam operasi tersebut, lebih dari 1.200 penjahat siber ditangkap.Q
Apa yang terjadi di Angola terkait penambangan cryptocurrency?A
Di Angola, 25 pusat penambangan cryptocurrency ilegal dibongkar dan peralatan senilai lebih dari $37 juta disita.Q
Bagaimana Zambia terlibat dalam penipuan investasi online?A
Zambia terlibat dalam penipuan investasi online yang menyebabkan kerugian sebesar $300 juta bagi 65.000 orang.Q
Siapa yang mendanai Operasi Serengeti 2.0?A
Operasi Serengeti 2.0 didanai oleh U.K. Foreign, Commonwealth and Development Office.